Bill Gates Investasi di 4 Saham Raksasa, Ini Daftarnya

Liputan6.com, Jakarta - Nama Bill Gates tak hanya identik dengan Microsoft, tapi juga dengan strategi investasi jitu. Melalui lembaga amal miliknya, Gates Foundation Trust, miliarder asal Amerika Serikat ini menaruh kepercayaan besar pada empat perusahaan raksasa dunia.

Tak tanggung - tanggung, sekitar 79% dari portofolio investasi senilai USD 48 miliar atau Rp 797,29 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.610) fokus pada empat saham utama.Demikian mengutip dari Yahoo Finance, ditulis Jumat, (24/10/2025).

Langkah Gates kembali menjadi sorotan publik karena menunjukkan bagaimana sang pendiri Microsoft tetap berhati - hati, meski memiliki kekayaan fantastis mencapai USD 106 miliar atau Rp 1.760 triliun, menurut data Forbes.

1. Micrsofot (27%)

Tak mengejutkan jika Microsoft menduduki posisi pertama dalam daftar investasi terbesar Gates Foundation. Setelah memimpin perusahaan selama lebih dari dua dekade, Gates terus mempertahankan loyalitasnya pada raksasa teknologi ini.

Gates Foundation diketahui memiliki lebih dari 26 juta lembar saham Microsoft dengan nilai mencapai USD 13 miliar atau Rp 215,83 triliun. Di bawah kepemimpinan Satya Nadella, Microsoft sukses bertransformasi menjadi pemimpin pasar di sektor cloud computing dan kecerdasan buatan (AI).

Kini, layanan Microsoft Azure menjadi penyedia cloud terbesar kedua di dunia dengan pangsa pasar sekitar 20 persen. Selain itu, Microsoft juga terus meningkatkan nilai bagi para pemegang saham lewat dividen yang telah naik 16 tahun berturut-turut.

Saham terbesar kedua dipegang oleh konglomerasi milik Warren Buffett, Berkshire Hathaway. Gates dan Buffett memang memiliki hubungan erat, bahkan keduanya mendirikan inisiatif amal bernama Giving Pledge pada 2010.

Gates Foundation tercatat memiliki lebih dari 24 juta lembar saham Berkshire Hathaway senilai USD 11,7 miliar atau Rp 194,3 triliun. Investasi ini dinilai stabil karena perusahaan milik Buffett dikenal memiliki diversifikasi bisnis luas, mulai dari asuransi, energi, hingga transportasi.

Menariknya, performa saham Berkshire juga tak kalah cemerlang. Dalam lima tahun terakhir, nilainya naik 135 persen, melampaui indeks S&P 500 yang tumbuh 96 persen di periode yang sama.

3. Waste Management (15%)

Di posisi ketiga ada perusahaan pengelolaan limbah asal AS, Waste Management. Gates Foundation memegang lebih dari 32 juta lembar saham senilai sekitar USD 7,4 miliar atau Rp 122,93 triliun.

Meski bergerak di sektor yang jarang menjadi sorotan, bisnis ini terbukti tahan banting. Waste Management rutin membagikan dividen selama 21 tahun berturut-turut dan bahkan memperluas bisnisnya ke energi hijau dengan mengubah limbah organik menjadi listrik dan bahan bakar.

Posisi terakhir ditempati Canadian National Railway (CNI), perusahaan transportasi rel terbesar di Kanada. Gates Foundation memiliki hampir 55 juta lembar saham senilai USD 5,7 miliar atau Rp 94,7 triliun.

Perusahaan ini menjadi satu-satunya jaringan kereta api di Amerika Utara yang menghubungkan Samudra Atlantik, Pasifik, dan Teluk. Selain efisien dalam biaya operasional, sektor perkeretaapian juga dikenal ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang lebih rendah dibanding angkutan darat lainnya.

Selama dua dekade terakhir, Canadian National konsisten menaikkan dividen tahunan dan kini memberikan imbal hasil hampir 2,7 persen per tahun.

Meski sebagian besar dana yayasan diarahkan untuk kegiatan sosial dan kemanusiaan, Gates tetap menempatkan asetnya secara strategis agar terus berkembang.

Fokus pada saham-saham besar dengan arus kas kuat mencerminkan prinsip investasi jangka panjang yang aman tetapi tetap menguntungkan.

Dengan portofolio yang stabil di empat perusahaan besar ini, Bill Gates membuktikan dalam dunia investasi, konsisten dan kehati-hatian bisa menjadi kunci kesuksesan finansial sekaligus berdampak sosial.