Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sehingga mendorong ke posisi tertinggi pada perdagangan Selasa (7/10/2025). Kenaikan IHSG itu terjadi di tengah transaksi harian Rp 28,8 triliun.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup naik 0,36% ke posisi 8.169,28. Indeks LQ45 bertambah 0,38% ke posisi 785,36. Sebagian besar indeks saham acuan menguat pada awal pekan ini.
IHSG menyentuh posisi tertinggi 8.217,04 dan level terendah 8.153,71. Sebanyak 280 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 401 saham melemah sehingga bebani IHSG. 119 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 3.175.508 kali dengan volume perdagangan 44,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 28,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.557.
Pada Selasa pekan ini, sebagian besar sektor saham melemah. Sektor saham transportasi basic turun 0,63%, dan catat koreksi terbesar. Kemudian sektor saham consumer siklikal susut 0,44%, sektor saham industri melemah 0,37%. Lalu sektor saham consumer nonsiklikal merosot 0,13%, sektor saham kesehatan terpangkas 0,08%, dan sektor saham properti terperosok 0,28%.
Sementara itu, sektor saham transportasi bertambah 3%, dan catat kenaikan terbesar. Diikuti sektor saham energi melesat 2,62%, sektor saham infrastruktur menguat 2,33% dan sektor saham teknologi menanjak 0,35%, serta sektor saham keuangan naik 0,01%.
Gerak Saham
Pada Selasa pekan ini, saham ELSA melonjak 3,31% ke posisi Rp 500 per saham. Harga saham ELSA dibuka stagnan di posisi Rp 484 per saham. Saham ELSA berada di level tertinggi Rp 515 dan terendah Rp 484 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.433 kali dengan volume perdagangan 754.712 saham. Nilai transaksi Rp 38 miliar.
Harga saham BBKP ditutup stagnan di posisi Rp 74 per saham. Saham BBKP berada di level tertinggi Rp 77 dan terendah Rp 73 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.989 kali dengan volume perdagangan 2.344.388 saham. Nilai transaksi Rp 17,5 miliar.
Saham NRCA ditutup naik 7,53% ke posisi Rp 1.000 per saham. Saham NRCA dibuka naik 15 poin ke posisi Rp 945 per saham. Harga saham NRCA berada di level tertinggi Rp 1.060 dan terendah Rp 900 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.625 kali dengan volume perdagangan 489.293 saham. Nilai transaksi Rp 47,4 miliar.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham ASLI melonjak 34,97%
- Saham TRIN melonjak 34,82%
- Saham FOLK melonjak 34,78%
- Saham NTBK melonjak 34,43%
- Saham CUAN melonjak 24,72%
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham FILM merosot 14,81%
- Saham HERO merosot 13,29%
- Saham MBTO merosot 10,49%
- Saham LION merosot 10,34%
- Saham FLMC merosot 10%
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham CDIA senilai Rp 4 triliun
- Saham CUAN senilai Rp 2,3 triliun
- Saham TINS senilai Rp 989,9 miliar
- Saham PTRO senilai Rp 968,9 miliar
- Saham BRPT senilai Rp 967,3 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham CDIA tercatat 258.038 kali
- Saham CUAN tercatat 192.475 kali
- Saham TOBA tercatat 88.844 kali
- Saham BUMI tercatat 66.587 kali
- Saham TINS tercatat 66.587 kali
Bursa Saham Asia Pasifik
Sementara itu, indeks Nikkei 225 ditutup mendatar di posisi 47.950,88 setelah menyentuh posisi tertinggi pada awal perdagangan Selasa pekan ini.
Indeks Nikkei menguat didorong reli saham teknologi di wall street. Hal ini seiring ada kesepakatan OpenAI dan AMD. Hal itu dinilai seperti memberikan tantangan langsung ke produsen chip Nvidia.
Saham yang berhubungan dengan chip di Nikkei 225 cenderung bergejolak. Saham Advantest menguat 0,64%. Sementara itu, saham Tokyo Electron dan Lasertec masing-masing turun 1,57% dan 5,01%.
Saham Renesas Electronics naik 3,09%. Saham Fujikura melompat di atas 5%. Di sisi lain, indeks Topix mendatar di posisi 3.227,91.
Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang menguat ke posisi tertinggi. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun naik dua basis poin menjadi 1,694%, dan menyentuh level tertinggi sejak Juli 2008. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 20 tahun bertambah empat basis poin menjadi 2,734%, dan merupakan level tertinggi sejak 1999.
Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 30 tahun naik empat basis poin menjadi 3,333%. Di sisi lain, yen Jepang melemah 0,11% menjadi 150,49.
Indeks saham acuan lainnya di bursa Asia yakni indeks ASX 200 melemah 0,27% menjadi 8.956,8. Sementara itu, bursa saham China, Hong Kong dan Korea Selatan libur.