Liputan6.com, Jakarta - Gempa Magnitudo 3,1 mengguncang wilayah Kabupaten Bekasi, Jabar, Kamis malam (21/8/2025), pukul 18.27.05 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Bekasi ini berada pada koordinat 6.48LS, 107.23BT, dengan episenter gempa berada di 14 km tenggara Kabupaten Bekasi, Jabar.
"Kedalaman gempa 10 km," tulis BMKG.
Sebelumnya, gempa magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi, Rabu malam (20/8/2025), pukul 19.54 WIB. Gempa ini menyebabkan sejumlah kerusakan bangunan di Kabupaten Karawang.
Jumlah warga yang terdampak gempa Bekasi sampai Rabu malam (20/8/2025) terus bertambah.
Berdasarkan data per pukul 18.00 WIB, Kamis (21/8/2025), jumlah warga yang rumah tinggalnya terdampak gempa bumi mencapai 201 orang dari 67 kepala keluarga (KK).
"Saat ini warga terdampak sebagian besar masih di rumah masing-masing kecuali yang terdampak rusak berat mengungsi di rumah keluarganya. Tim di lapangan masih mengidentifikasi kebutuhan mereka," ujar Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (21/8/2025).
Hadi menjelaskan saat ini otoritasnya terus melakukan validasi data terdampak dan penanganan tim di lapangan. Hadi menegaskan data yang dicatat masih bersifat dinamis.
Pada data terakhir yang diterbitkan BPBD Jabar, tercatat satu daerah tambahan yang terdampak gempa bumi tektonik itu yakni di Desa/Kelurahan Karihkil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
"Masing-masing satu unit rumah rusak berat dan sedang di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung Barat. Di Kabupaten Bekasi satu unit tempat ibadah terdampak," jelas Hadi.
Daerah paling banyak mengalami kerusakan akibat gempa terjadi di Kabupaten Karawang. Dilaporkan BPBD Jabar 35 rumah rusak ringan, lima rumah rusak sedang, 22 rumah rusak berat, satu fasilitas kesehatan terdampak, satu bangunan aula terdampak, satu tempat ibadah terdampak dan satu sarana pendidikan terdampak serta satu fasilitas umum.
Untuk lokasi kerusakan akibat gempa bumi di Kabupaten Karawang berada di 11 desa Kecamatan Telukjambe Barat, Kecamatan Klari, Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Ciampel dan Kecamatan Tirtamulya
"Lokasi bangunan terdampak di Kabupaten Bekasi di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu. Kabupaten Bandung Barat di Desa Margalaksana, Kecamatan Cipeundeuy. Kabupaten Bogor di Desa Karihkil, Kecamatan Ciseeng," ungkap Hadi.
Selain terus melakukan pendataan, Hadi mengatakan bantuan logistik bagi korban gempa bumi juga mulai disalurkan secara bertahap. Tahap pertama bantuan logistik disalurkan ke warga di Kabupaten Karawang.
Gempa Susulan Terus Terjadi
Gempa bumi susulan kembali terjadi usai gempa utama berkekuatan M4,9 di kedalaman 10 Kilometer yang terjadi di darat 19 kilometer Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar) pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Balai Besar Meteorologi Klimatogi dan Geofisika (BBMKG) II Tangerang mencatat pada Kamis (21/8/2025) pukul 18.27 WIB, wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya kembali diguncang gempa bumi tektonik.
"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M3,1. Episenter terletak pada koordinat 6.49 LS dan 107.26 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 17 km Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada kedalaman 9 kilometer," ujar Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto dalam siaran resminya.
Hartanto menjelaskan gempa bumi ini dirasakan di wilayah Karawang dengan Skala Intensitas II - III MMI yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbau Hartanto.
Hartanto menerangkan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust).
Sebelumnya, pada pukul 23.00 WIB, Rabu (20/8/2025) telah terjadi berkali-kali gempa susulan di wilayah Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Tegalwaru, berikut catatannya dihimpun dari situs resmi BBMKG II Tangerang :
1. Gempa M4.9 koordinat -6.48, 107.24 Pukul 19.54 WIB
2. Gempa M2.1 koordinat -6.48, 107.22 Pukul 20.16 WIB
3. Gempa M1.9 Koordinat -6.48, 107.21 Pukul 21.04 WIB
4. Gempa M2.3 Koordinat -6.48, 107.28 Pukul 21.47 WIB
5. Gempa M2.6 Koordinat -6.48, 107.26 Pukul 22.00 WIB
6. Gempa M3.8 Koordinat -6.50, 107.24 Pukul 22.39 WIB
7. Gempa M2.8, Koordinat -6.50, 107.24 Pukul 22. 56 WIB
Pada Kamis pagi (21/8/2025) pukul 6.65 WIB kembali terjadi gempa bumi tektonik berkekuatan M3,3 di kedalaman 2 kilometer didarat 14 kilometer Tenggara Kabupaten Bekasi.
Antisipasi Gempa Bumi
Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:
Sebelum Terjadi Gempa:
- Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
- Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi
- Untuk barang yang mudah terbakar, sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa:
- Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa:
- Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.
- Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.
- Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya. (Arie Nugraha)