Saham Tesla Anjlok Setelah Elon Musk Bakal Bentuk Partai

5 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Saham Tesla anjlok dalam perdagangan prapasar pada perdagangan Senin, (7/7/2025). Koreksi saham Tesla terjadi setelah CEO Elon Musk mengumumkan rencana membentuk partai politik baru.

Mengutip CNBC, saham Tesla turun 7,13% pada pukul 04:27 pagi ET. Elon Musk menuturkan, partai itu akan disebut “American party” dan fokus hanya pada dua hingga tiga kursi Senat dan 8 hingga 10 distrik DPR.

Ia menyarankan ini akan cukup untuk menjadi suara penentu pada undang-undang kontroversial, memastikan kalau undang-undang melayni keinginan rakyat yang sebenarnya.

Keterlibatan miliarder itu dalam politik telah menjadi titik pertikaian bagi investor. Pada awal tahun ini, Elon Musk menjadi bagian dari apa yang disebut Department of Government Efficiency dan bekerja sama erat dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, sebuah langkah yang dipandang berpotensi merusak merek Tesla.

Elon Musk meninggalkan DOGE pada Mei yang membantu saham Tesla. Mengutip CNBC, saat ini keterlibatan kembali miliarder teknologi itu di arena politik membuat investor gelisah.

“Sederhananya, Elon Musk terjun lebih dalam ke dunia politik dan sekarang mencoba untuk melawan pendirian Beltway adalah arah yang berlawanan dengan yang diinginkan oleh investor atau pemegang saham Tesla selama periode krusial ini untuk kisah Tesla,” ujar Global Head of Technology Research Wedbush Securities, Dan Ives.

“Meskpun para pendukung inti Musk akan mendukung Musk di setiap kesempatan, ada rasa lelah yang lebih luas, dari banyak investor Tesla kalau Musk terus menapaki jalur politik,”

Kritik Trump terhadap Elon Musk

Langkah politik Elon Musk sebelumnya membuat mendapatkan pujian Trump pada hari-hari awal, tetapi sejak itu telah memicu kemarahan Presiden AS.

Keduanya telah berselisih mengenai berbagai bidang kebijakan, termasuk RUU Belanja Trump, yang menurut Elon Musk akan meningkatkan beban utang AS. Elon Musk telah mempermasalahkan pemotongan tertentu untuk kredit pajak dan dukungan untuk energi surya dan angin serta kendaraan listrik.

Pada Minggu pekan ini, Trump menyebut langkah Musk untuk membentuk partai politik “konyol”. Ia menambahkan, bos Tesla telah benar-benar keluar jalur.

Elon Musk tidak hanya berjuang menghadapi kekacauan politik. Tesla melaporkan penurunan pengiriman mobil sebesar 14% dari tahun ke tahun pada kuartal kedua, yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Perusahaan itu menghadapi persaingan yang semakin ketat, terutama di pasar utamanya China.

Harga Saham Tesla Anjlok Gara-Gara Donald Trump

Sebelumnya, harga saham Tesla Inc. (TSLA) terperosok hampir 5 persen pada penutupan perdagangan Selasa setelah Presiden Donald Trump kembali berseteru dengan CEO Elon Musk dan mengancam menghapus seluruh insentif pemerintah yang menopang kerajaan bisnis Musk, termasuk Tesla dan SpaceX.

Melansir Yahoo Finance, Rabu (2/7/2025), langkah Donald Trump itu muncul hanya beberapa jam setelah Musk di platform X mengecam RUU pajak dan belanja “besar dan indah” yang sedang dibahas Senat. Musk menilai rancangan beleid tersebut sangat gila dan merusak.

Trump pun mengeluarkan ancaman melalui media sosial miliknya, Truth Social. Dalam unggahan Selasa pagi, Trump menulis, Elon mungkin mendapatkan lebih banyak subsidi daripada manusia mana pun dalam sejarah, sejauh ini, dan tanpa subsidi, Elon mungkin harus menutup toko dan kembali ke Afrika Selatan.

"Tidak ada lagi peluncuran Roket, Satelit, atau Produksi Mobil Listrik, dan Negara kita akan menghemat BANYAK HARTA. Mungkin kita harus meminta DOGE untuk mencermati ini dengan saksama? UANG BESAR YANG HARUS DISELAMATKAN!!!,” ujar Trump. 

Pernyataan tersebut memperuncing ketegangan setelah akhir pekan lalu Elon Musk menuding RUU Trump bakal menghapus kredit pajak kendaraan listrik yang dinikmati pembeli Tesla lebih cepat dari perkiraan. Jika pasal itu lolos, analis memperkirakan margin Tesla dapat terpangkas sekitar USD 1,2 miliar per tahun.

Dampak Finansial bagi Tesla dan SpaceX

Selain kredit pajak kendaraan listrik, ancaman Trump menyorot kontrak federal yang digenggam SpaceX. Perusahaan roket itu dilaporkan telah memenangkan lebih dari USD 22 miliar proyek pemerintah AS, sehingga potensi pemotongan subsidi dan kontrak menambah kecemasan investor.

Kekhawatiran itu tercermin sejak awal pekan: sesi Senin saham Tesla sudah melemah 1,9 persen ketika Senat memulai sesi vote‑a‑rama untuk mengutak‑atik RUU. Setelah komentar Trump pada Selasa pagi, tekanan jual kian dalam hingga menutup perdagangan dengan pelemahan hampir 5 persen.

Di tengah perdagangan yang bergejolak, Musk mengunggah gambar Pinocchio berlabel “pembohong” dan menulis:

"Siapa pun yang berkampanye dengan janji mengurangi pengeluaran, tetapi terus memberikan suara untuk peningkatan pagu utang terbesar dalam sejarah akan melihat wajah mereka di poster ini pada pemilihan pendahuluan tahun depan,” ujar Musk.

Musk bahkan kembali melempar ide membentuk partai politik baru bila RUU tersebut disahkan tanpa perubahan signifikan. 

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |