Chandra Asri Lepas 29,54 Juta Saham CDIA

2 months ago 37

Liputan6.com, Jakarta - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) melepas saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) sekitar 29,54 juta saham CDIA.

Berdasarkan data pemegang saham di atas 5% di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), ditulis Kamis (24/7/2025), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) melepas sekitar 29.546.400 saham CDIA. Dengan demikian, Chandra Asri Pacific mengenggam 11.234.643.100 saham CDIA atau setara 9% per 21 Juli 2025. Sebelumnya Chandra Asri Pacific memiliki 11.264.189.500 saham CDIA atau 9,02%. Namun, belum disebutkan harga dan tujuan dari transaksi melepas saham CDIA tersebut.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham CDIA antara lain PT Chandra Asrri Pacific Tbk sebesar 60%, Phoenix Power B.V sebesar 30% dan masyarakat sebesar 10%.

Sementara itu, dua direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk membeli 10 juta saham CDIA. Dua direksi itu antara lain  Presiden Direktur (Presdir) CDIA, Fransiskus Ruly Aryawan dan Direktur CDIA Jonathan Kandinata, masing-masing membeli sebanyak 5 juta lembar saham.

Hal ini berarti pembelian tersebut dilakukan pada 17 Juli 2025, dengan harga beli Rp 800 per saham. Hal ini berarti masing-masing bos CDIA membeli saham CDIA sekitar Rp 4 miliar. 

Sebelum transaksi tersebut, Ruly dan Jonathan tidak memiliki saham CDIA. Setelah transaksi, kepemilikan masing-masing daripadanya setara dengan 0,004 persen.

Chandra Daya Investasi (CDIA), Siap Jadi Pemain Kunci Infrastruktur di Asia Tenggara

Sebelumnya, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) atau CDI Group resmi mencatatkan saham perdana di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham CDIA. Dalam proses penawaran umum perdana (IPO), perusahaan berhasil meraih dana sebesar Rp2,37 triliun dari penerbitan 12,48 miliar lembar saham baru dengan harga Rp190 per saham.

IPO CDI Group disambut antusias investor dengan tingkat oversubscription yang luar biasa, mencapai 563,64 kali dari total alokasi. Tercatat sebanyak 400.126 investor berpartisipasi dalam masa penawaran yang berlangsung pada 2–7 Juli 2025, setelah sebelumnya melalui masa penawaran awal pada 19–24 Juni 2025.

Presiden Direktur CDI Group, Fransiskus Ruly Aryawan, menyampaikan apresiasinya atas dukungan investor. Fransiskus menyebut saham perdana hari ini menjadi momen penting bagi CDI Group dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.

“Kami menyampaikan apresiasi atas kepercayaan investor yang mendukung kesuksesan proses IPO ini,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Posisi Strategis di Asia Tenggara

Ruly menekankan pentingnya posisi strategis CDI Group dalam sektor infrastruktur, terutama di tengah kebutuhan industri yang semakin berkembang di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Menurutnya, Asia Tenggara, termasuk Indonesia, saat ini berada dalam fase pertumbuhan industri yang sangat dinamis dan menuntut dukungan infrastruktur yang andal dan efisien.

Kebutuhan akan layanan logistik, kepelabuhanan dan penyimpanan, jaringan energi serta pengelolaan air menjadi potensi yang besar dalam pengembangan Perseroan.

“CDI Group melihat peluang strategis untuk terus memperluas layanan dan memperkuat peran kami sebagai penyedia solusi infrastruktur yang relevan dan terintegrasi.” tuturnya

Fokus Pemanfaatan Dana IPO

Dana hasil IPO akan difokuskan untuk memperkuat lini bisnis utama, mempercepat sejumlah proyek strategis, serta memperbesar kapasitas anak usaha CDI Group. Rinciannya:

Rp871,76 miliar dialokasikan untuk sektor logistik, termasuk penyertaan modal ke anak usaha guna pembelian kapal dan operasional pendukung.

Rp1,48 triliun digunakan untuk pengembangan fasilitas kepelabuhanan dan penyimpanan, termasuk pembangunan tangki penyimpanan, jaringan pipa Ethylene, dan infrastruktur penunjang lain di kawasan industri strategis.

Infrastruktur Berkelanjutan

CDI Group menegaskan komitmennya sebagai penyedia solusi infrastruktur berkelanjutan yang mampu memberikan nilai tambah bagi industri, pemangku kepentingan, dan masyarakat luas.

“Kami berkomitmen untuk menjadi mitra pertumbuhan yang mendorong solusi infrastruktur yang relevan bagi kebutuhan industri di masa depan, serta menciptakan nilai tambah yang nyata bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat luas,” pungkasnya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |