Liputan6.com, Jakarta - Harga saham emiten rokok kembali menguat pada perdagangan saham Jumat, (26/9/2025). Hal ini setelah pemerintah tidak akan menaikkan cukai rokok pada 2026.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,73% ke posisi 8.099 jelang akhir pekan ini. Adapun pada awal sesi perdagangan saham emiten rokok bergerak di zona merah. Namun, pada sesi kedua perdagangan Jumat pekan ini, saham emiten rokok berbalik arah menghijau. Salah satunya saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pihaknya perkirakan kenaikan harga saham emiten rokok ini karena ada katalis dari keputusan pemerintah.
"Di mana diperkirakan untuk tidak menaikkan cukai rokok tahun 2026 dan juga akan menindak peredaran rokok ilegal,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Mengutip data RTI, harga saham HMSP naik 5,42% ke posisi Rp 875 per saham. Harga saham HMSP dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 840 per saham. Saham HMSP berada di level tertinggi Rp 895 dan terendah Rp 800 per saham. Total frekuensi perdagangan 36.424 kali dengan volume perdagangan 4.730.601 saham. Nilai transaksi Rp 406,4 miliar.
Harga Saham Emiten Rokok Lainnya
Selain itu, harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melonjak ke zona hijau. Harga saham GGRM ditutup naik 3,36% ke posisi Rp 14.625 per saham. Harga saham GGRM dibuka naik ke posisi Rp 14.225 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 14.150 per saham.
Harga saham GGRM berada di level tertinggi Rp 15.125 dan terendah Rp 13.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.385 kali dengan volume perddagangan 82.265 saham. Nilai transaksi Rp 118,7 miliar.
Kenaikan harga saham itu juga diikuti saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM). Harga saham WIIM ditutup terbang 14,98% ke posisi Rp 1.535 per saham.
Harga saham WIIM dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.340 per saham. Saham WIIM berada di level tertinggi Rp 1.605 dan terendah Rp 1.270 per saham.Total frekuensi perdagangan 15.835 kali dengan volume perdagangan 803.535 saham. Nilai transaksi harian Rp 116,3 miliar.
Kemudian harga saham PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) juga berbalik arah ke zona hijau pada sesi kedua. Harga saham ITIC ditutup mendaki 6,86% ke posisi Rp 545 per saham.
Harga saham ITIC dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 520 per saham. Saham ITIC berada di level tertinggi Rp 595 dan terendah Rp 474 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.684 kali dengan volume perdagangan 587.093 saham. Nilai transaksi Rp 32 miliar.
Menkeu Purbaya Pastikan Cukai Rokok Tak Naik 2026
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan tidak akan menaikkan tarif cukai rokok pada 2026. Hal ini mengacu pada hasil pertemuannya dengan para pengusaha industri rokok Tanah Air.
Purbaya menyampaikan telah bertemu dengan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri). Hasil diskusinya, tak akan menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok di 2026.
"Satu hal yang saya diskusikan dengan mereka, apakah saya perlu merubah tarif cukai ya tahun 2026? mereka bilang asal enggak diubah udah cukup, yaudah, saya gak ubah," kata Purbaya dalam Media Briefing di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Tarif Cukai Tak Naik
Sambil berkelakar, Mantan Bos Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu mengaku berniat menurunkan tarif cukai rokok. Namun, dalam diskusi, pelaku industri mengaku cukup dengan tarif cukai rokok yang berlaku saat ini.
"Tadi ya padahal saya mikir mau nurunin, tapi mereka minta tadi sudah, sudah cukup, yaudah. Salahin mereka, salah mereka, 'kalau gitu minta turun', ternyata dia minta konstan saja, ya udah kita enggak naikin," tuturnya.
"Jadi tahun 2026, tarif cukai kita enggak naikin," ia menambahkan.