Gencar Penetrasi Pasar Baru, BOAT Cetak Pendapatan USD 7,5 Juta

Liputan6.com, Jakarta PT Newport Marine Services Tbk (BOAT) membukukan pendapatan sebesar USD 7,5 juta di semester I 2025. Angka ini meningkat 66% dibandingkan USD 4,5 juta pada periode yang sama di 2024.

Peningkatan ini didorong oleh penambahan jumlah mitra strategis, serta kontribusi kontrak baru di sektor energi dan offshore support.

Laba bersih Perseroan pada Juni 2025 tercatat USD 319.026, tumbuh secara signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu Juni 2024. Pertumbuhan laba ini tidak hanya berasal dari peningkatan volume kegiatan pelayaran, tetapi juga dari efisiensi yang dilakukan Perusahaan pada berbagai sektor biaya dan optimalisasi biaya perawatan kapal.

Memasuki kuartal III, momentum pertumbuhan BOAT berlanjut dengan capaian yang lebih kuat. Hingga September 2025, pendapatan tercatat USD 12,8 juta, naik 65% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar USD 7,8 juta.

Laba bersih meningkat menjadi USD 1,3 juta, tumbuh 92% year-on-year. Bahkan, pencapaian pada Kuartal III ini sudah melampaui kinerja setahun penuh 2024, menandai capaian historis baru bagi Perseroan dan menegaskan arah pertumbuhan yang semakin berkelanjutan.

Direktur PT Newport Marine Services Tbk yang membidangi pemasaran, Surya Soekarno Putra, menyampaikan bahwa kinerja positif ini merupakan hasil dari transformasi operasional yang telah dijalankan secara konsisten sejak tahun 2023.

Langkah tersebut, menurutnya, telah menjadikan Perseroan lebih lincah dan adaptif dalam melakukan penetrasi ke pasar-pasar baru, termasuk ekspansi ke Myanmar yang mulai terealisasi pada tahun 2025.

“Keberhasilan kami memasuki pasar Myanmar menjadi bukti bahwa BOAT semakin kompetitif di tingkat regional. Kami terus membangun kemitraan strategis dan meningkatkan kualitas layanan agar dapat memperluas jangkauan serta memperkuat posisi BOAT di industri pelayaran Asia Tenggara,” ujar Direktur PT Newport Marine Services Tbk Surya Soekarno Putra, Rabu (29/10/2025).

Dibandingkan dengan tahun 2024, performa BOAT menunjukkan pemulihan yang signifikan setelah melewati periode tekanan biaya global dan fluktuasi harga bahan bakar. Struktur keuangan Perseroan kini lebih kuat, dengan rasio utang terhadap ekuitas (DER) menurun dari 1,01x menjadi 0,4x.

Pada pertengahan 2025, Pefindo juga menetapkan peringkat kredit BOAT di level BBB dengan outlook stabil, mencerminkan prospek bisnis yang sehat dan kemampuan perusahaan dalam menjaga arus kas positif.

Melihat tren hingga akhir tahun dan fundamental yang sudah dipersiapkan, manajemen memperkirakan pendapatan BOAT dapat mengalami pertumbuhan sampai dengan 40% pada akhir tahun 2025 bila dibandingkan dengan tahun buku 2024

Selain itu, pada tahun 2026, BOAT berencana menambah armada baru untuk memperkuat fundamentalnya dalam kegiatan usaha penyediaan kapal, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan kapal di pasar Asia.

Menandai langkah ekspansi yang lebih luas, BOAT juga berhasil memasuki pasar baru dengan mulai beroperasi di Myanmar pada Kuartal III 2025. Ekspansi ini menjadi tonggak penting dalam strategi Perseroan untuk memperluas jangkauan layanan mulai dari kawasan Asia Tenggara, sekaligus memperkuat posisi BOAT sebagai salah satu pemain regional di industri perkapalan dan jasa kelautan.

Kinerja positif ini terutama ditopang oleh beroperasinya seluruh kapal yang dimiliki secara penuh pada kuartal II dan III, yang menghasilkan peningkatan tingkat utilisasi dan efisiensi biaya per unit kapal. Selain itu, kelanjutan kerja sama dengan mitra strategis yang telah terjalin pada kuartal sebelumnya memberikan kontribusi stabil terhadap pendapatan berulang (recurring revenue).

Perusahaan juga terus menjalankan upaya efisiensi biaya operasional secara berkelanjutan, termasuk melalui penerapan sistem pemeliharaan preventif. Di sisi lain, efisiensi turut dilakukan pada beban keuangan, khususnya pembayaran bunga. Dampak dari pelunasan sebagian utang kepada bank sebesar USD 4,7 juta pada Desember 2024 mulai terlihat pada kuartal III tahun ini, di mana beban bunga menurun secara signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Langkah ini tidak hanya memperkuat struktur keuangan perusahaan, tetapi juga meningkatkan arus kas operasional serta profitabilitas bersih.

Selain itu, efektivitas pengelolaan dana juga mulai memberikan hasil positif, yang tercermin dari peningkatan interest income pada kuartal III 2025 dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Dengan kombinasi strategi efisiensi dan pengelolaan keuangan yang hati-hati, BOAT kini berada pada posisi keuangan yang lebih solid dan berdaya tahan, memberikan ruang yang lebih luas bagi perusahaan untuk melanjutkan ekspansi dan memperkuat nilai bagi para pemegang saham.

Pertumbuhan kinerja BOAT juga didukung oleh beroperasinya seluruh armada kapal secara penuh sejak paruh pertama 2025, yang menghasilkan tingkat utilisasi optimal dan efisiensi biaya per unit kapal. Selain itu, kontribusi dari pendapatan berulang (recurring revenue) hasil kerja sama dengan mitra strategis memberikan stabilitas terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Dari sisi keuangan, Direktur Keuangan BOAT, Ahmad Wisya Pratama, menambahkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari langkah efisiensi yang dijalankan secara disiplin di berbagai lini.

“Kami melihat hasil yang kami capai pada kuartal ini sebagai bukti bahwa disiplin finansial dan pengelolaan kas yang strategis mampu memberikan dampak nyata terhadap kinerja keuangan. Dengan struktur modal yang kini lebih sehat dan posisi likuiditas yang kuat, perusahaan memiliki fleksibilitas lebih besar untuk mendukung rencana ekspansi di tahun-tahun mendatang,” ujar Ahmad Wisya.

Langkah efisiensi tersebut salah satunya adalah pelunasan sebagian pinjaman bank sebesar USD 4,7 juta pada Desember 2024, yang secara langsung menurunkan beban bunga dan memperbaiki arus kas operasional Perseroan. 

Dengan kombinasi strategi efisiensi dan pengelolaan keuangan yang hati-hati serta strategi ekspansi yang terukur, BOAT optimistis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan hingga akhir tahun dan memberikan ruang yang lebih luas bagi perusahaan untuk melanjutkan ekspansi di tahun 2026 yang akan memperkuat nilai bagi para pemegang saham.