Ribuan UMKM Solo Jadi Korban Calon Mitra MBG, Diduga Pelaku Catut Nama Jokowi

2 months ago 50

Liputan6.com, Solo Puluhan warga perwakilan diduga korban dugaan penipuan calon mitra program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendatangi Mapolresta Solo, Selasa (29/7). Kedatangan mereka untuk melakukan koordinasi guna melaporkan kasus dugaan penipuan yang dialami para calon mitra MBG yang tergiur tawaran dari pihak yang mengatasnamakan Yayasan Barisan Nasional (Barnas). Dalam perkara ini, diduga ribuan pelaku UMKM jadi korban.

Salah satu perwakilan warga yang tertipu menjadi calon mitra program MBG, Harjoko mengatakan bahwa asalnya mereka dijanjikan untuk menjadi calon mitra program MBG dari Yayasan Barnas. Pada saat tawaran itu, mereka tertarik untuk bergabung menjadi mitra program MBG di bawah yayasan yang mencatut nama sejumlah tokoh nasional seperti Erick Thohir Foundation hingga Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebagai penasehat utama dari yayasan tersebut.

“Founder yang disebut-sebut biasanya kurang lebih Wiranto founder, kemudian Erick Thohir Foundation, katanya CSR dari situ. Dan saya juga sangat resah bahwasanya penasehat umumnya adalah mantan presiden RI ke-7, Jokowi. Tapi itu sekarang di webnya sudah hilang. Itu di web lho, kita ada buktinya,” kata Harjoko di Mapolresta Solo, Selasa (29/7).

Dia pun mengungkapkan bahwa kronologis awal mula para warga tertarik untuk bergabung menjadi calon mitra dalam program MBG tersebut. Pihak yayasan saat itu mengumpulkan mereka di rumah salah satu mantan anggota DPRD Solo dari PDIP, Paulus Haryoto. 

“Kami berkumpul untuk melaksanakan atau mengikuti program MBG yang dilaksanakan Yayasan Barnas atas dasar undangan dari Bapak Paulus, mantan anggota dewan PDIP yang beralamat di Dawung Wetan. Kita di sana diperkenalkan dengan Ketum, mengakunya Ketum Yayasan Barnas yang bergerak di bidang sosial dan tidak berafiliasi ke partai politik manapun, sehingga kami tertarik,” ujarnya.

Kemudian, pihaknya pun tertarik dengan penawaran itu karena para calon mitra ditawarkan untuk membuat masakan untuk anak-anak sekolah mulai dari PAUD hingga lansia dengan jumlah masing-masing mitra sebanyak 200 porsi. Harjoko menyebutkan masing-masing per paket dibanderol harga Rp12 ribu per boks.

 “Dari masing-masin pak itu diharga Rp12 ribu per pak. Kemudian dari harga Rp12 ribu itu Rp10 ribu dibuatkan menu masakan tanpa susu. Jadi nasi, lauk pauk sama buah. Alat food tray sudah disiapkan oleh pihak Yayasan Barnas sehingga kami sangat antusias untuk menjadikan calon mitra,” ujar dia.

Menurut dia, untuk menjadi mitra, para peserta diminta membayar biaya administrasi dan pendaftaran sebesar Rp175.000 per orang serta menyiapkan perlengkapan dapur sesuai standar. 

"Salah satu syaratnya adalah mendaftar dengan mengirimkan data diri berupa KTP dan KK, lalu membayar biaya pendaftaran sebesar Rp175.000/orang sebagai mitra. Katanya Rp25.000 untuk biaya administrasi, sedang uang Rp150.000 sebagai uang jaminan agar ada keterikatan kerja dan tidak keluar-masuk program," ucapnya.

Gagal Uji Coba

Tak hanya itu, warga juga diminta menyesuaikan dapur mereka agar memenuhi standar kebersihan dan kelayakan untuk menjadi calon mitra MBG. Bahkan, beberapa di antaranya sampai harus merenovasi bagian dapur dengan biaya yang tidak sedikit.

"Ada yang harus memindah dapur dari belakang ke depan agar sesuai standar, dengan biaya antara Rp5 juta sampai Rp7 juta. Ada juga yang harus beli peralatan baru, kompor, dandang, bahkan kredit alat masak karena belum punya,” tambahnya.

Harjoko menyebutkan bahwa yayasan sempat mengeluarkan beberapa pengumuman bahwa program akan segera dimulai. Tetapi sejak akhir Januari 2025 lalu sampai dengan tenggat waktu yang dijanjikan menjelang puasa lalu ternyata uji coba itu pun tidak tereliasasi. Kemudian rencana uji coba itu muncul lagi dan dijanjikan setelah Lebaran tetapi uji coba juga tak kunjung terwujud.

“Setelah Lebaran dengan ancer-ancer sebelum liburan sekolah ternyata tidak ada realisasi apapun. Kemudian dikirimkan satu surat pengumuman secara menyeluruh bahwa nanti pada tanggal 22 dan 23 Juli akan dilaksanakan uji coba dan tanggal 28 akan dilakukan secara menyeluruh, akan tetapi lagi-lagi kita zonk,” cerita dia.

“Tahu-tahu ada informasi bahwa pelaksanaan program bisa dilaksanakan setelah ada MoU dari pihak yayasan Barnas dengan mitra tapi MoU tidak serta merta semuanya dibagikan, dipilah. Ada yang sudah, ada yang belum dan kami mendapatkan draft-nya dan kami pelajari akhirnya pasti nanti akan zonk karena tanggal pelaksanaan tidak dimunculkan karena itu rahasia dari yayasan pusat,” imbuhnya.

Kemudian, Harjoko menyebutkan jumlah pelaku UMKM yang diduga tertipu menjadi calon mitra MBG dari pihak yayasan tersebut mencapai ribuan di wilayah Solo Raya. “Banyak ya ada ribuan ya korban yang menjadi mitra yang dijanjikan satu orang 200 porsi,” sebutnya. 

Wakasatreskrim Polresta Solo, AKP Sudarmiyanto, membenarkan adanya kedatangan sekitar 30 warga yang bermaksud melaporkan dugaan penipuan terkait program MBG. Namun, laporan belum dapat diproses secara resmi lantaran para pelapor belum melengkapi dokumen penting.

“Benar, tadi ada sekitar 30 orang datang ke Polresta bermaksud melaporkan dugaan penipuan kerja sama pengadaan makan bergizi gratis. Mereka sudah kami terima dan tampung, tapi karena belum membawa dokumen seperti surat perjanjian atau bukti tanda terima uang, kami minta mereka melengkapi terlebih dahulu,” tegasnya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |