Cerita Guru Sekolah Rakyat di Gowa Kebingungan 4 Siswa Tak Hadir Sejak Tahun Ajaran Baru

Liputan6.com, Jakarta Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 24 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tengah menghadapi tantangan besar sejak awal tahun ajaran. Dua guru memilih mundur sebelum sempat mulai mengajar, selain itu empat siswa juga tak pernah hadir di kelas tanpa kabar jelas.

Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama 24 Gowa, Anwar, mengatakan pihak sekolah kini menghadapi persoalan kehadiran siswa. Empat orang siswa dilaporkan tidak pernah hadir sejak hari pertama masuk, tanpa ada surat pengunduran diri atau alasan jelas.

"Kami mencatat ada empat siswa yang tidak hadir tanpa kabar. Kami segera laporkan ke Dinas Sosial untuk dilakukan mitigasi dan mencari pengganti yang siap menjalankan tugas," kata Anwar saat dikonfirmasi, Selasa (5/8/2025).

Selain itu, kata Anwar, ada dua guru tersebut belum sempat mengajar karena terkendala jarak penugasan. Salah satunya berasal dari Yogyakarta dan menyatakan tidak bisa melanjutkan karena alasan keluarga.

"Konfirmasinya dari Yogyakarta, tidak bisa datang karena sudah berkeluarga dan istrinya ASN. Jaraknya terlalu jauh," katanya.

Menurut Anwar, pihak kementerian telah merespons kondisi tersebut dengan membuka seleksi tahap kedua untuk mencari guru pengganti. Namun, proses pengangkatan guru baru masih menunggu regulasi resmi.

"Kami hanya menunggu proses regulasinya. Sementara ini, kami memberdayakan guru yang ada," tambahnya.

Saat ini, SRMP 24 Gowa hanya memiliki sembilan guru aktif dari kebutuhan ideal sebanyak 12 orang untuk melayani sekitar 150 siswa. Kondisi ini membuat beban mengajar jadi lebih berat dari seharusnya.

"Guru eksisting tinggal sembilan orang, idealnya 12 guru," ujar Anwar.

Mulai hari ini, anak-anak Indonesia akan mendapat cek kesehatan gratis sekolah, mulai dari tingkat SD hingga SMA, termasuk Madrasah, pesantren, serta Sekolah Rakyat. Tak hanya kesehatan tubuh, pemeriksaan juga meliputi kesehatan jiwa.