Liputan6.com, Jakarta PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melalui lini bisnis infrastruktur digital dan teknologi dengan merek dagang MyRepublic Indonesia memperluas jangkauannya ke 9 kota baru sebagai langkah ekspansi di tahun 2025. Peresmian ini menandai komitmen MyRepublic Indonesia dalam mendukung percepatan pemerataan infrastruktur digital di seluruh Indonesia.
Kota-kota baru yang kini dapat menikmati layanan internet cepat dan stabil dari MyRepublic Indonesia antara lain Prabumulih, Pematang Siantar, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Banjarnegara, Wonosobo, Probolinggo, Singkawang, dan Pontianak. Dengan penambahan ini, MyRepublic Indonesia kini telah menjangkau 62 kota dan 91 kabupaten di Indonesia.
Pusat acara peresmian digelar secara hybrid dari Pontianak, yang juga menjadi salah satu wilayah ekspansi strategis bersama Singkawang. Pemilihan dua kota di Kalimantan Barat ini mencerminkan fokus MyRepublic Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital di kawasan tersebut.
“Kehadiran kami di 9 kota baru ini adalah bentuk kontribusi MyRepublic Indonesia dalam memajukan konektivitas digital nasional yang merata dan inklusif,” ujar Chief Sales & Marketing Officer MyRepublic Indonesia Iman Syahrizal dalam keterangan tertulis, Kamis (24/7/2025).
“Kami percaya bahwa akses internet berkualitas adalah fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan kreativitas masyarakat. Kedepannya, MyRepublic Indonesia akan terus memperluas jangkauan dan menghadirkan inovasi layanan sesuai visi kami menjadi ‘Pride of Indonesia’ di bidang teknologi informasi dan komunikasi,” tambahnya.
Kebutuhan Koneksi Internet
Melihat terus meningkatnya kebutuhan akan koneksi internet yang cepat dan stabil, terutama seiring berkembangnya ekosistem UMKM, kreator digital, dan pendidikan daring di berbagai daerah, MyRepublic Indonesia berharap untuk terus dapat memperluas jangkauan layanan serta menghadirkan inovasi digital yang relevan.
Sebagai penyedia layanan internet berbasis 100% serat optik tanpa batasan kuota, MyRepublic Indonesia dikenal dengan kecepatan simetris untuk upload dan download yang ideal untuk streaming, gaming, hingga kebutuhan produktivitas sehari-hari. Selain itu, pelanggan juga dapat menikmati layanan TV interaktif dengan beragam platform hiburan seperti Vidio, WeTV, Vision+, dan Genflix.
Khusus dalam rangka pembukaan wilayah baru, MyRepublic Indonesia memberikan penawaran spesial berupa gratis biaya instalasi dan diskon spesial untuk pelanggan baru.
Menperin Resmikan Pabrik Panel Surya Terbesar di RI, Investasi Rp 1,5 Triliun
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan pabrik panel surya terintegrasi pertama dan terbesar di Indonesia milik PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI), Senin (16/6/2025).
Pabrik ini berdiri di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, dan menjadi bukti nyata kolaborasi antara Trina Solar Co Ltd, PT Daya Sukses Makmur Selaras—anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (Sinar Mas Group), serta PT PLN Indonesia Power Renewable.
Pabrik sel dan modul surya TMAI menjadi bagian penting dalam upaya memperkuat transisi energi baru dan terbarukan (EBT) di Tanah Air.
“Pabrik ini telah siap beroperasi dan menggunakan teknologi i-TOPCon Advanced, generasi terbaru yang mampu menghasilkan panel surya dengan daya hingga 720 Wp per panel dan efisiensi tertinggi di kelasnya mencapai 23,2%,” ungkap Wakil Direktur Utama TMAI, Lokita Prasetya dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (19/6/2025).
Lokita menyebutkan, nilai investasi pabrik tersebut mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun. Tak hanya itu, TMAI juga menyerap hingga 640 tenaga kerja serta menyediakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan di bidang produksi sel dan modul surya.
Pabrik ini mampu memproduksi hingga 1 gigawatt (GW), menjadikannya sebagai fasilitas produksi panel surya terbesar di Indonesia saat ini. Bahkan, TMAI diklaim bisa menghasilkan salah satu panel surya terbesar di dunia dari sisi kapasitas.
Perkuat Ekosistem EBT Nasional
Dukungan pemerintah terhadap pengembangan energi surya turut diapresiasi oleh Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman.
“Kami mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia mengawal transisi energi melalui pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), dalam hal ini lewat pemanfaatan tenaga surya. Ke depan, kami mengharapkan sekaligus berupaya agar momentum positif yang telah berlangsung dapat terus terjaga agar ekosistem industri panel surya nasional dapat bertumbuh secara mandiri dan semakin berdaya saing,” ujarnya.
Acara peresmian turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, serta jajaran direksi TMAI, pimpinan Sinar Mas, perwakilan mitra strategis, hingga tamu undangan lainnya.
Keberadaan TMAI juga diharapkan membawa dampak luas, termasuk terhadap pengurangan ketergantungan pada komponen impor di sektor energi. Pabrik ini disebut akan mendorong hilirisasi industri dan memperkuat ekosistem energi surya dalam negeri, termasuk dari sisi rantai pasok.
“Pabrik ini juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 8% per tahun, menghasilkan sekitar Rp 3,7 triliun pada masa investasi dan Rp 1 triliun per tahun pada masa operasional,” terang Direktur TMAI, Ooi Kok Tiong.
Ia menambahkan, TMAI akan menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam menciptakan ekosistem energi bersih yang berkelanjutan, mulai dari pengolahan bahan baku seperti wafer dan ingot, hingga pengembangan smelter polisilikon.
Langkah ini sekaligus mendukung program pemerintah menuju ekonomi hijau dan memperkuat ketahanan energi nasional. Lebih dari sekadar proyek teknologi, kehadiran TMAI merupakan kontribusi konkret dalam membangun masa depan energi Indonesia yang lebih mandiri dan berkelanjutan.