Emiten AKRA Kantongi Pendapatan Rp 32,39 Triliun hingga September 2025

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba hingga September 2025.

PT AKR Corporindo Tbk meraup pendapatan Rp 32,39 triliun hingga September 2025. Pendapatan Perseroan tumbuh 13% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 28,61 triliun.

Perseroan mencatat kenaikan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp 32,17 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 28,40 triliun. Pendapatan sewa naik menjadi Rp 219,34 miliar hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 208,89 miliar.

Kenaikan pendapatan itu mendorong pertumbuhan laba bersih tahun berjalan sebelum minoritas. Tercatat laba bersih tahun berjalan sebelum minoritas naik 19% menjadi Rp 1,84 triliun hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,55 triliun.

PT AKR Corporindo Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas intuk tumbuh 12,2% menjadi Rp 1,65 triliun hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,46 triliun.

Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk, Haryanto Adikoesoemo menuturkan, Perseroan membukukan kinerja solid dengan laba bersih sebesar Rp 1,65 triliun meskipun menghadapi tantangan ekonomi global sepanjang 2025. Ia mengatakan, salah satu pendorong utama adalah peningkatan signifikan pendapatan berulang dari kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). Pendapatan dari segmen utilitas industri JIIPE tumbuh pesat dibandingkan tahun sebelumnya, membentuk sumber pendapatan berulang baru yang kuat.

“Stabilitas ini didukung oleh model bisnis AKR yang terbukti tangguh, infrastruktur terintegrasi, diversifikasi strategis, serta disiplin keuangan yang ketat,” kata dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis pekan ini.

Ia mengatakan, ke depan, AKR akan memperkuat fokus pada optimalisasi segmen perdagangan dan distribusi. Prioritas utama meliputi ekspansi ke Indonesia Timur serta penguatan jaringan Business-to-Consumer (B2C).

“Kami tetap optimistis dengan semakin kuatnya iklim investasi di Indonesia, penjualan lahan di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE SEZ akan meningkat, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan pendapatan utilitas berulang,” kata dia.

Promosi 1

Aset AKRA

Sementara itu, beban pokok penjualan dan pendapatan naik 13% menjadi Rp 29,62 triliun hingga kuartal III 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 26,26 triliun. Laba bruto bertambah 18% menjadi Rp 2,76 triliun hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,35 triliun.

Beban usaha naik 8% menjadi Rp 714 miliar hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 661 miliar. Dengan demikian, laba usaha menguat 21% menjadi Rp 2,05 triliun hingga September 2025 dari September 2024 sebesar Rp 1,69 triliun. Laba sebelum pajak final dan penghasilan naik 18% menjadi Rp 2,17 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,84 triliun. Dengan demikian, laba per saham tumbuh 12% dari Rp 74,4 menjadi Rp 83,5.

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatat ekuitas turun menjadi Rp 14,56 triliun hingga September 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 14,62 triliun. Liabilitas Perseroan naik menjadi Rp 19,16 triliun hingga kuartal III 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 18,48 triliun.

Aset naik menjadi Rp 33,7 triliun hingga September 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 33,10 triliun.  Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 5,84 triliun hingga 30 September 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 5,36 triliun.

Gerak Saham

Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 23 Oktober 2025, saham AKRA naik 1,83% menjadi Rp 1.115 per saham. Harga saham AKRA dibuka naik menjadi Rp 1.105 dari penutupan sebelumnya Rp 1.095. Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.130 dan terendah Rp 1.095 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.196 kali dengan volume perdagangan 243.467 saham. Nilai transaksi Rp 27,2 miliar.

Kinerja AKRA Semester I 2025

Sebelumnya, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan pertumbuhan penjualan dan laba bersih hingga semester I 2025.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/7/2025), PT AKR Corporindo Tbk mencatat pendapatan Rp 21,41 triliun hingga semester I 2025. Pendapatan tumbuh 14,83% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,65 triliun.

Beban pokok penjualan dan pendapatan mencapai Rp 19,46 triliun hingga semester I 2025. Beban pokok penjualan dan pendapatan ini naik 14,05% menjadi Rp 19,46 triliun hingga semester I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,06 triliun.

Pencapaian di  semester pertama 2025 menegaskan ketahanan model bisnis AKR dan komitmen kami terhadap keunggulan operasional, di tengah dinamika eksternal yang menantang,” ujar Presiden Direktur AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemoe dalam keterangan resmi.

Investasi Strategis

Ia mengatakan, dengan mengelola portofolio terdiversidikasi dan investasi strategis, pihaknya akan memperkuat basis pendapatan berulang, mendorong pertumbuhan berkelanjutan serta menciptakan nilai panjang bagi pemegang saham.

“Pada semester pertama ini segmen perdagangan dan distribusi tetap menunjukkan kinerja yang kuat didukung oleh permintaan B2B dan jaringa ritel BP-AKR yang terus berkembang mencapai stasiun ke-70 pada Juli 2025,” ujar dia.

Ia menuturkan, investasi struktur storage untuk melayani kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia dasar pelanggan di Indonesia Timur yang sedang berlangsung.

"Visi jangka panjang kami di JIIPE juga membuahkan hasil. Dengan beberapa tenant yang telah beroperasi, termasuk pabrik smelter tembaga, kami melihat peningkatan tajam dalam pendapatan utilitas. Hal ini memperkuat strategi kami untuk membangun basis pendapatan yang berkelanjutan dan berulang,” kata dia.

Kinerja Laba

Selain itu, Perseroan masih mencatat pertumbuhan laba bruto 29,03% menjadi Rp 1,95 triliun hingga semester I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,58 triliun.Laba usaha tumbuh 29,03% menjadi Rp 1,48 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,14 triliun.

Seiring hal itu, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk bertambah 22,52% menjadi Rp 1,18 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1 triliun.

Sementara itu, laba per saham naik menjadi Rp 59,79 hingga 30 Juni 2025 dari Juni 2024 sebesar Rp 50,82. Total ekuitas tercatat naik menjadi Rp 14,97 triliun hingga Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 14,62 triliun.

Liabilitas Perseroan turun menjadi Rp 16,81 triliun hingga Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 18,48 triliun. Aset Perseroan turun menjadi Rp 31,79 triliun hingga Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 33,10 triliun.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |