MARK Cetak Laba Bersih Rp 72,9 Miliar di Kuartal III 2025, Melonjak 18,9%

9 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) membukukan pertumbuhan yang solid dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ), peningkatan permintaan yang positif ini merupakan imbas dari stabilitas geopolitik global dan kejelasan kebijakan perdagangan yang memberikan kepastian bagi sektor manufaktur.

Pada kuartal III 2025, MARK mencatat penjualan sebesar Rp213,9 miliar, meningkat 20,3% dibandingkan Rp177,8 miliar pada kuartal II 2025. Sejalan dengan peningkatan pendapatan, laba operasional Perseroan naik 20,5% QoQ menjadi Rp 91,7 miliar, sementara laba bersih melonjak 18,9% QoQ menjadi Rp72,9 miliar.

Peningkatan ini menunjukkan efektivitas langkah efisiensi yang terus dijalankan perusahaan, termasuk optimalisasi biaya bahan baku dan perbaikan proses produksi yang meningkatkan margin operasional.

“Kinerja kuartal ketiga menjadi bukti ketahanan bisnis MARK. Ketika pasar global masih menghadapi ketidakpastian, kami berhasil menjaga momentum pertumbuhan dengan strategi efisiensi dan diversifikasi pelanggan. Kami melihat tren pemulihan permintaan yang positif, terutama dari pasar ekspor, yang akan menjadi katalis bagi kinerja kami di kuartal keempat," kata Direktur Utama MARK, Ridwan Goh, Jumat (24/10/2025).

Dari sisi profitabilitas, margin laba bersih stabil dari 34,5% di Q2 menjadi 34,1% di Q3, menunjukkan efisiensi biaya yang terjaga. Sementara itu, beban usaha turun 13,3% QoQ, mencerminkan keberhasilan program pengendalian biaya di berbagai lini operasional.

Secara global, konsumsi sarung tangan nitril pada tahun 2024 telah melampaui level pra-pandemi lebih dari 25%, dan diproyeksikan mencapai sekitar 370 miliar unit pada tahun 2026 — setara dengan tingkat konsumsi selama periode lockdown.

Promosi 1

Pasar Global

Peningkatan kebutuhan tersebut mencerminkan permintaan struktural yang kuat, didorong oleh meningkatnya kesadaran terhadap kebersihan, ekspansi layanan kesehatan, serta penyesuaian rantai pasok pasca pandemi.

Amerika Serikat saat ini menjadi negara dengan tingkat konsumsi sarung tangan nitril terbesar di dunia. Pada saat yang sama, penurunan tarif impor bagi produk asal Malaysia, dibandingkan dengan tarif tinggi yang dikenakan terhadap produk asal Tiongkok, memberikan keunggulan kompetitif bagi produsen sarung tangan di kawasan ASEAN, termasuk para pelanggan utama MARK yang tersebar di Malaysia, Vietnam, Thailand.

Dengan fundamental keuangan yang solid, rasio utang terhadap ekuitas (DER) tetap rendah di 0,12x, serta current ratio mencapai 4,9x, menunjukkan kondisi keuangan yang sangat sehat dan likuiditas kuat untuk menopang perluasan bisnis dan diversifikasi produk.

Permintaan Global Pulih, MARK Optimalkan Produksi hingga Akhir Tahun

Sebelumnya, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), emiten manufaktur cetakan sarung tangan karet asal Sumatera Utara, mengumumkan bahwa sejak adanya kejelasan tarif impor dari Amerika Serikat, permintaan dari pasar ekspor kembali meningkat signifikan. Hal ini turut mendorong utilisasi kapasitas pabrik ke tingkat optimal, dengan jadwal produksi yang sudah penuh hingga November 2025.

“Seiring dengan kepastian kebijakan tarif, permintaan cetakan sarung tangan kembali meningkat sehingga kapasitas produksi kami saat ini di optimalkan guna memenuhi permintaan pelanggan global,” ujar Direktur utama MARK Ridwan Goh, Kamis (28/8/2025).

Kontribusi penjualan di tujukan ke negara-negara seperti Malaysia, Thailand, dan China tetap menjadi pelanggan terbesar perusahaan.

Dengan kinerja yang tetap solid dan arus kas operasi yang positif, MARK memiliki potensi untuk kembali menyalurkan dividen di periode selanjutnya. Rasio pembayaran dividen yang relatif tinggi menunjukkan komitmen perseroan dalam memberikan imbal hasil menarik bagi pemegang saham, sembari tetap menjaga kebutuhan investasi untuk pengembangan bisnis.

Pengembangan Bisnis Lewat Anak UsahaSelain penjualan utama dari cetakan sarung tangan yang semakin meningkat, Perseoran juga terus mendorong pertumbuhan pendapatan melalui diversifikasi usaha lewat beberapa anak perusahaan:

PT Berjaya Dynamics Indonesia tengah memperluas lini produk sanitasi melalui pengembangan produk toilet duduk (ceramic sanitary ware), yang saat ini telah memasuki tahap initial production. Produk ini akan melengkapi lini bisnis keramik existing dan diproyeksikan mulai masuk pasar ritel nasional pada akhir tahun.

Penetrasi Pasar

Sementara itu, PT Agro Dynamics Indonesia berfokus pada penjualan alat-alat pertanian dan memperluas penetrasi pasar melalui saluran penjualan daring (online sales). Strategi ini dilakukan untuk menangkap peluang di sektor agrikultur yang tengah bertumbuh, khususnya di luar Pulau Jawa

Berdasarkan laporan keuangan Semester I periode 2025, perseroan mencatatkan penjualan Rp380,8 miliar dengan porsi 10% dihasilkan dari pendapatan anak usaha. Dengan laba bersih sebesar Rp131,3 miliar.

Bulan lalu emiten produsen cetakan sarung tangan karet asal Sumatera Utara ini, mengumumkan akan membayarkan dividen tunai pada 29 Agustus 2025. Pembagian dividen ini mencerminkan Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar 58% dari laba bersih semester I tahun 2025.

Dari sisi neraca, total aset perseroan per 30 Juni 2025 tercatat Rp986,1 miliar, dengan ekuitas Rp877,6 miliar dan liabilitas Rp108,5 miliar. Kondisi keuangan ini mencerminkan struktur permodalan yang sehat dan ruang yang cukup untuk ekspansi.

Dengan prospek permintaan yang kuat hingga akhir tahun, serta manajemen efisiensi yang konsisten, MARK optimistis dapat mempertahankan kinerja positif sepanjang 2025.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |