Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik dibuka melemah pada perdagangan Jumat pagi ini. Pelemahan bursa Asia ini dipengarihi karena kekhawatiran investor dengan perkembangan negosiasi tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan sejumlah negara mitra.
Mengutip CNBC, Jumat (25/7/2025), bursa saham Asia memulai perdagangan hari ini dengan penurunan. Indeks acuan Jepang yaitu Nikkei 225 turun 0,24%. Sementara indeks Topix Jepang juga turun 0,55%.
Tak berbeda jauh, indeks Kospi Korea Selatan dibuka datar dan indeks Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 0,48%.
Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,41%.
Pada hari ini, investor bursa Asia mencermati perkembangan negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan sejumlah negara mitra. Kemarin, Jepang telah menfinalisasi negosiasi dan kemungkinan akan disusul Uni Eropa.
Gerak bursa Asia ini berseberangan dengan gerak bursa saham AS pada penutupan perdagangan semalam. Indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq ditutup menguat pada hari Kamis.
S&P 500 dan Nasdaq Composite mengakhiri sesi perdagangan Kamis dengan rekor penutupan baru setelah mencetak rekor tertinggi intraday baru di awal sesi perdagangan.
Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,07% di level 6.363,35, sementara Nasdaq yang didominasi saham teknologi naik tipis 0,18% di level 21.057,96.
Namun, indeks blue-chip Dow Jones Industrial Average melemah 316,38 poin, atau 0,7%, dan ditutup di level 44.693,91.
IHSG Kemarin
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tembus 7.500 pada perdagangan Kamis, 24 Juli 2025. Kenaikan IHSG tersebut didorong aksi beli saham oleh investor asing.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (25/7/2025), IHSG naik 0,83% ke posisi 7.530. IHSG berada di level tertinggi 7.568,22 dan level terendah 7.478,36.
Kenaikan IHSG juga mendorong lonjakan kapitalisasi pasar BEI hingga tembus Rp 13.485 triliun. Sementara itu, volume perdagangan saham tercatat 25,63 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 16,40 triliun. Total frekuensi perdagangan 1,63 juta kali transaksi.
Mayoritas sektor saham memerah. Sektor saham energi turun 0,75%, dan catat koreksi terbesar. Disusul sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,11%, sektor saham consumer siklikal melemah 0,37% dan sektor saham kesehatan terpangkas 0,70%.
Investor Asing
Sementara itu, sektor saham properti susut 0,63%, sektor saham teknologi susut 0,64%, sektor saham infrastruktur turun 0,58%, dan sektor saham transportasi susut 0,55%. Kemudian sektor saham keuangan naik 3,03% dan catat penguatan terbesar. Sektor saham industri melonjak 0,77% dan sektor saham basic menguat 0,14%.
Investor asing beli saham Rp 176,76 miliar. Dengan demikian, sepanjang 2025, investor asing lepas saham Rp 59,40 triliun.
Pada Kamis pekan ini, investor asing beli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 304,65 miliar, dan catat posisi pertama. Kemudian saham PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 121,13 miliar dan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar Rp 101,12 miliar.