Defile Kuda dan Kesenian 13 Daerah Meriahkan Hari Jadi Purwakarta

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Purwakarta resmi menginjak usia 194 tahun dan Kabupaten Purwakarta ke 57 tahun pada Minggu 20 Juli 2025. Sebagai bagian dari perayaan HUT Purwakarta, Pemerintah Kabupaten Purwakarta menghadirkan serangkaian kegiatan untuk masyarakat.

Dari selebaran yang telah tersebar luas di masyarakat, banyak acara yang disiapkan oleh Pemkab Purwakarta untuk mengisi HUT kabupaten tersebut. Diantaranya, pesta rakyat yang berlangsung malam ini. Yakni, Festival Budaya Nusantara.

Pantauan di lapangan, sejak pukul 18.00 WIB ribuan massa menyemut di sepanjang Jalan Veteran hingga Jendral Sudirman yang menjadi jalur lintasan dari festival tersebut.

Sementara dalam kegiatan Festival Budaya Nusantara itu, menampilkan 13 kesenian khas dari sejumlah daerah di Jawa Barat termasuk kesenian khas Bali, serta Kesenian khas dari Provinsi Jawa Timur.

Defile Kuda dan Kereta Kencana

Adapun 13 kesenian yang ditampilkan dalam acara terasebut, masing-masing kesenian Genye dan kokoprak khas Kabupaten Purwakarta; kesenian Benjang dari Kota Bandung; kesenian Surak Ibra dari Kabupaten Garut.

Lalu ada kesenian Badingkut dari Kabupaten Bandung Barat;  Jajangkungan dari Kabupaten Karawang; Bebegig dari Kabupaten Ciamis; Rengkong dari Kabupaten Sukabumi; Sisingaan dari Kabupaten Subang; Wayang Geugeus dari Kota Banjar.

Kemudian, kesenian topeng dari Kabupaten Bekasi; Kesenian Badud dari Kabupaten Pangandaran; lalu Ogoh-ogoh dari Provinsi Bali; serta, Reog Ponorogo dari Provinsi Jawa Timur.

Tak hanya penampilan dari para seniman dari berbagai daerah tersebut, dalam kegiatan dengan konsep pawai itu juga menampilkan defile kuda termasuk 'ngarak' kereta kencana yang ditumpangi Bupati Purwakarta.

Festival dimulai dengan iring-iringan spektakuler dari depan Kampus UPI (Parapatan Enggrang) menuju Pertigaan BTN. Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein (Om Zein),  menarik perhatian dengan menaiki kereta kencana, diiringi Wakil Bupati dan jajaran Forkopimda yang menunggang kuda.

"Tidak hanya kesenian dari luar daerah, setiap kecamatan di Kabupaten Purwakarta juga akan menampilkan kelompok seni masing-masing,  menjadikan festival ini sebagai wadah ekspresi budaya bagi seluruh warga Purwakarta. Festival ini benar-benar menjadi panggung milik semua," kata Bupati yang akrab disapa Om Zein itu.

Pawai megah ini memukau warga yang berjejer di sepanjang jalan, dihiasi aksi menawan air mancur Sri Baduga di Situ Buleud. Sorak sorai dan tepuk tangan penonton mengiringi setiap langkahnya.

Setiap penampilan disambut antusiasme penonton; sorak sorai dan tepuk tangan menggema, bahkan beberapa penonton ikut bernyanyi dan menari bersama. Berbagai stan makanan dan minuman menambah keseruan, dengan aroma sate, bakso, dan jajanan tradisional yang menggugah selera.

Uniknya, setiap kecamatan di Kabupaten Purwakarta juga berpartisipasi, menampilkan kelompok seni masing-masing. Festival ini menjadi panggung bagi semua warga Purwakarta, menciptakan suasana kekeluargaan dan kebersamaan.

Purwakarta Keren dengan Inovasinya

Pemerintah Kabupaten Purwakarta berharap acara ini menjadi agenda tahunan unggulan yang bisa menarik wisatawan, menggerakkan ekonomi kreatif lokal, dan memperpanjang masa tinggal pengunjung. Festival ini bukan hanya perayaan ulang tahun, tetapi juga selebrasi keberagaman Indonesia yang hidup dan tumbuh dari masyarakatnya.

Salah seorang pengunjung asal Kabupaten Subang, Susilawati 35 tahun mengaku takjub dengan kegiatan yang digelar dalam hari jadi Purwakarta ini. Menurut dia, kegiatan seperti ini sangat menghibur masyarakat.

"Purwakarta kembali keren dengan inovasinya. Sudah lama kami menanti kegiatan festival seperti ini. Karena beberapa tahun terakhir perayaan HUT Purwakarta itu terkesan garing," ujar ibu satu anak yang tak pernah absen menonton pertunjukan air mancur di Taman Sribaduga itu.

Animar,  salah satu masyarakat luar yang juga memuji perkembangan Purwakarta. Dia berharap acara menarik seperti ini bisa terus digelar. Sehingga, pesona Purwakarta bisa terus meningkat.

"Harapan kami, kegiatan pesta rakyat seperti ini bisa terus digelar di setiap tahunnya. Supaya, reputasi Purwakarta bisa terus meningkat sebagai daerah tujuan wisata seperti dulu," kata dia

Karena dengan begitu, kearifan lokal Kabupaten Purwakarta juga bisa terus dikenal secara konsisten dari waktu ke waktu. Terlebih, publik hari ini mudah lupa karena setiap hari dijejali tema-tema berbeda di sosial media.

"Jangan sampai masyarakat luas lupa bahwa Purwakarta itu daerah luar biasa. Kemarin atau saat Pak Dedi menjabat, setiap tahunnya kemajuan Purwakarta diperkenalkan melalui festival. Banyak hal positif yang bisa diraih. Bukan mau membandingkan ya, saya khawatir saja prestasi Purwakarta dilupakan," tambah dia.

Acara Unik Tukar Nasib

Seperti diketahui, Kamis 26 Juni 2025 telah memulai kegiatan rangkaian hari jadi. Yakni melalui kegiatan Pawai Obor yang berberang dengan peringatan 1 Muharam 1447 Hijriah sebagai kegiatan awal rangkaian kegiatan.

Kemudian, pada Rabu 2 Juli 2025 rangkaian hari jadi dilanjutkan dengan kegiatan Mitembeyan Hari Jadi. Di hari yang sama juga dirangkaikan dengan kegiatan Muru Indung Cai Purwakarta Istimewa yang berlokasi di Situ Buleud, Taman Sribaduga dan mata air di Desa Babakan Kecamatan Wanayasa.

Kegiatan selanjutnya, Pemkab Purwakarta menggelar kegiatan Expo UMKM dan Bazzar murah pada Sabtu dan Minggu 12-13 Juli 2025. Rangkaian selanjutnya, kemudian diisi dengan Upacara Hari Jadi yang dilaksanakan pada 18 Juli. Sore harinya dilanjutkan dengan kegiatan 'Tukar Nasib' pejabat dengan petugas kebersihan.

Setelah kegiatan 'Tukar Nasib', di hari yang sama Pemkab Purwakarta membuka pertunjukan air mancur menari di Taman Sri Baduga. Untuk pertunjukan air mancur, dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut.

Kegiatan lain juga berlanjut di hari Sabtu 19 Juli 2025. Yakni, melalui pagelaran Wayang Golek yang menampilkan 4 dalang dengan bintang tamu Luna Maya.

Lalu, bertepatan dengan tanggal kelahiran kabupaten kecil kedua di Jabar itu, atau pada 20 Juli ini, pemkab beserta jajaran pemerintahan di wilayah ini menggelar sidang paripurna istimewa di Gedung DPRD setempat.

Setelah kegiatan Sidang Paripurna Istimewa, kegiatan dilanjutkan dengan Festival Budaya Nusantara yang menampilkan 13 kesenian dari berbagai daerah tersebut.

Selepas kegiatan tersebut, bukan berarti rangkaian hari jadi ini berakhir. Karena, masih banyak kegiatan yang disiapkan pemerintah di hari selanjutnya. Antara lain, Rekor MURI Ngosrek Purwakarta Istimewa dengan 250 ribu peserta yang akan digelar pada Selasa 22 Juli 2025.

Kemudian, kegiatan Purwakarta Istimewa Mini Soccer Bupati Cup yang telah berlangsung sejak Mei dan akan berakhir pada Agustus mendatang. Adapun rangkaian hari jadi, akan diakhiri dengan kegiatan 'Purwakarta Run 5K yang akan dilaksanakan pada Minggu 27 Juli 2025.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |