Alasan di Balik Merger Adira Finance dengan Mandala Finance

6 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) dan PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) resmi mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk melanjutkan proses penggabungan usaha (merger). 

Terkait hal ini, Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, menjelaskan penggabungan antara Adira Finance dan Mandala Finance merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi perusahaan di tengah persaingan industri pembiayaan yang semakin ketat. 

Melalui aksi korporasi ini, Adira berharap bisa memperluas jangkauan pasar sekaligus memperkaya variasi produk yang dapat ditawarkan kepada konsumen.

“Ya, jadi salah satu cara kita untuk bisa bersaing tentu adalah membuat Adira itu tubuh besar dan menjadi solusi yang dipilih oleh konsumen,” ujar Dewa dalam konferensi pers, dikutip Selasa (1/7/2025).

Salah satu keuntungan utama dari penggabungan ini adalah bertambahnya jumlah jaringan operasional. Dengan bergabungnya Mandala Finance, Adira memperoleh tambahan lebih dari 250 kantor cabang, yang secara langsung memperluas akses perusahaan terhadap calon konsumen di berbagai daerah.

“Dengan bergabungnya Mandala kita punya lebih dari 250 tambahan kantor cabang dan itu adalah jumlah yang sangat besar. Dan itu artinya akses perusahaan kepada pasar menjadi lebih luas,” lanjutnya.

Penawaran Produk

Selain memperluas jangkauan, sinergi ini juga membuka peluang untuk meningkatkan penawaran produk kepada konsumen. Mandala yang selama ini berfokus pada pembiayaan sepeda motor dan produk multiguna berbasis roda dua, akan mendapat manfaat dari portofolio produk Adira yang lebih lengkap. 

Nasabah Mandala kini dapat menikmati akses ke pembiayaan mobil, pembiayaan usaha, hingga layanan-layanan tambahan lain dari grup perbankan tempat Adira bernaung.

Dewa Made juga menambahkan penggabungan ini akan memperkuat relasi bisnis dengan para mitra dealer. Sebagian besar mitra dealer Mandala sudah bekerja sama dengan Adira, sehingga ke depannya kolaborasi dapat diperluas, termasuk dalam hal pembiayaan dealer seperti stock financing dan lainnya.

Ia optimistis sinergi antara Adira dan Mandala tidak hanya akan menguntungkan kedua perusahaan, tetapi juga memperkuat industri pembiayaan nasional secara keseluruhan, terutama dalam memberikan solusi keuangan yang lebih luas dan terintegrasi bagi masyarakat.

Merger Adira Finance dan Mandala Finance Bukan Sekadar Ekspansi, Tapi Penguatan Struktur

Sebelumnya, Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance, Sylvanus Gani, menekankan penggabungan usaha antara Adira Finance dan Mandala Finance bukan hanya sekadar upaya ekspansi geografis atau perluasan basis nasabah.

Ia menjelaskan langkah ini lebih dari itu yakni bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat fondasi keuangan perusahaan agar mampu menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Penggabungan usaha ini bukan hanya tentang ekspansi nasabah saja, ekspansi berarti ke samping atau ke geografis yang lebih besar, tetapi bagaimana kita memperkuat fondasi ke bawah daripada perusahaan kami,” ujar Sylvanus dalam konferensi pers, Senin (30/6/2025).

Menurutnya, dengan pondasi yang semakin kuat, struktur keuangan perusahaan akan menjadi lebih solid. Hal ini dinilai penting agar Adira Finance memiliki mesin pertumbuhan yang bukan hanya mengandalkan performa jangka pendek, melainkan juga berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

“Mesin pertumbuhan yang tidak hanya tentang jangka pendek tetapi ke depan, bagaimana kita meleverage kekuatan masing-masing entitas dengan produknya Adira yang banyak, dengan nasabah Mandanang yang banyak, tetapi mungkin menurut kita ada yang under penetrated,” jelasnya.

Diversifikasi Portofolio Adira Finance

Lebih lanjut, ia menyampaikan penggabungan ini akan memperkuat diversifikasi portofolio Adira Finance. Sebagai contoh, jika sebelumnya Adira dan Mandala memiliki fokus yang berbeda Adira lebih beragam dengan produk roda empat, multiguna, hingga non-retail, sementara Mandala lebih kuat di roda dua, maka kini kombinasi portofolio tersebut akan membentuk basis bisnis yang lebih seimbang dan luas.

Sylvanus juga menyoroti perbedaan dalam struktur biaya dana. Ia mengatakan Mandala sebelumnya memiliki tingkat biaya dana yang kurang kompetitif dibandingkan Adira. Namun, dengan adanya sinergi dan dukungan dari grup perbankan yang membawahi Adira, efisiensi dalam struktur pendanaan diyakini akan meningkat.

“Dari struktur biaya dana, kita tahu biaya dana Mandanang mungkin belum sekompetitif Adira Finance, dengan backup dari bank harusnya bisa memberikan pengaruh sehingga struktur biaya dana pun makin baik,” ujar Sylvanus.

Langkah merger ini dinilai sebagai strategi menyeluruh yang mencakup peningkatan efisiensi biaya, perluasan produk, serta peningkatan akses terhadap konsumen yang sebelumnya belum terlayani secara optimal. Seluruh kombinasi tersebut diharapkan mampu mendorong daya saing Adira Finance di industri pembiayaan nasional dalam jangka panjang.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |