Liputan6.com, Jakarta Salah satu komunitas saham di Indonesia, Stockwise Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun engagement dengan para anggotanya melalui gelaran acara eksklusif bertajuk “Stockwise Gokart Championship 2025”.
Acara ini diselenggarakan pada 19 Juli 2025 lalu di Kart Inc, PIK 2, dan dihadiri oleh hampir 100 member VIP, termasuk jajaran eksekutif dari Succor Sekuritas sebagai sponsor utama.
Mengusung konsep fun race yang kompetitif, ajang ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga momen penguatan koneksi antar investor ritel yang tergabung dalam ekosistem Stockwise.
Chief Investment Officer (CIO) Stockwise Indonesia, Andry Hakim, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar seru-seruan, tetapi memiliki nilai strategis dalam membangun loyalitas dan kekuatan komunitas.
“Stockwise bukan hanya media informasi, kami adalah komunitas tempat ribuan investor ritel tumbuh bersama. Acara seperti ini adalah bentuk nyata bahwa dunia saham bisa dibalut kebersamaan, interaksi, dan tentunya edukasi,” ujar Andry dikutip Sabtu (26/7/2025).
Hal senada juga disampaikan oleh CEO Stockwise Indonesia Douglas Goh yang turut hadir.
“Kami ingin membangun ekosistem pasar modal yang bukan hanya kuat secara teknikal, tapi juga hangat secara sosial. Semangat kolaboratif di antara member adalah kekuatan kami, dan inilah yang terus kami jaga melalui acara seperti ini,” ungkap Douglas.
IHSG Melesat 3,17% pada 21-25 Juli 2025, Ini Pendorongnya
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh posisi tertinggi pada 2025. IHSG melesat signifikan pada periode 21-25 Juli 2025 didorong sejumlah sentimen termasuk tarif dagang.
Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (26/7/2025), IHSG melompat 3,17% menjadi 7.543,50 pada penutupan perdagangan Jumat, 25 Juli 2025. Posisi IHSG tersebut merupakan rekor tertinggi saham 2025. Pada pekan lalu, kenaikan IHSG lebih besar yang mencapai 3,75% ke posisi 7.311,91.
Selain itu, pekan ini, kapitalisasi pasar BEI juga menyentuh posisi tertinggi di Rp 13.519 triliun. Kapitalisasi pasar naik 3,37% dari Rp 13.079 triliun pada pekan lalu.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, kenaikan IHSG didorong sejumlah faktor. Pertama, tarif dagang. Amerika Serikat (AS) sudah mengeluarkan kerangka negosiasi akan persetujuan tarif dagang atas Indonesia. “Di sisi lain juga terdapat kesepakatan negosiasi akan tarif dagang Amerika Serikat-Jepang yang membuat bursa regional Asia menguat,” kata Herditya saat dihubungi Liputan6.com.
Kedua, ada aliran dana asing masuk ke pasar saham Indonesia sekitar Rp 300 miliar. "Ketiga,penguatan IHSG juga didorong oleh emiten konglomerasi Prajogo Pangestu dan juga emiten perbankan,” kata Herditya.
Volume Transaksi
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa bertambah 6,4% menjadi 27,40 miliar saham dari 25,75 miliar saham pada pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian naik 2,31% dari 1,69 juta kali transaksi pada pekan lalu menjadi 1,73 juta kali transaksi.
Kemudian rata-rata nilai transaksi harian merosot 3,19% menjadi Rp 16,09 triliun dari Rp 16,62 triliun pada pekan lalu. Investor asing melepas saham Rp 134,79 miliar pekan lalu dari periode sama sebelumnya Rp 1,63 triliun.
Untuk pekan depan, Herditya menuturkan, IHSG akan menguat dengan level support 7.382 dan level resistance 7.633. Ada sejumlah sentimen yang akan pengaruhi IHSG. Pertama, investor masih akan mencermati kerangka kesepakatan tarif dagang antara Amerika Serikat (AS)-Indonesia dan juga perkembangan AS dengan Eropa.
"Kedua, investor juga akan mencermati akan FOMC Meeting yang akan diadakan pada akhir Juli ini di mana diperkirakan secara konsensus akan tetap berada di 4,5%,” kata Herditya.
Faktor ketiga, ia menuturkan masih ada peluang dana asing masuk ke IHSG.