Liputan6.com, Jakarta Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau kepada warga menjauhi daerah tebing yang berpotensi terjadi gerakan tanah, terutama saat terjadi hujan usai rentetan gempa bumi terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 6,75 derajat LS - 106,58 derajat BT, berjarak 26 km sebelah timur laut Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berkekuatan magnitudo 4,0 pada kedalaman 7 km.
"Gempa ini diikuti beberapa gempa bumi susulan di antaranya pada 20 September 2025, pukul 23.56 WIB, dengan magnitudo M3,0 pada kedalaman 6 km, pada 21 September 2025, pukul 00.22 WIB dan 01.59 WIB, masing masing dengan magnitudo M2,6 kedalaman 10 km dan M3,8 kedalaman 8 km," terang Wafid, Bandung, Minggu (21/09/2025).
Wafid mengatakan masyarakat diminta melakukan pemeriksaan mandiri terkait kondisi bangunan setelah terjadi gempa bumi.
Idealnya sebut Wafid, bangunan di daerah rawan gempa bumi diharapkan dapat mengikuti kaidah bangunan tahan gempa, guna menghindari risiko kerusakan, serta dilengkapi dengan jalur evakuasi.
"Masyarakat diimbau mengamati dan mematuhi rambu evakuasi. Tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami," tutur Wafid.
Kajian Teknis Gempa
Wafid menerangkan lokasi pusat gempa bumi berada di darat di wilayah Kabupaten Sukabumi. Kondisi (morfologi) wilayah tersebut merupakan dataran bergelombang hingga perbukitan.
Sedangkan kondisi batuan (litologi) penyusun wilayah tersebut dominan batuan rombakan gunung api yang telah lapuk dan sebagiannya merupakan endapan aluvial.
"Batuan yang telah mengalami pelapukan dan atau sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi," ujar Wafid.
Kekerasan batuan permukaan dipengaruhi oleh umur dan jenis batuan. Batuan yang berumur lebih muda atau yang telah mengalami pelapukan mempunyai kekerasan lebih rendah begitu juga sebaliknya.
Wilayah dekat dengan pusat gempa bumi diklasifikasikan ke dalam kelas tanah D (tanah sedang) hingga kelas E (tanah lunak).
"Berdasarkan parameter sumber gempa bumi, maka disimpulkan gempa bumi tersebut diakibatkan oleh sesar aktif di lokasi tersebut," sebut Wafid.
Getarannya Terasa Hingga Palabuhan Ratu
Sebelumnya diberitakan Liputan6, BMKG mencatat Kabupaten Sukabumi dan Bogor diguncang gempa susulan berulang kali, usai terjadi gempa magnitudo 4,0 yang mengguncang Sukabumi, Sabtu (20/09/2025) pukul 23.47 WIB.
Koordinat gempa berada pada 6.76 lintang selatan, 106.57 bujur timur, 25 kilometer timur laut Sukabumi, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa susulan yang berpusat di Sukabumi dengan kekuatan 2,3, 2,5, 2,6, dan 3,8 magnitudo terjadi Minggu mulai pukul 00.00 hingga 01.59 WIB.
Sementara rentetan gempa yang berpusat di Bogor, Jawa Barat, terjadi Minggu mulai pukul 00.18 WIB dengan kekuatan 2,2 magnitudo.
Selanjutnya pukul 00.22 WIB berkekuatan 2,7 magnitudo, pukul 01.45 WIB dengan kekuatan 2,5 magnitudo.
Kemudian pukul 01.47 WIB berkekuatan 3,1 magnitudo, dan pukul 01.59 WIB dengan kekuatan 3,8 magnitudo. Informasi di akun resmi BMKG menyatakan gempa terasa hingga Palabuhanratu.
Pada Minggu (21/9/2025) pukul 06.27 WIB, otoritas yang sama mencatat adanya gempa bumi darat berkekuatan M2.0 di kedalaman 6 Km berlokasi 6.7 derajat LS - 106.58 derajat BT sekitar 26 km Barat Daya, Kota Bogor, Jawa Barat.