Saham CNMA Menguat Usai Umumkan Pembagian Dividen Interim 2025

10 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA), pengelola bioskop Cinema XXI mengumumkan pembagian dividen interim 2025. Hal itu mendorong harga saham CNMA menguat pada perdagangan Kamis, (30/10/2025).

Mengutip data RTI, harga saham CNMA hari ini, 30 Oktober 2025 ditutup naik 1,71% ke posisi Rp 119 per saham. Harga saham CNMA dibuka naik satu poin ke posisi Rp 118 per saham. Saham CNMA berada di level tertinggi Rp 121 dan terendah Rp 117 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.664 kali dengan volume perdagangan 703.319 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 miliar. Selama lima hari terakhir, harga saham CNMA menguat 0,85%.

Kenaikan harga saham CNMA terjadi seiring langkah perseroan untuk membagikan dividen interim 2025.Perseroan akan membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp 406,39 miliar. Dividen yang dibagikan tersebut sebesar Rp 5 per saham.

Perseroan membagikan dividen interim 2025 sesuai keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 27 Oktober 2025. Pembagian dividen interim itu mempertimbangkan data keuangan per 30 September 2025 antara lain dikutip dari keterbukaan informasi BEI:

  • Laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 444,91 miliar
  • Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 1,45 triliun
  • Total ekuitas sebesar Rp 4,49 triliun

Jadwal Pembagian Dividen Interim

Berikut jadwal pembagian dividen interim 2025:

  • Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 6 November 2025
  • Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 7 November 2025
  • Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 10 November 2025
  • Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 11 November 2025
  • Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 10 November 2025
  • Tanggal pembayaran dividen pada 28 November 2025

Promosi 1

Gencar Buka Bioskop Baru, Cinema XXI Kantongi Laba Rp 728,95 Miliar pada 2024

Sebelumnya, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) atau Cinema XXI mengumumkan kinerja tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan meraih pendapatan sebesar Rp 5,7 triliun per 31 Desember 2024, meningkat 9,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 sebesar Rp 5,2 triliun.

Dari raihan itu, perseroan membukukan laba bersih Rp 728,95 miliar atau naik 5,99 persen dibandingkan laba tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 678,76 miliar. Sebagai jejaring bioskop terbesar di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 36 tahun, Cinema XXI terus berkomitmen menjaga pertumbuhan kinerja dengan fokus meningkatkan kualitas layanan bioskop bagi konsumen.

"Cinema XXI mengapresiasi kepercayaan para penonton serta dukungan dari berbagai pihak di industri perfilman, pemerintah, pemegang saham, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan, yang telah mendukung perusahaan untuk terus berkembang dan mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024,” ujar Direktur Utama Cinema XXI, Suryo Suherman dalam keterbukaan informasi Bursa, Kamis (27/2/2025).

Peningkatan Pendapatan

Suryo menjelaskan, peningkatan pendapatan 2024 didukung oleh kontribusi penjualan tiket bioskop serta makanan dan minuman yang mencapai Rp 5,5 triliun atau tumbuh 9,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan penjualan tersebut didorong berbagai inovasi dan strategi bisnis seperti penambahan bioskop baru di lokasi yang strategis dan potensial, diversifikasi menu makanan dan minuman sesuai dengan selera penonton, serta program promosi yang efektif dan tepat sasaran.

Pada tahun buku 2024, perseroan membukukan beban dan biaya operasi sebesar Rp 4,67 triliun. Angka itu naik dibanding periode 2023, di mana beban dan biaya operasi tercatat sebesar Rp 4,18 triliun.

Cinema XXI Kantongi Pendapatan Rp 929,2 Miliar hingga Maret 2025

Sebelumnya, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) atau Cinema XXI membukukan pendapatan Rp 929,2 miliar selama kuartal I 2025. Pendapatan tersebut turun 28,70 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,30 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (25/4/2025), pendapatan itu dikontribusikan dari pendapatan tiket mencapai Rp 582,23 miliar, turun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 825,81 miliar. Adapun penjualan tiket bioskop berkontribusi sebesar 63 persen.

Selain itu, pendapatan dari makanan dan minuman mencapai Rp 308,36 miliar. Realisasi pendapatan dari makanan dan minuman itu turun dari sebelumnya Rp 429,66 miliar. Adapun kontribusi pendapatan makanan dan minuman mencapai 33%.

Namun, Perseroan mampu mencatat kenaikan pendapatan iklan menjadi Rp 12,95 miliar pada kuartal I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,80 miliar.

Selain itu, Perseroan membukukan rugi usaha Rp 71,12 miliar dari periode sama tahun sebelumnya cetak laba usaha Rp 201,17 miliar. Seiring kinerja tersebut, Perseroan mencatat rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 69,42 miliar hingga kuartal I 2025. Berbeda dari kondisi saham tahun sebelumnya, Perseroan mencatat laba Rp 141,56 miliar.

Total ekuitas tercatat sebesar Rp 4,15 triliun dan liabilitas mencapai Rp 2,64 triliun hingga 31 Maret 2025. Aset Perseroan mencapai Rp 6,79 triliun hingga 31 Maret 2025.Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 1,78 triliun hingga 31 Maret 2025.

Direktur Utama Cinema XXI Suryo Suherman menuturkan, faktor seasonality dan momentum mempengaruhi jumlah kunjungan penonton dan mewarnai dinamika industri bioskop."Bulan ketiga di kuartal pertama 2025, yakni pada bulan Maret bertepatan dengan momen Ramadhan,” kata dia seperti dikutip dari keterangan resmi perseroan di BEI.

5 Film Peroleh Lebih dari 1 Juta Penonton

Ia menambahkan, berdasarkan histori operasional, pada momentum ini terlihat perubahan tren konsumsi yang mempengaruhi prioritas dan pola konsumsi masyarakat.

“Secara khusus untuk segmen hiburan, aktivitas menonton film di bioskop menurun jika dibandingkan hari-hari biasanya,” ia menambahkan.

Pada kuartal pertama 2025 terdapat lima film yang memperoleh lebih dari 1 juta penonton, sementara pada periode yang sama tahun lalu terdapat tujuh film. Kondisi ini pun tercermin pada pendapatan Cinema XXI yang mengalami penurunan pada kuartal pertama tahun 2025 jika dibandingkan periode yang sebelumnya.

Kendati demikian, Cinema XXI tetap memperlihatkan kinerja bisnis yang sehat dengan mencatat EBITDA positif sebesar Rp125,2 miliar pada kuartal pertama 2025. Tidak hanya itu, Cinema XXI juga berhasil mempertahankan spend per head (SPH) untuk pembelanjaan produk F&B sebesar Rp24.425, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2024 sebesar Rp22.401.

“Di tengah dinamika industri, kami bersyukur dapat membukukan EBITDA positif yang memperlihatkan bahwa secara opersional kondisi Perseroan tetap sehat dan stabil. Selain itu, kami juga terus berekspansi untuk menghadirkan destinasi hiburan yang berkualitas, terjangkau, dan mudah diakses oleh masyarakat Indonesia,” kata dia.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |