Daulat Rupiah di Perbatasan, Rp13 Miliar Disebar di 5 Pulau Terluar Kepri

2 months ago 40

Liputan6.com, Batam - Bank Indonesia (BI) bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali meluncurkan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2025. Dengan menumpang kapal perang KRI Hasan Basri-384, tim ekspedisi berlayar dari Pelabuhan Bintang 99, Batu Ampar, Batam, menuju lima pulau terluar di Provinsi Kepulauan Riau untuk mendistribusikan uang layak edar dan memperkuat kedaulatan rupiah di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil).

Sebanyak Rp13 miliar uang pecahan rupiah dibawa dalam ekspedisi ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lima pulau 3T, yakni Pulau Tarempa, Midai, Subi Besar, Tambelan, dan Singkep yang tersebar di tiga kabupaten Provinsi Kepri.

“Ekspedisi ini bertujuan memastikan uang layak edar sampai ke pelosok negeri. Ini adalah amanat konstitusi kita,” tegas Anwar Basori, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI dalam pelepasan ekspedisi di Pelabuhan Bintang 99 Batu Mapat, Selasa (22/7/2025).

Menurut Anwar, program ini bukan hanya distribusi uang fisik, tetapi juga bagian dari upaya menjaga kedaulatan rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran sah di seluruh wilayah NKRI, sebagaimana tertuang dalam UU No. 7 Tahun 2011.

“Meski uang fisik hanya 20 persen dari total peredaran uang nasional, distribusinya ke wilayah 3T tetap menjadi prioritas,” ujarnya.

Simak Video Pilihan Ini:

Detik-Detik Evakuasi Penumpang saat Kapal Tenggelam

Rupiah sebagai Simbol Negara di Perbatasan

Tak hanya membawa uang baru, tim ERB juga akan menggelar sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mencintai, bangga, dan paham terhadap rupiah. Edukasi ini menjadi penting, terutama di wilayah-wilayah yang masih terbatas akses perbankannya.

Dari sisi logistik, tantangan geografis Indonesia dengan lebih dari 17 ribu pulau menjadi alasan kuat Bank Indonesia menggandeng TNI AL sejak 2012 untuk melaksanakan ekspedisi ini melalui jalur laut.

“Tahun ini, kami menargetkan 18 lokasi. Misi dari Batam ini merupakan pelayaran ke-11 dari 14 ekspedisi yang dijadwalkan sepanjang 2025,” ungkap Anwar.

Sementara itu Pemerintah Provinsi Kepri, yang di wakili Staf Akhi Pemerintahan Gubernur Ansar Ahmad yang dibacakan oleh staf ahli, Misni, turut menyampaikan apresiasi. Ia menyebut ekspedisi ini tidak hanya soal uang, melainkan juga soal kedaulatan bangsa.“Melalui penukaran uang di daerah 3T, kita bukan hanya melayani masyarakat, tapi juga menjaga kekuatan simbol negara: rupiah,” tegasnya.

Ekspedisi ini berlangsung selama sepekan, mulai 22 hingga 28 Juli 2025. Masyarakat di pulau-pulau sasaran akan mendapatkan layanan penukaran uang baru secara langsung, sekaligus penguatan literasi keuangan dan nasionalisme melalui mata uang negara.

Hal yang sama Komandan Lantamal IV, Laksamana Pertama TNI Berkat Widjanarko melui dukungannya menyatakan Melaui Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025, TNI Angkatan Laut bersama Bank Indonesia kembali menyatukan kekuatan menembus batas geografis untuk mengawal mata uang negara ke Wayan Terdepan Terluar, Terpencil di kepulauan Riau sebagai wilayah perbatasan.

"Perjalanan ini bukan sekedar distribusi yang layak edar tetapi juga simbol nyata kedaulatan Bangsa, " Ucapannya. Ia menyebutkan ekpedisi kali ini menggunakan KRI Hasan Basri - 384. Jarak yang di tempuh sekitar 1.150 Not mile dengan rute, Pulau Tarempa, Pulau Midai, Pulau Subi Besar, Pulaua Tambelan, Pualai Singkep , hingga kembali Batam.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |