Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan Senin, (13/10/2025). IHSG hari ini akan berada di kisaran 8.294-8.365.
IHSG naik 0,08% ke posisi 8.275 tetapi penguatannya disertai dengan munculnya tekanan jual pada perdagangan saham Jumat, 10 Oktober 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG saat ini diperkirakan masih berada pada bagian dari wave [v] dari wave 5 pada label hitam.
“Hal tersebut berarti, IHSG masih berpeluang menguat dengan tarhet 8.294-8.365,” kata Herdiya dalam catatannya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 8.217,8.166 dan level resistance 8.260,8.303 pada Senin pekan ini.
Untuk sepekan, Herditya mengatakan, IHSG akan berpeluang menguat dengan level support 8.100 dan level resistance 8.300.
Sedangkan sentimennya antara lain pertama, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan pergerakan harga emas dunia. Kedua, rilis kinerja emiten kuartal III 2025. Ketiga, rilis data neraca dagang dan inflasi China. “Keempat, investor diperkirakan masih akan mencermati perkembangan the Federal Reserve (the Fed) mengatakan masih relatif hawkish,” kata Herditya.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance 8.140-8.300.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (INET).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Blue Bird Tbk (BIRD) - Buy on Weakness
Saham BIRD menguat 3,06% ke 1.850 dan masih didominasi oleh volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus MA60. "Kami perkirakan, posisi BIRD saat ini berada pada bagian awal dari wave (iii) dari wave [c] pada label hitam," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.805-1.835
Target Price: 1.865, 1.895
Stoploss: below 1.775
2.PT Mayora Indah Tbk (MYOR) - Spec Buy
Saham MYOR terkoreksi 1,83% ke 2.150 dan masih didominasi oleh tekanan jual. "Selama MYOR masih mampu berada di atas 2.100 sebagai stoplossnya, posisi MYOR saat ini sedang berada di akhir wave i dari wave (iii)," kata Herditya.
Spec Buy: 2.120-2.150
Target Price: 2.250, 2.300
Stoploss: below 2.100
Rekomendasi Teknikal Lainnya
3.PT PERTAMINA Geothermal Energy Tbk (PGEO) - Buy on Weakness
Saham PGEO menguat 1,04% ke 1.460 dan disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatannya belum mampu menembus MA60. "Kami perkirakan, posisi PGEO saat ini berada pada bagian dari wave (v) dari wave [a] dari wave B," kata dia.
Buy on Weakness: 1.430-1.450
Target Price: 1.530, 1.570
Stoploss: below 1.410
4.PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) - Buy on Weakness
Saham TKIM menguat 3,24% ke 7.175 dan disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus MA20. "Kami perkirakan posisi TKIM saat ini berada pada bagian awal dari wave c dari wave (b)," kata dia.
Buy on Weakness: 7.075-7.175
Target Price: 7.425, 7.575
Stoploss: below 7.000
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penutupan IHSG pada 10 Oktober 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan saham Jumat (10/10/2025). Kenaikan IHSG itu terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup naik terbatas 0,08% ke posisi 8.257,85. Level IHSG itu termasuk tertinggi dari sebelumnya pada perdagangan kemarin ditutup di level tertinggi di 8.250,93.
Indeks saham LQ45 merosot 0,82% ke posisi 793,61. Sebagian besar indeks saham acuan memerah. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.270,33 dan level terendah 8.194,04. Sebanyak 338 saham menguat sehingga angkat IHSG.
Sementara itu, 331 saham melemah dan bebani IHSG. 133 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 2.456.127 kali dengan volume perdagangan saham 48,2 miliar saham.
Sektor Saham
Nilai transaksi harian Rp 24,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.551. Dari 11 sektor saham, dua sektor saham melemah. Sektor saham keuangan merosot 1,26% dan sektor saham consumer siklikal susut 0,28%.
Sementara itu, sektor saham transportasi melonjak 3,04%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham energi menanjak 1,63%, sektor saham basic mendaki 1,64%, sektor saham industri bertambah 0,48%.
Selain itu, sektor saham consumer nonsiklikal melejit 0,48%, sektor saham kesehatan menguat 0,60%, sektor saham properti bertambah 1,31%, sektor saham teknologi menanjak 0,94%, dan sektor saham infrastruktur menguat 2,18%.