Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Selasa (14/10/2025). IHSG hari ini akan berada di kisaran 8.294-8.365.
IHSG melemah 0,37% ke posisi 8.227 dan pergerakannya disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan saham Senin, 13 Oktober 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, best case, posisi pergerakan IHSG masih berada pada bagian dari wave [v] dari wave 5 sehingga IHSG masih berpeluang menguat kembali ke 8.294-8.365.
"Namun, waspadai pada label merah, di mana penguatannya sudah selesai dan IHSG akan terkoreksi ke rentang 7.724-7.941,” kata dia.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 8.169,8.118 dan level resistance 8.260.8.303 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 8.140-8.300.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Sentul City Tbk (BKSL) - Spec Buy
Saham BKSL terkoreksi 6,71% ke 139 dan disertai dengan munculnya tekanan jual, tetapi pergerakannya masih mampu berada di atas MA60. “Kami perkirakan, posisi BKSL sedang berada pada bagian dari wave [d] dari wave B pada pola triangle,” kata dia.
Spec Buy: 133-139
Target Price: 146, 150
Stoploss: below 131
2.PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) - Buy on Weakness
Saham ENRG menguat 3,65% ke 995 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. “Kami perkirakan, posisi ENRG nampaknya sedang membentuk awal dari wave [v] dari wave 5,” tutur Herditya.
Buy on Weakness: 940-980
Target Price: 1.025, 1.100
Stoploss: below 900
Rekomendasi Teknikal Lainnya
3.PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) - Spec Buy
Saham MDIY terkoreksi 1,36% ke 1.090 dan disertai dengan munculnya volume pembelian, penutupannya pun mampu berada di atas MA20. Herditya menuturkan, pihaknya memperkirakan, posisi MDIY saat ini sedang berada di awal wave [v] dari wave 1.
Spec Buy: 1.075-1.090
Target Price: 1.120, 1.185
Stoploss: below 1.065
4. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness
Saham MDKA menguat ke 2.370 dan masih didominasi oleh volume pembelian, namun penguatannya masih tertahan oleh MA60. “Kami perkirakan, posisi MDKA saat ini berada di awal v dari wave (c) dari wave [b],” kata dia.
Buy on Weakness: 2.300-2.350
Target Price: 2.430, 2.500
Stoploss: below 2.240
Penutupan IHSG pada 13 Oktober 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin, (13/10/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah transaksi harian saham mencapai Rp 27,4 triliun.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup merosot 0,37% ke posisi 8.227,20. Indeks LQ45 terpangkas 0,71% ke posisi 788,01. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.288,27 dan level terendah 8.133,62. Sebanyak 438 saham melemah sehingga bebani IHSG. 240 saham menguat dan 126 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 2.854.878 kali dengan volume perdagangan 42,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 27,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.577.
Sektor Saham
Transaksi harian saham yang signifikan itu seiring transaksi saham CASA mencapai Rp 2,9 triliun di pasar negosiasi. Harga saham CASA ditutup merosot 4,04% ke posisi Rp 1.070 per saham dan total frekuensi perdagangan sebanyak satu kali di pasar negosiasi. Total volume perdagangan 26.693.370 saham.
Sektor saham bervariasi. Sektor saham transportasi naik 2,56% dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham energi menguat 1,51%, sektor saham basic menanjak 1,23%, sektor saham consumer nonsiklikal menguat 0,94%, sektor saham kesehatan naik 0,07%. Lalu sektor saham teknologi bertambah 0,07%.
Sementara itu, sektor saham industri melemah 0,48%, sektor saham consumer siklikal turun 0,94%, sektor saham keuangan susut 1,52%, sektor saham properti terpangkas 1,47% dan sektor saham infrastruktur merosot 1,44%.