PIMSF Siap Ambil Alih GPSO, Bidik 45,45% Saham Pengendali

3 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta - PT Geoprima Solusi Tbk. (GPSO), emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar mesin dan peralatan, mengumumkan kabar mengejutkan di pasar modal. PT PIMSF, yang merupakan bagian dari Tjokro Group resmi mengumumkan rencana untuk mengambil alih saham pengendali GPSO.

Pengumuman rencana akuisisi ini telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Dewan Direksi GPSO pada Jumat, 10 Oktober 2025.

Dalam surat pengumuman yang disampaikan, PT PIMSF berencana mengakuisisi saham GPSO yang dimiliki oleh Karnadi Margaka, pemegang saham pengendali saat ini.

Secara spesifik, rencana pengambilalihan ini menyasar kepemilikan saham yang mencapai kurang lebih 45,45% dari total modal disetor dan ditempatkan dalam GPSO. Setelah transaksi jual beli saham rampung, PT PIMSF akan otomatis menjadi pengendali baru dari GPSO.

Direktur PT PIMSF, Adi Sulaiman menyatakan,  tujuan dari aksi korporasi ini adalah untuk investasi dan mendukung rencana pengembangan serta ekspansi bisnis dari Tjokro Group dan afiliasinya.

PT PIMSF menegaskan saat ini dan Calon Penjual (Karnadi Margaka) sedang dalam proses finalisasi perjanjian jual beli saham yang diperkirakan akan ditandatangani dalam waktu dekat.

Gelar Tender Offer

Sesuai dengan regulasi yang berlaku di pasar modal, PT PIMSF juga memastikan setelah resmi menjadi pengendali baru GPSO, mereka akan melaksanakan penawaran tender wajib (Mandatory Tender Offer) kepada seluruh pemegang saham publik GPSO. Hal ini dilakukan sesuai dengan Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

Informasi Rencana Pengambilalihan ini sudah diumumkan melalui situs web Bursa Efek Indonesia, menunjukkan keseriusan Tjokro Group untuk segera menuntaskan transaksi ini.

Aksi akuisisi ini diprediksi akan membawa angin segar dan potensi perubahan signifikan bagi kinerja GPSO ke depannya, mengingat status Tjokro Group sebagai grup bisnis yang ingin melakukan pengembangan dan ekspansi.

Penutupan IHSG pada 10 Oktober 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan saham Jumat (10/10/2025). Kenaikan IHSG itu terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup naik terbatas 0,08% ke posisi 8.257,85. Level IHSG itu termasuk tertinggi dari sebelumnya pada perdagangan kemarin ditutup di level tertinggi di 8.250,93.

Indeks saham LQ45 merosot 0,82% ke posisi 793,61. Sebagian besar indeks saham acuan memerah. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.270,33 dan level terendah 8.194,04. Sebanyak 338 saham menguat sehingga angkat IHSG.

Sektor Saham

Sementara itu, 331 saham melemah dan bebani IHSG. 133 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 2.456.127 kali dengan volume perdagangan saham 48,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 24,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.551.

Dari 11 sektor saham, dua sektor saham melemah. Sektor saham keuangan merosot 1,26% dan sektor saham consumer siklikal susut 0,28%.

Sementara itu, sektor saham transportasi melonjak 3,04%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham energi menanjak 1,63%, sektor saham basic mendaki 1,64%, sektor saham industri bertambah 0,48%. Selain itu, sektor saham consumer nonsiklikal melejit 0,48%, sektor saham kesehatan menguat 0,60%, sektor saham properti bertambah 1,31%, sektor saham teknologi menanjak 0,94%, dan sektor saham infrastruktur menguat 2,18%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |