2025 Baru Jalan Setengah, Investor Baru BEI Sudah Lampaui Target

7 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan pencapaian signifikan dengan jumlah investor pasar modal yang sudah melampaui target tahunan hanya dalam waktu setengah tahun. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyebutkan bahwa penambahan investor baru per Juni 2025 telah mencapai lebih dari 2 juta orang.

“Target kita harusnya 2 juta sampai dengan akhir tahun (2025). Tapi dalam waktu 6 bulan kita sudah mencapai target 2 juta investor baru,” kata Iman dalam konferensi pers usai RUPS, Rabu (25/6/2025).

Jika ditarik ke belakang, jumlah investor pasar modal Indonesia terus mengalami lonjakan pesat dalam lima tahun terakhir. Pada akhir 2024, total investor tercatat sebanyak 14,8 juta, naik empat kali lipat dibandingkan tahun 2020. Dari angka tersebut, 2,7 juta merupakan investor baru yang masuk hanya dalam kurun waktu satu tahun, mencerminkan minat yang semakin besar terhadap pasar modal, terutama dari kalangan muda.

Iman juga menegaskan bahwa mayoritas dari investor baru tersebut berasal dari generasi milenial dan Gen Z, yang kini menjadi tulang punggung pertumbuhan industri keuangan digital. Adapun investor saham juga menunjukkan tren serupa, dengan total mencapai 60,3 juta Single Investor Identification (SID) saham—naik 4 kali lipat dalam lima tahun terakhir.

“Kami meyakini bahwa tentu saja dengan seluruh stakeholders dukungannya kita akan bisa menjaga peningkatan jumlah dari investor pasar modal,” kata Iman.

Untuk mendukung pertumbuhan investor pasar modal secara berkelanjutan, pada tahun lalu BEI telah melaksanakan lebih dari 34 ribu kegiatan edukasi, atau meningkat sebesar 86% jika dibandingkan dengan tahun 2023, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 59 juta orang.

Selain itu, BEI juga senantiasa memperluas jaringan distribusi melalui 967 Galeri Investasi (GI) BEI dan 29 Kantor Perwakilan (KP) BEI. Perluasan jaringan distribusi informasi juga meningkat melalui IDX Mobile yang sampai saat ini telah memiliki 242 ribu pengguna.

41 Saham Baru

Hingga akhir tahun 2024, BEI berhasil mencatatkan 41 saham baru, 144 emisi Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) baru, 15 saham tambahan hasil konversi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan 81 saham tambahan hasil konversi Waran, dengan total penghimpunan dana atas seluruh Efek tersebut mencapai Rp 193 triliun.

Adapun kontribusi penghimpunan dana yang berasal dari 41 saham baru tersebut sebesar Rp 14,4 triliun. Sedangkan, kontribusi terbesar penghimpunan dana sepanjang tahun 2024 berasal dari emisi EBUS sebesar Rp143,6 triliun. Momentum pertumbuhan tersebut masih berlanjut pada 2025 ini dengan jumlah pencatatan saham baru sampai dengan akhir Mei 2025 sebanyak 14 saham baru.

"Dari total saham baru tersebut 3 di antaranya merupakan Lighthouse IPO yang merupakan IPO dengan kriteria kapitalisasi pasar minimal Rp 3 triliun, serta free float 15% atau nilai kapitalisasi pasar free float lebih dari Rp 700 miliar," ungkap Iman.

Sampai dengan Mei 2025, secara keseluruhan jumlah perusahaan tercatat saham telah mencapai 956 dan secara regional BEI menduduki posisi ke-2 di ASEAN untuk total perusahaan tercatat saham, serta menjadi Bursa dengan pertumbuhan kedua tertinggi meningkat sebesar 1,38% secara global.

Sejalan dengan pertumbuhan aktivitas pasar modal selama tahun 2024, BEI juga telah membukukan kinerja keuangan yang positif dengan keberhasilan menjaga pertumbuhan pendapatan Perseroan sebesar 12,9% pada tahun 2024. Hal tersebut dilakukan dengan tetap menjaga pertumbuhan total Beban Perseroan pada angka 10,7%.

Pertumbuhan Pendapatan BEI

Pertumbuhan pendapatan BEI didukung secara signifikan oleh realisasi rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp12,85 triliun yang dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp10,75 triliun. Selain kenaikan pada pos pendapatan jasa transaksi dan jasa kliring, pertumbuhan juga terjadi pada pendapatan jasa informasi sebesar 11,4%, didukung oleh pertumbuhan jumlah pelanggan datafeed pada tahun 2024.

Di sisi lain, BEI juga masih mampu menjaga kenaikan beban sebesar 10,7% atau masih berada di bawah kenaikan pendapatan. Atas seluruh capaian tersebut, BEI membukukan pertumbuhan Laba Bersih Tahun Berjalan Perseroan menjadi Rp 673 miliar atau naik 16,3% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 579 miliar.

Selanjutnya, BEI juga mampu menjaga pertumbuhan aset Perseroan menjadi Rp11,18 triliun atau naik 6,5% dengan pertumbuhan ekuitas mencapai 10,9% menjadi Rp8,29 triliun. BEI juga menjaga komitmen untuk menjaga pertumbuhan pada tahun berikutnya, tercermin dari sejumlah belanja investasi yang mencapai Rp 279,57 miliar atau naik 32,5% seiring dimulainya proyek Pembaruan Sistem Perdagangan dan Pengawasan.

Hal ini turut berdampak pada penurunan kas dan setara kas Perseroan sebesar 24,5% sepanjang tahun 2024. BEI menghasilkan free cash flow to equity yang positif, dan mencerminkan kondisi keuangan yang baik dalam hal pengelolaan likuiditas selama tahun 2024. Kondisi tersebut menggambarkan kemampuan Perseroan menjaga kesinambungan kebutuhan modal Perseroan, utamanya untuk membiayai kebutuhan pengembangan pasar dan menjaga kelangsungan aktivitas pasar modal ke depan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |