Bursa Saham Asia Bervariasi di Tengah Meredanya Ketegangan di Timur Tengah

2 days ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik beragam pada pembukaan perdagangan Kamis (26/6/2025). Pergerakan bursa saham Asia yang bervariasi seiring investor terus mempertimbangkan gencatan senjata yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran.

Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,4% dan indeks Topix bertambah 0,19%. Indeks Kospi di Korea Selatan dan Kosdaq mendatar. Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,2%.

Demikian pula, indeks berjangka Hang Seng di Hong Kong berada pada posisi 24.326 yang menunjukkan pembukaan lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir di posisi 24.474,67.

Kontrak berjangka Amerika Serikat relatif tidak berubah. Kontrak berjangka S&P 500 diperdagangkan mendatar, begitu pula dengan kontrak berjangka Nasdaq 100 dan Dow Jones.

Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mempertahankan sikap hati-hati terhadap inflasi dan tarif selama hari kedua kesaksiannya di Capitol Hill yang mengindikasikan pemangkasan suku bunga dapat dipertimbangkan jika dampaknya terbukti sementara.

Seperti yang dilakukan selama kesaksiannya pada Selasa di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR, Powell tidak akan menetapkan jadwal kapan menurut dia, pemotongan suku bunga lebih lanjut akan mungkin dilakukan, meski ada tekanan berat yang diberikan Presiden AS Donald Trump agar the Fed memangkas suku bunga.

Di wall street, tiga indeks acuan ditutup sedikit lebih tinggi. Indeks S&P 500 mendatar di posisi 6.092,16 seiring investor mengamati untuk melihat apakah indeks acuan dapat kembali ke titik tertinggi sepanjang masa.

Indeks Nasdaq menguat 0,31% hingga ditutup ke posisi 19.973,55. Indeks Dow Jones melemah 106,59 poin atau 0,25% ke posisi 42.982,43.

Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 25 Juni 2025

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan beragam pada perdagangan Rabu (25/6/2025). Hal ini seiring investor mempertimbangkan gencatan senjata antara Israel dan Iran, serta komentar baru dari the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS.

Mengutip CNBC, ada optimisme yang berkembang kalau gencatan senjata antara Israel dan Iran yang ditengahi oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan bertahan.

Indeks ASX 200 di Australia mendatar ditutup ke posisi 8.559,2. Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,15% hingga ditutup ke posisi 3.108,25. Indeks Kosdaq melemah 0,34% ke posisi 798,21.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,39% menjadi 38.942,07. Indeks Topix ditutup mendatar di posisi 2.782,24. Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 1,22% hingga ditutup ke posisi 24.471,02 dan indeks CSI 300 di China mendaki 1,44% hingga ditutup ke posisi 3.960,07.

Penutupan IHSG pada 25 Juni 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan Rabu (25/6/2025). Koreksi IHSG terjadi seiring mayoritas sektor saham memerah.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup melemah 0,54% ke posisi 6.832,14. Indeks LQ45 merosot 0,54% ke posisi 760,25. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, ketua the Fed Jerome Powell menuturkan tidak akan terburu-buru untuk mendorong penurunan suku bunga. Hal ini karena dampak kenaikan tarif perdagangan masih terasa, demikian mengutip dari Antara.

“Dalam keterangan di depan House Financial Services Committee (Komite Jasa Keuangan DPR AS), Jerome Powell kembali mempertegas bahwa The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan selama masih ada ancaman terhadap inflasi,” demikian seperti dikutip.

Powell juga menyoroti fakta tingkat inflasi AS masih berada di atas target sebesar 2 persen yang ditetapkan oleh The Fed, seiring dampak dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang masih belum jelas.

Ketegangan Geopolitik

Sementara itu, ketegangan konflik geopolitik antara Iran dan Israel di kawasan Timur Tengah terpantau mereda, seiring kedua negara bersikap untuk melakukan gencatan senjata.

Dari pasar komoditas, harga kontrak berjangka (futures) minyak mentah melanjutkan penurunan, dan sekarang berada di bawah harga sebelum pecahnya konflik antara Iran dan Israel.

Sebanyak 401 saham memerah sehingga bebani IHSG. 212 saham menguat dan 186 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.198.560 kali dengan volume perdagangan 22,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 13 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.285.

Sebagian besar sektor saham memerah. Sektor saham basic pimpin koreksi dengan turun 2,03%. Lalu sektor saham energi terpangkas 1,77%, sektor saham properti melemah 1,33%, sektor saham consumer siklikal susut 1,14%. Kemudian sektor saham industri turun 0,35% dan sektor saham keuangan merosot 0,11%.

Sementara itu, sektor saham transportasi bertambah 1,1%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham teknologi menguat 0,72%, sektor saham infrastruktur menanjak 0,17%, sektor saham kesehatan menguat 0,29% dan sektor saham consumer nonsiklikal naik tipis 0,01%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |