Chandra Asri Bakal Akuisisi Jaringan SPBU Esso Milik ExxonMobil Singapura

13 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - PT Chandra Asri Pacific Tbk(TPIA), perusahaan solusi energi, kimia dan infrastruktur telah menandatangani perjanjian jual beli (sale and purchase agreement) untuk mengakuisisi jaringan stasiun pengisian bahan bakar ritel bermerek Esso milik ExxonMobil di Singapura. Hal ini melalui sebuah special purpose vehicle di bawah anak usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh grup. Transaksi ini diharapkan selesai akhir 2025.

Akuisisi jaringan ritel Esso oleh Chandra Asri Group sejalan dengan strategi pertumbuhan jangka panjang Perusahaan, yang berfokus pada pengembangan infrastruktur energi terintegrasi untuk pasar solusi energi dan mobilitas.

Presiden Direktur & CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra, mengatakan, ekspansi perseroan ke ekosistem bahan bakar retail di Singapura merupakan langkah strategis dalam membangun platform terintegrasi untuk pertumbuhan regional.

Jaringan ritel bahan bakar dan iklim usaha yang kuat di Singapura memberikan fondasi yang solid bagi Chandra Asri Group untuk terus berkembang sebagai pemimpin solusi energi, manufaktur dan infrastruktur di Indonesia dan juga Asia Tenggara.

"Bersama Aster, melalui infrastruktur terintegrasi yang mencakup kilang minyak dan fasilitas manufaktur hilir berteknologi tinggi, kami bertujuan memperkuat kelincahan operasional serta ketahanan energi,” ujar dia seperti dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (24/10/2025).

Erwin melanjutkan, hasil dari ekspansi bisnis di Singapura ini akan memperkuat posisi Chandra Asri Group secara keseluruhan yang dapat membuka peluang lebih besar lagi untuk pengembangan investasi, penciptaan lapangan kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Promosi 1

Transaksi Akuisisi Ditargetkan Selesai Akhir 2025

Chandra Asri Group akan tetap menggunakan merek Esso dan membeli bahan bakar bermerek dari ExxonMobil. Seluruh poin dan kartu loyalitas pelanggan akan tetap berlaku tanpa perubahan.

“Chandra Asri Group juga akan mempertahankan seluruh karyawan ExxonMobil yang terlibat dan saat ini menjalankan operasional bisnis tersebut,” ujar dia.

Transaksi ini masih memerlukan persetujuan dari otoritas terkait dan ditargetkan akan selesai pada akhir 2025.

Chandra Asri Pacific Kini Genggam 9% Saham CDIA

Sebelumnya, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), emiten petrokimia milik Prajogo Pangestu mengumumkan langkah strategis dalam portofolio investasinya.

Perusahaan telah melepas atas saham anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA). Perseroan melepas sebanyak 29,54 juta lembar saham CDIA.

Keputusan untuk melepas sebagian kepemilikan saham CDIA ini diambil setelah harga saham perusahaan tersebut mengalami lonjakan luar biasa.

Seiring aksi jual saham CDIA itu, berdasarkan data pemegang saham di atas 5% di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), ditulis Kamis (24/7/2025), Chandra Asri Pacific mengenggam 11.234.643.100 saham CDIA atau setara 9% per 21 Juli 2025. Sebelumnya Chandra Asri Pacific memiliki 11.264.189.500 saham CDIA atau 9,02%. Namun, belum disebutkan harga dan tujuan dari transaksi melepas saham CDIA tersebut.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham CDIA antara lain PT Chandra Asrri Pacific Tbk sebesar 60%, Phoenix Power B.V sebesar 30% dan masyarakat sebesar 10%.

Aksi Beli Saham CDIA

Di sisi lain, dua direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk membeli 10 juta saham CDIA. Dua direksi itu antara lain  Presiden Direktur (Presdir) CDIA, Fransiskus Ruly Aryawan dan Direktur CDIA Jonathan Kandinata, masing-masing membeli sebanyak 5 juta lembar saham.

Hal ini berarti pembelian tersebut dilakukan pada 17 Juli 2025, dengan harga beli Rp 800 per saham. Artinya, masing-masing bos CDIA merogoh kocek sekitar Rp 4 miliar. 

Sebelum transaksi tersebut, Ruly dan Jonathan tidak memiliki saham CDIA. Setelah transaksi, kepemilikan masing-masing daripadanya setara dengan 0,004 persen.

Posisi Chandra Daya Investasi di Pasar Modal

PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) bukan sekadar anak usaha biasa bagi PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Sebagai bagian dari konglomerasi Prajogo Pangestu, CDIA memiliki peran penting dalam diversifikasi bisnis dan strategi investasi grup. Keberadaannya sebagai emiten di bursa juga menunjukkan komitmen terhadap tata kelola perusahaan yang baik dan transparansi.

CDIA mencatatkan sejarah penting di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-17 yang tercatat pada 2025. Pencatatan ini membuka jalan bagi CDIA untuk mendapatkan akses permodalan yang lebih luas dari publik. Ini juga meningkatkan visibilitas perusahaan di mata investor, baik domestik maupun internasional, yang tertarik pada saham CDIA.

Meskipun TPIA telah melepas sebagian kepemilikan saham CDIA, PT Chandra Daya Investasi Tbk tetap menjadi entitas yang strategis. 

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |