Bursa Saham Asia Bervariasi, Investor Menanti Perundingan Perdangan AS-China

1 month ago 19

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin, (28/7/2025). Pergerakan bursa saham Asia yang beragam seiring investor menanti detil lebih lanjut dari perundingan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang akan dimulai di Stockholm pada Senin pekan ini.

Mengutip CNBC, perundingan akan dipimpin oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng. Bessent menuturkan kepada Fox Business, pihaknya berharap perpanjangan gencatan perdagangan selama negosiasi. Ia menambahkan negosiasi akan mencakup topik yang lebih luas seperti pembelian minyak China dari Rusia dan Iran.

Perundingan AS-China menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump kalau AS telah mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa pada Minggu di Amerika Serikat.

Presiden Trump sebelumnya mengancam tarif 30% untuk sebagian besar barang impor dari mitra dagang terbesar AS.

Pada Senin pagi waktu setempat, indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 0,85%, sedangkan indeks Topix susut 0,44%. Di Korea Selatan, indeks Kospi bertambah 0,15% dan indeks Kosdaq mendatar. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,2%.

Wall Street Perkasa, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau sering disebut Wall Street membukukan kinerja positif pada penutupan perdagangan Jumat. Bahkan Indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq mampu mencetak rekor penguatan yang didorong hasil keuangan yang solid para emiten.

Mengutip CNBC, Sabtu (26/7/2025), S&P 500 melonjak 0,40% dan mencatat rekor penutupan ke-14 tahun ini di level 6.388,64. Nasdaq Composite naik 0,24% dan ditutup di level 21.108,32, rekor penutupan ke-15 pada 2025.

Kedua indeks juga mencapai rekor tertinggi intraday sepanjang masa selama sesi tersebut.

Tak mau ketinggalan, Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga naik 208,01 poin atau 0,47% dan ditutup di level 44.901,92. Indeks 30 saham ini mengakhiri sesi sekitar 0,25% dari rekor penutupan 4 Desember di level 45.014,04.

Ketiga indeks utama tersebut mengakhiri pekan ini dengan kenaikan. Indeks Dow Jones yang terdiri dari 30 saham mencatat kenaikan sekitar 1,3% dalam periode tersebut, sementara Nasdaq yang didominasi saham teknologi naik 1% dan S&P 500 menguat sekitar 1,5%.

Hari Jumat menandai hari kelima berturut-turut S&P 500 mencatat rekor penutupan, dengan indeks tersebut ditutup di atas 6.300 untuk pertama kalinya pada Senin.

Sementara itu, Nasdaq telah mencatat empat rekor penutupan minggu ini, menembus ambang batas 21.000 pada Rabu.

Kinerja Emiten

Perjalanan menuju rekor tertinggi sepanjang masa selama seminggu terakhir ini didukung oleh musim laporan keuangan yang kuat, termasuk laporan keuangan Alphabet yang lebih baik dari perkiraan. Saham Verizon juga melonjak setelah hasil perusahaan telekomunikasi tersebut melampaui ekspektasi.

Minggu ini, Alphabet naik 4% dan Verizon naik 5%.

Menurut data FactSet, lebih dari 82% dari 169 perusahaan yang masuk indeks S&P 500 yang telah melaporkan kinerja keuangannya hingga saat ini telah melampaui ekspektasi Wall Street.

"Pasar bullish terus berlanjut, sebagian besar didukung oleh fundamental yang positif," ujar kepala analis U.S. Bank Wealth Management Terry Sandven, kepada CNBC.

"Inflasi stabil, suku bunga berada dalam kisaran tertentu, dan tren pendapatan meningkat, yang memberikan peluang positif bagi saham untuk menguat. Kami masih memperkirakan bias risiko akan tetap utuh seiring kita menjalani musim laporan keuangan ini." tambah dia. 

Perjanjian Dagang

Selain laporan keuangan, kesepakatan terbaru antara AS dan mitra dagangnya telah membantu mendorong pasar saham ke level tertinggi baru. Awal pekan ini, Presiden Donald Trump mengumumkan perjanjian perdagangan masif dengan Jepang, yang mencakup tarif timbal balik sebesar 15%.

Presiden Trump juga mengatakan pekan ini AS dan Indonesia telah menyepakati kerangka kerja perjanjian perdagangan.

Trump mengatakan pada Jumat, ia memperkirakan lebih banyak kesepakatan akan tercapai sebelum batas waktu tarif 1 Agustus pekan depan.

Kesepakatan antara AS dan Uni Eropa bisa menjadi salah satunya, sebagaimana yang diposting oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di X pada Jumat malam bahwa ia dan Trump telah sepakat untuk bertemu di Skotlandia pada Minggu untuk membahas perdagangan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |