Anak Usaha MDKA Mulai Penambangan Pertama di Proyek Emas Pani

1 week ago 19

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melaksanakan penambangan pertama (first mining) di Proyek Emas Pani, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

First mining atau penambangan pertama adalah merupakan proses awal pengupasan lapisan tanah (overburden stripping) dan pengambilan bijih pertama, yang menandai dimulainya operasi penambangan secara resmi.

Proyek Emas Pani merupakan salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dengan sumber daya lebih dari 7 juta ounce emas dan umur tambang multidekade.

Pada tahap awal, proyek ini menggunakan metode heap leach dengan kapasitas pengolahan 7 juta ton bijih per tahun dan target produksi sekitar 140.000 ounces emas per tahun.

Fase berikutnya akan membangun fasilitas carbon-in-leach (CIL) dengan kapasitas awal 7,5 juta ton per tahun dan ekspansi hingga 12 juta ton per tahun pada 2030, dengan potensi produksi puncak mencapai 500.000 ounces emas per tahun.

Presiden Direktur MGR, Boyke Poerbaya Abidin menuturkan, dimulainya first mining adalah tonggak penting bagi MGR dan seluruh pemangku kepentingan.

Fase operasi Tambang Emas Pani menandai dimulainya kegiatan penambangan yang dalam waktu dekat diikuti dengan fase pelindihan (heap leach), pengolahan, dan produksi emas perdana.

Ciptakan Lapangan Kerja

Peningkatan kegiatan ini secara bertahap akan menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

"Kami berkomitmen untuk menjalankan operasi yang bertanggung jawab, mematuhi prinsip Good Mining Practices (GMP) serta standar Environmental, Social, and Governance (ESG) yang tinggi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (2/10/2025).

Dengan dimulainya tahapan ini diharapkan membawa efek berganda (multiplier effect) bagi wilayah sekitar, termasuk peningkatan kesempatan kerja, pemberdayaan usaha lokal, dan kontribusi ekonomi melalui pajak dan royalti. Setelah first mining, kegiatan ore stacking akan dilanjutkan di fasilitas heap leach dan ditargetkan menghasilkan emas pertama pada kuartal I 2026.

Kinerja Keuangan MDKA

Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) alami penurunan pendapatan dan laba periode berjalan hingga Juni 2025.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (27/9/2025), PT Merdeka Copper Gold Tbk mencatat pendapatan USD 854,59 juta hingga Juni 2025, turun 21,87%. Pada periode sama tahun sebelumnya, Perseroan mencatat pendapatan USD 1,09 miliar.

Perseroan menyebutkan kinerja pendapatan didukung kinerja emas yang solid dengan kenaikan penjualan sebesar 15% menjadi 59.535 ounce.

Selain itu, kenaikan produksi bijih nikel sebesar 78% menjadi 6,9 juta ton yang menghasilkan peningkatan penjualan 32%, walaupun produksi Nickel Pig Iron (NPI) menurun akibat pemeliharaan smelter terjadwal dan pengurangan strategis produksi High Grade Nickel Matte (HGNM).

Laba Perseroan

Perseroan juga mencatat earning before interest, tax, depreciation and amortization (Ebitda) sebesar USD 176 juta, naik 18% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu didukung oleh penjualan emas dan bijih nikel tertinggi. Demikian seperti dikutip dari keterangan resmi Perseroan.

Adapun beban pokok pendapatan turun 25,51% menjadi USD 748,64 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD 1 miliar. Seiring kinerja itu,  Perseroan membukukan laba kotor sebesar USD 105,95 juta hingga 30 Juni 2025, naik 19,4% dari periode sama tahun sebelumnya USD 880,70 juta.

Laba usaha menguat 26,88% menjadi USD 78,88 juta hingga semester I 2025. Pada periode sama tahun lalu, Perseroan membukukan laba usaha USD 62,17 juta.

Namun, Perseroan mencatat laba periode berjalan USD 8,29 juta hingga semester I 2025, turun 59,59% dari periode sama tahun sebelumnya USD 20,53 juta.

Biaya Keuangan Lebih Tinggi

Perseroan menyebutkan, hal itu terbebani oleh biaya keuangan yang lebih tinggi akibat kenaikan utang, kenaikan pajak, serta kontribusi yang lebih rendah dari HGNM dan NPI. Namun, secara keseluruhan kinerja operasional tetap kuat berkat kontribusi emas dan bijih nikel.

Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk  Albert Saputro menuturkan, operasi emas Perseroan menjadi pendorong utama kinerja Merdeka yang kuat, gabungan dari produksi yang sesuai target dan harga emas yang tinggi.

Kinerja ini, yang ditambah pengelolaan biaya yang disiplin, memungkinkan pertumbuhan EBITDA meskipun operasi nikel mengalami penyesuaian sementara.”

Merdeka juga mencatat kemajuan signifikan pada proyek-proyek strategis. Proyek Emas Pani tetap sesuai jadwal dengan kemajuan mencapai 67% pada akhir Kuartal II 2025.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |