Henan Asset Perluas Distribusi Reksa Dana ke Investor Ritel

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta PT Henan Putihrai Asset Management (Henan Asset) bersama PT Bahana Sekuritas resmi menjalin kerja sama strategis untuk memperluas distribusi produk reksa dana kepada investor ritel di Indonesia.

Kolaborasi ini menandai langkah konkret kedua institusi dalam berkontribusi untuk memperkuat ekosistem investasi nasional yang inklusif, transparan, dan berorientasi jangka panjang.

Direktur Henan Asset Markam Halim mengungkapkan harapan jangka panjang akan kerjasama ini. “Fokus kami adalah membantu investor bertumbuh dengan kinerja yang konsisten dan berkelanjutan, melalui strategi yang adaptif terhadap perubahan pasar," kata dia, Senin (13/10/2025).

"Sebagai bagian dari ekosistem Indonesia Financial Group (IFG), Bahana Sekuritas membawa kredibilitas institusional yang kokoh, serta jaringan luas yang terintegrasi untuk memperluas akses dan memperkuat kepercayaan investor pada pengelolaan investasi domestik," lanjut dia.

Henan Asset dikenal dengan kinerja produk reksa dana ekuitasnya yang konsisten mengunguli benchmark, mengelola portofolio investasi dengan strategi long-bias disertai dengan pendekatan contrarian value, momentum, dan beta management.

Analisis Fundamental

Pendekatan ini menyeimbangkan analisis fundamental yang ketat melalui kemampuan membaca momentum pasar, sehingga menghasilkan keputusan investasi yang tangguh di berbagai kondisi ekonomi.

Dari sisi Bahana Sekuritas, kerja sama ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan jumlah investor aktif yang berorientasi jangka panjang di pasar modal Indonesia. “ Kerja sama ini adalah langkah konkret untuk memajukan pasar modal Indonesia melalui inklusi yang lebih luas dan penguatan literasi finansial” ujar Suryadi Adipranata, Direktur Operasional Bahana Sekuritas.

Melalui kerja sama ini, investor dapat mengakses empat produk unggulan Henan Asset secara langsung melalui platform Bahana Sekuritas, meliputi reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, dan saham. Keempat produk yang tersedia mencatatkan kinerja kompetitif:

Dana Menganggur Bisa Lebih Optimal: Ini Tips Investasi dari Pakar

Sebelumnya, banyak pelaku usaha masih menempatkan dana idle (dana menganggur) di giro atau deposito bank. Padahal, imbal hasilnya relatif rendah, rata-rata hanya 3–4% per tahun di bank besar, dan setelah dipotong pajak 20% tinggal sekitar 2,5–3,2%.

Chief Retail Officer Syailendra Capital Victor Teja, menilai langkah investasi tersebut justru menciptakan opportunity cost tinggi karena dana tidak berkembang optimal.

“Di tengah inflasi dan kenaikan biaya, strategi idle cash seperti itu jadi tidak efisien,” ujarnya dalam diskusi Business Forum 2025 yang digelar Bareksa di Jakarta, dikutip Senin (29/9/2025).

Menurutnya, salah satu strategi cerdas adalah menempatkan dana idle ke reksa dana. Instrumen ini tidak dikenakan pajak atas imbal hasil, berbeda dengan deposito atau tabungan.

“Misalkan dana Rp 100 juta hanya disimpan tunai, nilainya tetap Rp 100 juta dalam 10 tahun. Kalau ditabung bisa jadi Rp 110 juta, sedangkan jika diinvestasikan bisa tumbuh jadi Rp 136 juta,” kata Victor.

Ia juga merekomendasikan reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi. Produk ini bisa menawarkan imbal hasil hingga 9% per tahun, bebas pajak, sekaligus likuid karena dapat dicairkan kapan saja.

Cerita soal Emas

Sementara itu, CEO HUMANIS Fajar Wibisono, menilai emas fisik masih menjadi instrumen lindung nilai yang efektif dalam menghadapi inflasi, pelemahan rupiah, dan gejolak global.

“Data historis menunjukkan emas memberi rata-rata imbal hasil 10,28% per tahun selama 40 tahun terakhir, bahkan kenaikannya mencapai 12,4% per tahun,” ungkapnya.

Emas juga memberi proteksi sekaligus likuiditas, bisa dijadikan jaminan hingga persiapan biaya besar seperti ongkos naik haji (ONH).

Fajar mencontohkan, meski nilai ONH naik dari Rp 22 juta pada 2001 menjadi Rp 58,5 juta pada 2024, jika dikonversi ke emas justru turun dari 285 gram menjadi hanya 53 gram. Bahkan pada 2025, nilainya diperkirakan di bawah 50 gram.

Dengan strategi yang tepat, baik reksadana maupun emas dapat membantu pebisnis menjaga nilai aset, meningkatkan efisiensi, serta mengoptimalkan pertumbuhan kekayaan jangka panjang.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |