Rekomendasi Saham Hari Ini 7 November 2025: ARCI, BBRI, PTRO hingga WIFI

9 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Jumat, (7/11/2025). IHSG hari ini akan bergerak di kisaran 8.390-8.463.

IHSG naik 0,22% ke posisi 8.337 tetapi masih disertai dengan munculnya tekanan jual, penguatan IHSG pun sempat menguji area resistance.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, best case (hitam), IHSG masih berada pada awal wave (iii) dari wave [iii] sehingga IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya.”Adapun area penguatan selanjutnya yang berada di 8.390-8.463,” ujar Herditya dalam catatannya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 8.275,8.181 dan level resistance di 8.365,8.390 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 8.270-8.380. “Potensi koreksi terbuka,” demikian seperti dikutip.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), dan PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR).

Sementara itu, Herditya memilih saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Petrosea Tbk (PTRO), hingga PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) - Spec Buy

Saham ARCI menguat 2,17% ke 1.175 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Selama ARCI masih mampu berada di atas 1.105 sebagai stoplossnya, posisi ARCI diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave B,” ujar Herditya.

Spec Buy: 1.140-1.165

Target Price: 1.230, 1.310

Stoploss: below 1.105

Rekomendasi Teknikal Lainnya

2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Buy on Weakness

Saham BBRI menguat 0,5% ke 4.000 dan didominasi oleh volume pembelian, penguatannya pun mampu berada di atas MA60. “Saat ini, posisi BBRI diperkirakan berada pada bagian awal dari wave (v) dari wave [a],” kata Herditya.

Buy on Weakness: 3.950-3.990

Target Price: 4.070, 4.210

Stoploss: below 3.910

3.PT Petrosea Tbk (PTRO) - Buy on Weakness

Saham PTRO menguat 4,28% ke 7.925 tetapi disertai dengan munculnya tekanan jual. “Kami memperkirakan, posisi PTRO saat ini berada pada bagian dari wave 5 dari wave (3),” ujar Herditya.

Buy on Weakness: 7.125-7.650

Target Price: 8.200, 8.650

Stoploss: below 6.800

4.PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) - Buy on Weakness

Saham WIFI menguat 3,07% ke 3.360 dan masih didominasi oleh volume pembelian, penguatannya pun mampu berada di atas moving average (MA)20 harian. Saat ini, posisi WIFI diperkirakan berada pada bagian dari wave 3 dari wave (C).

Buy on Weakness: 3.300-3.360

Target Price: 3.460, 3.670

Stoploss: below 3.220

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada 6 November 2025

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan menguat terbatas pada perdagangan saham Kamis, (6/11/2025). Namun, IHSG hari ini kembali menembus level tertinggi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup naik 0,22% ke posisi 8.337,05. Indeks LQ45 naik 0,09% ke posisi 847,64. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.362,91 dan level terendah 8.289,89. Sebanyak 394 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 259 saham melemah dan 158 saham diam di tempat.

Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim menuturkan, optimisme akan membaiknya ekonomi domestik pada kuartal IV 2025 serta ada pengumuman review kuartalan indeks MSCI mengangkat IHSG. “Di mana beberapa saham berhasil masuk dalam perhitungan indeks MSCI, telah menjadi faktor positif pada perdagangan Kamis,” ujar dia seperti dikutip dari Antara.

Sentimen IHSG

Dari domestik, ia menuturkan, pelaku pasar akan menantikan data cadangan devisa Indonesia pada Oktober 2025 pada Jumat, 7 November 2025.

"Data tersebut akan diperhatikan di tengah depresiasi kurs Rupiah, dan setelah bulan lalu cadangan devisa turun pada level terendah sejak Juli 2024, akibat adanya pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi rupiah oleh Bank Indonesia (BI),” ujar dia.

Dari kawasan Asia, akan dirilis data ekspor impor China, yang diperkirakan ekspor bulan Oktober 2025 tumbuh 7,3 persen year on year (yoy) dari 8,3 persen (yoy) pada September 2025.

Impor diperkirakan tumbuh 7 persen (yoy) dari sebelumnya 7,4 persen (yoy) di September 2025. Sedangkan, dari AS akan dirilis Michigan Consumer Sentiment Preliminary bulan November 2025, yang diperkirakan di level 53,2 dari sebelumnya 53,6 pada Oktober 2025.

Sektor Saham

Total frekuensi perdagangan 2.391.818 kali dengan volume perdagangan 26 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 18,5 tirliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.688.

Dari 11 sektor saham, empat sektor saham melemah. Sektor saham industri bertambah 2,08%, dan catat kenaikan terbesar. Disusul sektor saham energi naik 1,74% dan sektor saham transportasi menanjak 1,41%.

Sektor saham consumer siklikal bertambah 1,02%. Sektor saham keuangan menguat 0,07%, sektor saham properti melesat 0,37% dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,91%.

Sementara itu, sektor saham basic susut 0,90%, sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 0,92%, sektor saham kesehatan melemah 0,09% dan sektor saham teknologi tergelincir 0,20%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |