IPO Terbesar di Hong Kong: Produsen Alat Berat China Ini Raup Dana Rp 26,4 Triliun

9 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Saham perusahaan alat berat, Sany Heavy Industry China naik lebih dari 3% saat debut perdagangan di Hong Kong pada Selasa, (28/10/2025). Perseroan meraup dana 12,36 miliar dolar Hong Kong atau USD 1,59 miliar (Rp 26,41 triliun, asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.618) dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Harga saham Sany Heavy Industry di kisaran 21,30 dolar Hong Kong. Adapun IPO Sany Heavy Industry di China termasuk salah satu terbesar di Hong Kong pada 2025. Demikian mengutip CNBC, Selasa pekan ini.

Pencatatan saham Sany Heavy Industry menambah penggalangan dana di bursa saham Hong Kong. Langkah ini menyusul penawaran besar baru-baru ini seperti IPO Zijin Gold International senilai USD 3,2 miliar atau Rp 53,16 triliun pada 30 September 2025.

Sementara itu, saham Sany yang tercatat di Shanghai telah naik lebih dari 35% sepanjang tahun ini. Perusahaan yang didirikan pada 1994 ini merupakan salah satu produsen mesin konstruksi terbesar di dunia, yang memproduksi ekskavator, derek, peralatan pembangunan jalan, dan pemancang tiang pancang.

China International Capital Corp. bertindak sebagai sponsor tunggal dan koordinator keseluruhan untuk penawaran umum perdana ini. Bank-bank lain yang terlibat dalam kesepakatan ini termasuk BOC International, Industrial and Commercial Bank of China, Agricultural Bank of China, dan China Merchants Bank.

Promosi 1

Dana IPO Sany di Hong Kong

Investor-investor utama termasuk Hillhouse, BlackRock, Temasek, dan Infore Capital. Sany mengatakan pihaknya berencana menggunakan dana tersebut untuk ekspansi ke luar negeri, litbang, peningkatan digital, dan upaya keberlanjutan.

"Meskipun narasi pertumbuhan internasional yang kuat dan kinerja terkini yang kuat, pencatatan saham Sany Heavy Industry [di Hong Kong] kemungkinan besar tidak akan membuka valuasi yang jauh lebih tinggi,” ujar Analis di The Zephirin Group, Lenny Zephirin.

Ia mengatakan, sentimen investor terhadap sektor konstruksi dan alat berat China masih berhati-hati, terkendala oleh hambatan siklus, kelebihan kapasitas, dan terbatasnya visibilitas terhadap permintaan infrastruktur domestik.

Meskipun pencatatan saham di Hong Kong akan meningkatkan likuiditas dan visibilitas perusahaan, Zephirin menambahkan, penilaian ulang valuasi kemungkinan besar tidak akan terjadi tanpa peningkatan yang signifikan dalam efisiensi modal atau eksekusi strategi.

Bursa Asia Menguat, Indeks Saham Nikkei 225 Tembus Rekor 50.000 Didukung Harapan Dagang AS-China

Sebelumnya, Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Senin (27/10/2025), dipimpin oleh indeks Nikkei 225 Jepang yang untuk pertama kalinya menembus level 50.000 poin. Kenaikan bursa Asia ini terjadi seiring optimisme investor terhadap kemajuan perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS ) dan China, serta dukungan sentimen positif dari Wall Street.

Dikutip dari CNBC, Senin (27/10/2025), Indeks acuan Nikkei 225 tercatat melonjak lebih dari 2%, sementara Topix naik 1,61%.

Penguatan juga meluas ke bursa Korea Selatan, di mana indeks Kospi naik 1,83% pada hari ini setelah mencetak rekor tertinggi pada perdagangan Jumat lalu. Indeks Kosdaq, yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil, turut naik 0,72%.

Secara keseluruhan, bursa Asia-Pasifik bergerak positif setelah para negosiator dagang dari AS dan China berhasil menyusun kerangka kesepakatan atas sejumlah isu yang selama ini diperdebatkan. Perkembangan ini membuka jalan bagi Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping untuk menandatangani kesepakatan resmi.

Sentimen Perang Dagang

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan dalam wawancara dengan CBS News bahwa rencana tarif impor 100% terhadap produk Tiongkok “secara efektif telah dibatalkan.” Ia menambahkan, Tiongkok diperkirakan akan meningkatkan pembelian kedelai dari AS dan menunda pembatasan ekspor logam tanah jarang.

Meski begitu, AS tetap akan mempertahankan kontrol ekspor terhadap China.

Sementara itu, harga berjangka Indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih kuat di level 26.256, naik dari penutupan sebelumnya di 26.160,15.

Adapun indeks S&P/ASX 200 Australia juga dibuka menguat 0,54%, menambah semangat positif di kawasan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |