Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Jumat, (3/10/2025). Kenaikan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau dan transaksi harian sentuh Rp 23 triliun.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup naik 0,59% ke posisi 8.118,30. Indeks saham LQ45 bertambah 0,24% ke posisi 785,19. Sebagian besar indeks saham acuan melonjak.
Pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.118,30 dan terendah 8.076,59. Sebanyak 259 saham menguat sehingga topang IHSG. Namun, 403 saham melemah sehingga bebani IHSG dan 136 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 2.565.583 saham dan total volume perdagangan 45,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 23 triliun. Nilai tukar tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.560.
Dari 11 sektor saham, tiga sektor saham memerah. Sektor saham transportasi turun 1,41%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham kesehatan merosot 1,35% dan sektor saham keuangan melemah 0,67%.
Sementara itu, sektor saham teknologi melonjak 3,09%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham industri melompat 2,46%, dan sektor saham consumer nonsiklikal bertambah 1,57%.
Di sisi lain, sektor saham energi naik 1,21%, sektor saham basic menguat 0,39%, sektor saham consumer siklikal naik 0,27%, sektor saham properti menguat 0,08%, dan sektor saham infrastruktur mendaki 1,06%.
Gerak Saham
Jelang akhir pekan ini, saham FORE menguat 0,99% ke posisi Rp 510 per saham. Harga saham FORE dibuka naik lima poin ke posisi Rp 510 per saham. Saham FORE berada di level tertinggi Rp 510 dan terendah Rp 500 per saham. Total frekuensi perdagangan 942 kali dengan volume perdagangan 26.147 saham. Nilai transaksi harian Rp 1,3 miliar.
Saham BBNI ditutup stagnan di posisi Rp 4.040 per saham. Harga saham BBNI dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 4.060 per saham. Saham BBNI berada di level tertinggi Rp 4.080 dan terendah Rp 4.010 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.175 kali dengan volume perdagangan 267.631 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 107,8 miliar.
Saham ADRO ditutup melemah 0,60% ke posisi Rp 1.660 per saham. Saham ADRO dibuka susut lima poin ke posisi Rp 1.665 per saham. Harga saham ADRO berada di level tertinggi Rp 1.680 dan terendah Rp 1.650 per saham. Total frekuensi perdagangan 16.048 kali dengan volume perdagangan 530.139 saham. Nilai transaksi Rp 88 miliar.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham KOBX meroket 34,97%
- Saham ASLI meroket 34,71%
- Saham MBTO meroket 32,35%
- Saham NIKL meroket 25%
- Saham BUVA meroket 25%
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham LION merosot 15%
- Saham SMIL merosot 14,58%
- Saham CBPE merosot 14,58%
- Saham SULI merosot 14,47%
- Saham DIVA merosot 14,13%
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham RAJA senilai Rp 1,5 triliun
- Saham WIFI senilai Rp 1,3 triliun
- Saham MINA senilai Rp 862,8 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 795,3 miliar
- Saham TINS senilai Rp 750,5 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham MINA tercatat 141.051 kali
- Saham RAJA tercatat 81.852 kali
- Saham WIFI tercatat 60.144 kali
- Saham BBRI tercatat 57.005 kali
- Saham MBTO tercatat 45.932 kali
Sentimen IHSG
Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim menuturkan, penguatan rupiah terhadap dolar AS, dan aksi korporasi individu sejumlah emiten menjadi faktor positif pendorong pengautan IHSG.
“Dari dalam negeri, pada pekan depan, pelaku pasar akan mencermati data cadangan devisa periode September 2025, yang diperkirakan naik menjadi USD 159 miliar dari sebelumnya pada Agustus 2025 sebesar USD 150,7 miliar,” ujar dia seperti dikutip dari Antara.
Selain itu, akan ada rilis Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) periode September 2025, yang diperkirakan naik ke level 120 dari sebelumnya 117,2 pada Agustus 2025.
Selain itu, pekan depan juga ada rilis penjualan sepeda motor September 2025, serta penjualan ritel Agustus 2025, serta penjualan mobil September 2025.
Sentimen IHSG Lainnya
Dari kawasan Asia, data unemployment rate Jepang pada Agustus 2025 naik pada level 2,6 persen, dari sebelumnya 2,3 persen pada Juli 2025, serta di atas estimasi 2,4 persen dan mencapai level tertinggi sejak Juli 2024.
Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan hasil pertemuan petinggi Amerika Serikat (AS) dan China, yang mana pertemuan bilateral antara Donald Trump dan Xi Jinping dijadwalkan pada KTT akhir Oktober 2025 di Korea Selatan.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent memprediksi terobosan yang cukup besar dalam perundingan perdagangan AS dan China yang akan datang.
Bursa Saham Asia Pasifik
Saham konglomerat Jepang Hitachi ditutup menguat lebih dari 10% pada Jumat setelah mengumumkan kemitraan dengan OpenAI untuk membangun infrastruktur kecerdasan buatan dan pusat data global pada Kamis malam.
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,85% dan ditutup pada level 45.769,50, sementara Topix ditutup menguat 1,35% di level 3.129,17. Demikian mengutip dari CNBC pada Jumat pekan ini.
Tingkat pengangguran negara itu naik menjadi 2,6% pada Agustus, menurut data pemerintah pada Jumat, lebih tinggi dari 2,4% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters dan 2,3% pada bulan sebelumnya.
Indeks manajer pembelian jasa S&P Global Jepang naik menjadi 53,3 pada September dari 53,1 pada bulan Agustus, didorong oleh permintaan domestik yang lebih kuat di tengah penurunan bisnis ekspor baru.
Sentimen Lainnya
"Meskipun perusahaan jasa mencatat pertumbuhan yang solid di bulan berikutnya, produsen melaporkan penurunan output yang lebih tajam di tengah penjualan yang lemah. Akibatnya, sektor swasta secara keseluruhan berekspansi pada tingkat paling lambat sejak Mei," kata Direktur asosiasi ekonomi di S&P Global Market Intelligence, Annabel Fiddes.
Indeks ASX/S&P 200 Australia naik 0,46% menjadi 8.987,4. Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,54% menjadi 27.140,92, sementara Indeks Hang Seng Tech turun 0,90% menjadi 6.622,85.
Indeks Nifty 50 India serta BSE Sensex diperdagangkan datar pada pukul 14.30 waktu setempat.
Pasar saham China dan Korea Selatan tutup karena liburan.