Investor Asing Beli Saham Rp 5,09 Triliun dalam Sepekan

2 weeks ago 22

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 5,09 triliun pada 22-26 September 2025.

Aksi beli saham oleh investor asing ini lebih besar dari pekan lalu di posisi Rp 3,03 triliun. Selain itu, IHSG naik 0,60% dalam sepekan ke posisi 8.099,33. Selama sepekan, IHSG berada di level tertingi 8.169,01 dan level terendah 8.005,34.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, aksi beli saham oleh investor asing didorong sejumlah faktor. Pertama, ada suntikan dana sebesar Rp 200 triliun kepada bank Himbara sehingga membuat perbankan Himbara khususnya menguat signifikan. Kedua, ada rilis stimulus oleh pemerintah yang diharapkan dapat kembali memutar perekonomian Indonesia,

“Ketiga, pemangkasan suku bunga the Federal Reserve yang membuat bursa AS menguat dan berimbas ke IHSG, tetapi ketidakjelasan the Fed akan suku bunga-nya ke depan membuat investor cenderung wait and see,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, kenaikan harga komoditas emas yang berimbas ke emiten-emiten komoditas emas.

Berikut rincian aksi beli oleh investor asing selama sepekan:

1.22 September 2025: investor asing beli saham Rp 491,53 miliar

2.23 September 2025: investor asing beli saham Rp 5,54 triliun

3.24 September 2025: investor asing lepas saham Rp 524,55 miliar

4.25 September 2025: investor asing lepas saham Rp 1 triliun

5.26 September 2025: investor asing beli saham Rp 583,10 miliar

Kinerja IHSG Sepekan

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan pada 22-26 September 2025. Namun, kenaikan IHSG tidak sebesar pekan lalu didorong sejumlah faktor.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (27/9/2025), IHSG bertambah 0,60% ke posisi 8.099,33. IHSG sempat mencetak rekor pekan ini pada Rabu, 24 September 2025 di posisi 8.126,55. Pada pekan lalu, IHSG ditutup menguat 2,51% ke posisi 8.051,11.

Kapitalisasi pasar BEI juga mengalami kenaikan sebesar 1,74% menjadi Rp14.888 triliun dari Rp14.632 triliun pada sepekan sebelumnya.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, selama sepekan IHSG masih menguat 0,60% dan disertai dengan ada peningkatan volume pembelian. Dalam sepekan, IHSG didorong sejumlah faktor. Pertama, pergerakan harga komoditas dunia terutama emas yang cenderung meningkat dan mempengaruhi pergerakan emiten di IHSG.

Sentimen IHSG

 "Kedua, ketidakpastian akan stance the Fed untuk keputusan suku bunga ke depannya, sehingga meningkatkan ketidakpastian di antara investor dan meningkatkan yield UST,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ketiga, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Pada pekan ini, dari 11 sektor saham, sektor saham transportasi dan logistik melemah 0,14%.

Sementara itu, sektor saham industri bertambah 7,79%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham consumer nonsiklikal menanjak 6,34%, dan sektor saham properti dan real estate melesat 5,41%.

DI sisi lain, sektor saham energi menanjak 4,71%, sektor saham basic materials menguat 5,11%, dan sektor saham consumer siklikal bertambag 1,18%. Lalu sektor saham perawatan kesehatan melompat 1,34%, sektor saham keuangan naik 1,06%, sektor saham teknologi mendaki 0,29% dan sektor saham infrastruktur melesat 0,41%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |