Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini 7 November 2025

7 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang sideways pada perdagangan saham Jumat, (7/11/2025). IHSG hari ini akan bergerak di kisaran 8.270-8.400.

Berdasarkan catatan BNI Sekuritas, IHSG ditutup naik 0,22% disertai dengan aksi jual oleh investor asing sebesar Rp 107 miliar pada Kamis, 6 November 2025. Saham-saham yang paling banyak dijual asing antara lain BBCA, COIN, ANTM, ADRO dan MYOR.

"IHSG berpotensi sideways hari ini,” ujar  Head of Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman dalam catatannya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 8.270-8.320 dan level resistance 8.380-8.400 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Fanny memilih saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR).

Trading Idea hari ini: CBRE, MAPA, BRIS, MDKA, BBYB, dan VKTR

  • CBRE Buy if Break 1300, dengan target dekat di 1350-1450. Cutloss di bawah 1250.
  • MAPA Spec Buy dengan area beli di 770-780, cutloss di bawah 760. Target dekat di 795-815.
  • BRIS Spec Buy dengan area beli di 2480-2490, cutloss di bawah 2460. Target dekat di 2520-2540.
  • MDKA Spec Buy dengan area beli di 2370-2430, cutloss di bawah 2310. Target dekat di 2470-2520.
  • BBYB Buy if Break 398, dengan target dekat di 402-418. Cutloss di bawah 378.
  • VKTR Spec Buy dengan area beli di 344-350, cutloss di bawah 342. Target dekat di 360-376.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada 6 November 2025

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan menguat terbatas pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Namun, IHSG hari ini kembali menembus level tertinggi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup naik 0,22% ke posisi 8.337,05. Indeks LQ45 naik 0,09% ke posisi 847,64. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.362,91 dan level terendah 8.289,89. Sebanyak 394 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 259 saham melemah dan 158 saham diam di tempat.

Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim menuturkan, optimisme akan membaiknya ekonomi domestik pada kuartal IV 2025 serta ada pengumuman review kuartalan indeks MSCI mengangkat IHSG. “Di mana beberapa saham berhasil masuk dalam perhitungan indeks MSCI, telah menjadi faktor positif pada perdagangan Kamis,” ujar dia seperti dikutip dari Antara.

Sentimen IHSG

Dari domestik, ia menuturkan, pelaku pasar akan menantikan data cadangan devisa Indonesia pada Oktober 2025 pada Jumat, 7 November 2025.

"Data tersebut akan diperhatikan di tengah depresiasi kurs Rupiah, dan setelah bulan lalu cadangan devisa turun pada level terendah sejak Juli 2024, akibat adanya pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi rupiah oleh Bank Indonesia (BI),” ujar dia.

Dari kawasan Asia, akan dirilis data ekspor impor China, yang diperkirakan ekspor bulan Oktober 2025 tumbuh 7,3 persen year on year (yoy) dari 8,3 persen (yoy) pada September 2025.

Impor diperkirakan tumbuh 7 persen (yoy) dari sebelumnya 7,4 persen (yoy) di September 2025. Sedangkan, dari AS akan dirilis Michigan Consumer Sentiment Preliminary bulan November 2025, yang diperkirakan di level 53,2 dari sebelumnya 53,6 pada Oktober 2025.

Sektor Saham

Total frekuensi perdagangan 2.391.818 kali dengan volume perdagangan 26 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 18,5 tirliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.688.

Dari 11 sektor saham, empat sektor saham melemah. Sektor saham industri bertambah 2,08%, dan catat kenaikan terbesar. Disusul sektor saham energi naik 1,74% dan sektor saham transportasi menanjak 1,41%.

Sektor saham consumer siklikal bertambah 1,02%. Sektor saham keuangan menguat 0,07%, sektor saham properti melesat 0,37% dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,91%.

Sementara itu, sektor saham basic susut 0,90%, sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 0,92%, sektor saham kesehatan melemah 0,09% dan sektor saham teknologi tergelincir 0,20%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |