Prediksi IHSG Hari Ini 7 Oktober 2025, Berpotensi ke 8.180

1 week ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham Selasa (7/10/2025).

Berdasarkan catatan BNI Sekuritas, IHSG ditutup naik 0,27% tetapi masih disertai dengan aksi jual saham oleh investor asing senilai Rp 472 miliar pada perdagangan saham Senin, 6 Oktober 2025. Saham-saham yang paling banyak dijual asing antara lain BBRI, BMRI, EMTK, BUMI dan coin.

"IHSG berpotensi koreksi hari ini,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman dalam catatannya.

Ia mengatakan, IHSG hari ini akan bergerak di level support 8.080-8.100 dan level resistance di 8.150-8.180.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, best case (biru) masih terdapat peluang penguatan bagi IHSG untuk membentuk bagian dari wave [iii] ke rentang 8.200-8.246.

"Namun, pada label hitam, IHSG masih rawan terkoreksi paling tidak untuk menguji 7.894-7.959 dahulu,” kata Herditya.

Herditya menuturkan, IHSG hari ini akan berada di level support 8.022,7.940 dan level resistance 8.155,8.192 pada perdagangan Selasa pekan ini.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Fanny memilih saham PT Timah Tbk (TINS), PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).

Rekomendasi Saham

Trading Idea hari ini: TINS, BKSL, SMIL, EMTK, CUAN, dan MBMA

  • TINS Buy on Weakness dengan area beli di 2160-2260, cutloss di bawah 2060. Target dekat di 2340-2600.
  • BKSL Spec Buy dengan area beli di 131-135, cutloss di bawah 130. Target dekat di 139-143.
  • SMIL Spec Buy dengan area beli di 550-560, cutloss di bawah 545. Target dekat di 580-615.
  • EMTK Spec Buy dengan area beli di 1480-1500, cutloss di bawah 1420. Target dekat di 1560-1650.
  • CUAN Spec Buy dengan area beli di 1760-1780, cutloss di bawah 1740. Target dekat di 1820-1920.
  • MBMA Spec Buy dengan area beli di 600-615, cutloss di bawah 595. Target dekat di 625-640. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada 6 Oktober 2025

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis pada perdagangan Senin (6/10/2025), seiring pergerakan positif bursa kawasan Asia. IHSG ditutup naik 21,59 poin atau 0,27% ke level 8.139,89. Meski demikian, indeks LQ45 justru melemah 2,78 poin atau 0,35% ke posisi 782,41.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyebut penguatan bursa saham regional dipengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat.

“Bursa regional Asia menguat di tengah kekhawatiran shutdown pemerintah AS, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed,” ujarnya dikutip dari Antara.

Dari luar negeri, pasar global masih menyoroti ancaman shutdown pemerintah AS yang bisa berdampak pada PHK massal. Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, memperingatkan dampak buruk jika Presiden Donald Trump dan Demokrat gagal mencapai kesepakatan.

Pasar menilai kondisi ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan membuka ruang bagi The Fed memangkas suku bunga pada Oktober dan Desember mendatang.

Capital Outflow

Selain dari Amerika Serikat, sentimen positif juga datang dari Jepang. Terpilihnya Sanae Takaichi sebagai perdana menteri baru menambah keyakinan pasar, mengingat ia dikenal pro-stimulus dan dovish secara fiskal. Langkah ini sekaligus menjadikannya perdana menteri perempuan pertama Jepang.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatat adanya capital outflow sebesar Rp 9,76 triliun pada pekan pertama Oktober 2025. Kondisi ini ikut mendorong premi risiko investasi Indonesia meningkat. Meski demikian, IHSG tetap bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan, baik di sesi pertama maupun kedua.

Mengacu pada Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor ditutup menguat, dipimpin sektor teknologi yang melonjak 2,77%, disusul sektor infrastruktur naik 1,77% dan sektor barang baku sebesar 1,16%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |