Liputan6.com, Jakarta PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan akan mengedepankan kualitas dalam penerimaan calon emiten di sisa tahun 2025. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyampaikan bahwa fokus utama bukan hanya pada kuantitas, melainkan pada kualitas perusahaan yang siap melantai di bursa.
“Mempertimbangkan timeline untuk perusahaan dapat melakukan pencatatan saham di sisa tahun 2025, kualitas akan menjadi fokus utama guna memastikan perusahaan yang telah berada dalam pipeline memiliki kualitas yang baik,” ujar Nyoman dalam keterangan resmi, Jumat (3/10/2025).
Lebih lanjut, BEI secara konsisten menjalankan program edukasi dan pendampingan bagi calon emiten. Program tersebut mencakup go public workshop, coaching clinic, one-on-one meeting, hingga networking event untuk mempercepat transformasi perusahaan menuju status perusahaan terbuka sekaligus memperluas akses ke ekosistem pasar modal.
“Dalam pengembangan ke depan pencapaian dalam segi BEI secara konsisten menyelenggarakan program edukasi dan pendampingan bagi calon emiten, mulai dari go public workshop, coaching clinic, one-on-one meeting, hingga networking event,” tambahnya.
Selain IPO saham, BEI juga memperluas edukasi terkait instrumen pendanaan lain seperti obligasi, sukuk, dan efek beragun aset. Penerapan evaluasi ketat terhadap calon emiten yang mencakup aspek keberlangsungan usaha, tata kelola, dan kualitas manajemen juga dilakukan. BEI bahkan tengah menyusun kajian strategis IPO bersama pemangku kepentingan untuk memperkuat regulasi dan infrastruktur pasar modal.
Dengan langkah-langkah ini, BEI optimis dapat menghadirkan perusahaan tercatat yang berkualitas, berdaya saing, dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
IHSG Hari Ini 3 Oktober 2025 Menghijau Ikuti Bursa Global
Sebelumnya, mengikuti wall street dan bursa saham Asia Pasifik, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik pada perdagangan saham Jumat, (3/10/2025).
Berdasarkan data RTI, IHSG hari ini dibuka naik 28,56 poin ke posisi 8.099,64. Pada pukul 09.49 WIB, IHSG naik 0,37% ke posisi 8.100. Indeks saham LQ45 bertambah 0,35% ke posisi 785. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.111,67 dan terendah 8.081,82. Sebanyak 210 saham menguat dan 335 saham melemah. 133 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 767.811 kali dengan volume perdagangan 13,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.606.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham industri menguat 1,74%. Sektor saham energi bertambah 0,65%, sektor saham basic naik 0,08%, sektor saham consumer nonsiklikal mendaki 0,61%.
Lalu sektor saham consumer siklikal melesat 0,13%, sektor saham properti bertambah 0,23%, sektor saham infrastruktur bertambah 0,41%, dan sektor saham teknologi mendaki 0,29%. Sementara itu, sektor saham kesehatan turun 0,73%, sektor saham keuangan terpangkas 0,67%.
Gerak Saham
Jelang akhir pekan ini, saham BREN naik 4,63% ke posisi Rp 9.600 per saham. Harga saham BREN dibuka naik 200 poin ke posisi Rp 9.375 per saham. Saham BREN berada di level tertinggi Rp 9.675 dan terendah Rp 9.350 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.541 kali dengan volume perdagangan 177.909 saham. Nilai transaksi harian Rp 169,5 miliar.
Harga saham INCO turun 0,92% ke posisi Rp 4.330 per saham. Harga saham INCO dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 4.380 per saham. Saham INCO berada di level tertinggi Rp 4.390 dan terendah Rp 4.310 per saham. Total frekuensi perdagangan 634 kali dengan volume perdagangan 9.792 saham. Nilai transaksi Rp 4,3 miliar.
Saham PTBA ditutup stagnan di posisi Rp 2.310 per saham. Harga saham PTBA berada di level tertinggi Rp 2.330 dan terendah Rp 2.310 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.441 kali dengan volume perdagangan 24.681 saham. Nilai transaksi harian Rp 5,7 miliar.