Liputan6.com, Jakarta - Saham Tata Capital naik 1,37% saat debut pada perdaganagn Senin di the National Stock Exchange dan BSE. Adapun Tata Capital meraup dana USD 1,75 miliar atau 155,1 miliar dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Jumlah itu setara Rp 29,03 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.588).
Mengutip CNBC, IPO divisi keuangan grup Tata ini diharga 326 rupee per saham, yang merupakan batas atas dari kisaran harga yang ditawarkan. Penawaran saham itu telah dilakukan pekan lalu selama tiga hari dan terjual penih.
Selain, permintaan secara keseluruhan kuat, dengan total hampir dua kali lipat dari saham yang tersedia. Investor institusional memimpin minat saham IPO. Jumlah pemesanannya mencapai 3,4 kali lipat dari alokasinya.
Analis riset SEBI, Hemindra Hazari menuturkan, kinerja Tata Capital kurang memuaskan mencerminkan terbatasnya minat investor terhadap perusahaan keuangan nonperbankan berkualitas di India.
"Prospek pertumbuhan untuk semua lembaga keuangan terbatas karena ekonomi India sedang melambat dan kualitas lapangan kerja suram tanpa adanya pemulihan signifikan yang diharapkan dalam waktu dekat," ujarnya kepada CNBC, seraya menambahkan bahwa tarif AS terhadap India telah memperparah masalah tersebut. "Prospek umum untuk sektor ini tidak menjanjikan."
Pasar IPO di India
Penawar non-institusional, termasuk individu dengan kekayaan bersih tinggi, mengajukan sekitar dua kali lipat dari porsi yang dicadangkan. Investor ritel mengajukan sekitar 1,1 kali lipat porsi mereka.
Bank investasi domestik dan global seperti Kotak Mahindra Capital, Axis Capital, BNP Paribas, dan HDFC Bank termasuk di antara para penjamin emisi gabungan (joint bookrunners).
Tata Capital, pemberi pinjaman nonbank terbesar ketiga di India berdasarkan pendapatan, menawarkan berbagai layanan keuangan, termasuk pinjaman ritel, pembiayaan usaha kecil dan menengah, solusi korporat, dan pinjaman infrastruktur.
India telah menjadi salah satu pasar IPO paling dinamis di dunia tahun ini. Negara ini mencatat 146 IPO yang berhasil mengumpulkan USD 7,2 miliar atau Rp 119,42 triliun pada kuartal ketiga 2025, menurut data dari laporan IPO global terbaru EY. Hal ini menjadikan total IPO selama sembilan bulan terakhir menjadi 254 IPO yang berhasil mengumpulkan USD 11,8 miliar atau Rp 195,71 triliun, yang menekankan kedalaman pasar modal domestik India.
LG Electronics India dijadwalkan untuk memulai debut perdagangannya pada Selasa.
Tata Capital Bakal Jadi IPO Terbesar di India
Sebelumnya, Tata Capital, unit jasa keuangan Tata Group, salah satu konglomerat terbesar di India sedang bersiap untuk initial public offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana terbesar di negara ini tahun ini.
Diperkirakan penjualan saham perdana atau IPO menghasilkan dana hingga 155 miliar rupee (USD 1,7 miliar). Jumlah itu setara Rp 28,36 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.684).
Tata Capital bersama dengan para pemegang saham yang ada termasuk Tata Sons dan International Finance Corp., menjual hingga 475,8 juta lembar saham lama dan baru dengan harga antara 310 hingga 326 rupee per lembar, menurut iklan surat kabar yang dirilis pada Senin.
Hasil dari IPO akan memperkuat basis permodalan Tata Capital dan mendukung kegiatan penyaluran kredit di masa mendatang. Demikian mengutip dari Forbes, Rabu (1/10/2025).
Penawaran saham (book building) untuk IPO akan dibuka bagi investor jangkar pada 3 Oktober, sementara saham akan tersedia bagi investor ritel mulai 6 hingga 8 Oktober. Saham Tata Capital akan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Nasional India pada 13 Oktober.
Layani 7 Juta Nasabah
Tata Capital menyediakan pinjaman kepada konsumen dan bisnis melalui hampir 1.500 cabang di seluruh India. Melayani 7 juta nasabah di seluruh negeri, perusahaan ini menawarkan pinjaman rumah, pembiayaan bisnis, keuangan mikro, pendanaan ekuitas swasta, dan kartu kredit. Laba bersih perusahaan naik 16% menjadi 36,6 miliar rupee pada tahun buku yang berakhir Maret.
Perusahaan ini memasuki pasar seiring meningkatnya aktivitas IPO di India. Awal bulan ini, Urban Co., yang menyediakan berbagai layanan mulai dari kebersihan hingga perpipaan, melonjak 62% pada hari pertama perdagangannya, debut pasar terbaik untuk IPO India di atas USD 100 juta.
Beberapa IPO sedang dalam proses, termasuk dompet digital milik Walmart, PhonePe, dan Reliance Jio milik miliarder Mukesh Ambani, operator nirkabel terbesar di India.
Tata Capital adalah bagian dari konglomerat tertua di India yang diubah oleh mendiang Ratan Tata (yang meninggal dunia pada bulan Oktober) menjadi pusat kekuatan industri. Di bawah kepemimpinannya selama dua dekade, ia melakukan akuisisi global termasuk produsen baja Inggris Corus Group pada 2007 dan produsen mobil mewah Jaguar Land Rover pada tahun berikutnya.