Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) bersama dengan mitra konsorsium melalui Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS), telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Penjaminan serta Perjanjian Regres Jalan Tol Bogor–Serpong (via Parung).
PT BSIS dibentuk oleh konsorsium swasta dan BUMN pemenang lelang pengusahaan Jalan Tol Bogor–Serpong (via Parung). Terdiri atas PT Persada Utama Infra (PUI) sebagai pemegang saham mayoritas sebesar 52 persen, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) sebesar 26 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) sebesar 12 persen, dan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) sebesar 10 persen.
"Melalui sinergi BUMN dan swasta, proyek ini tidak hanya memperkuat jaringan transportasi Jabodetabek, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam mendukung peningkatan konektivitas wilayah dan pemerataan ekonomi nasional," ujar Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson dikutip Selasa (14/10/2025).
Adapun Tol Bogor–Serpong (via Parung) dirancang untuk menghubungkan kawasan permukiman di Bogor dengan kawasan komersial di Tangerang, sekaligus mendukung pengembangan wilayah Jabodetabek yang lebih terintegrasi.
Jalan Tol Bogor–Serpong (via Parung) merupakan bagian dari pengembangan jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 3 dengan panjang total 32,03 kilometer. Terdiri atas 27,83 km di Jawa Barat dan 4,20 km di Provinsi, terbagi dalam empat seksi pembangunan.
Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 12,35 triliun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan masa konsesi selama 40 tahun.
Proyek ini dijadwalkan memulai pengadaan lahan pada 2026 dan pembangunan konstruksi pada Oktober 2026, dengan target penyelesaian Agustus 2028 serta beroperasi pada akhir 2028.
PT PII Jamin Proyek Jalan Tol Bogor-Serpong, Segini Nilai Investasinya
Sebelumnya, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) / PT PII, salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan melakukan penjaminan atas salah satu proyek infrastruktur sektor jalan dengan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), yaitu Proyek Jalan Tol Bogor – Serpong.
Kemudian dilakukan penandatanganan Perjanjian Penjaminan yang dilakukan oleh Plt. Direktur Utama PT PII Andre Permana dengan Direktur Utama PT Bogor Serpong Infra Selaras Eldy Ellyus sebagai pihak Badan Usaha Jalan Tol yang ditunjuk, serta Perjanjian Regres antara Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI Dody Hanggodo selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja sama dengan Plt. Direktur Utama PT PII Andre Permana.
Perjanjian penjaminan dan perjanjian regres tersebut dilakukan mengikuti ditandatanganinya Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) oleh Kepala BPJT Kementerian PU RI Wilan Oktavian dengan Direktur Utama PT Bogor Serpong Infra Selaras Eldy Ellyus sebagai pihak Badan Usaha Jalan Tol.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wilan Oktavian, mengatakan proyek Tol Bogor-Serpong memiliki nilai investasi sebesar Rp 12,351 triliun, dengan pembangunan sepanjang 32,03 km, rinciannya yakni 27,83 km di Jawa Barat dan 4,2 km di Banten.
Simpul Strategis
"Alhamdulillah penandatanganan perjanjian pengusahaan Jalan Tol dapat dilaksanakan hari ini karena salah satu persyaratannya antara lain perizinan lingkungan yang baru kita dapatkan. Proyek ini juga mendapatkan dukungan penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, sebagai bentuk mitigasi risiko dan jaminan keberlanjutan proyek dalam jangka Panjang," ujar Wilan, di Jakarta, Minggu (5/10/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PU RI Dody Hanggodo menyampaikan bawah pembangunan Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung merupakan simpul strategis bagi pertumbuhan di Jabodetabek.
"Untuk Jalan Tol, Bogor-Serpong via Parung. Ruas ini merupakan simpul strategis yang menghubungkan pusat pertumbuhan di Jabodetabek dan mengikat denyut kehidupan masyarakat," ujarnya.
Menurut Menteri Dody, terdapat tiga nilai utama dari pembangunan Jalan Tol Bogor - Serpong (Via Parung), yakni pertumbuhan, keadilan sosial dan ekonomi umum menjadi roh dari setiap bendungan yang kita bangun, setiap jaringan irigasi yang kita perluas hingga jalan-jalan tol yang akan kita resmikan.