Proyek IKN dan Penurunan Suku Bunga Jadi Angin Segar bagi Saham BUMN Karya

2 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Pasar Modal Indonesia, Reydi Octa, menilai prospek saham emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya hingga akhir 2025 masih berada dalam fase pemulihan setelah menghadapi tekanan akibat restrukturisasi utang dan menurunnya nilai kontrak proyek dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, ia melihat adanya peluang perbaikan yang mulai terbuka pada paruh kedua 2025 seiring dengan bergulirnya kembali proyek-proyek strategis pemerintah.

“Prospek emiten BUMN Karya hingga akhir 2025 secara umum masih berada pada tahap pemulihan pasca restrukturisasi utang, dan lesunya nilai kontrak proyek. Namun dengan dimulai kembali bergulirnya proyek IKN, tol dan infrastruktur di semester II 2025, bisa menjadi angin segar untuk BUMN Karya,” ujar Reydi kepada Liputan6.com, Selasa, (4/11/2025).

Menurutnya, pemerintah memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan proyek infrastruktur, baik melalui kebijakan fiskal maupun dukungan pembiayaan. Ia menilai langkah pemerintah untuk menekan beban utang berbunga tinggi akan memberikan ruang bagi BUMN Karya memperbaiki struktur keuangan.

“Pemerintah akan menekan utang berbunga tinggi melalui pemangkasan suku bunga ke depan dan mungkin mendorong pembiayaan dari sumber beragam, seperti kerja sama pemerintah-swasta (KPBU), persiapan skema penyaluran dana dari INA,” jelasnya.

Kebijakan yang Kondusif

Lebih lanjut, Reydi menjelaskan bahwa arah kebijakan fiskal dan moneter akan menjadi faktor dominan dalam menentukan kinerja sektor konstruksi pada tahun depan. Penurunan suku bunga acuan dan yield obligasi, menurutnya, berpotensi mendorong efisiensi pembiayaan sekaligus memperkuat likuiditas perusahaan konstruksi pelat merah.

Ia menambahkan, dengan dukungan kebijakan yang kondusif dan realisasi proyek pemerintah yang semakin intensif, kinerja BUMN Karya berpotensi menunjukkan perbaikan bertahap menuju akhir 2025, meskipun tantangan dari sisi efisiensi dan manajemen keuangan masih perlu diwaspadai.

“Sentimen yang mempengaruhi kinerja ke depan adalah kebijakan fiskal dan APBN 2025, terutama untuk realisasi belanja modal pemerintah dan penyerapan IKN berjalan. BI rate yang mulai turun dan penurunan yield obligasi bantu refinancing utang dan tekan beban bunga. Isu dan stabilitas politik akan menentukan arah sektor ini juga,” pungkas Reydi.

Soal Konsolidasi BUMN Karya, Ini Penjelasan Waskita Karya

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tengah menyiapkan sejumlah langkah strategis dalam memperkuat posisi dan kinerja perusahaan di tengah proses restrukturisasi keuangan yang masih berjalan. Salah satu agenda utama yang menjadi perhatian adalah rencana konsolidasi BUMN Karya sesuai dengan arahan pemerintah.

President Director Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, menjelaskan proses konsolidasi BUMN Karya merupakan langkah strategis yang diarahkan langsung oleh Presiden untuk meningkatkan efisiensi dan memperkuat sinergi di sektor konstruksi nasional. Langkah ini juga diharapkan dapat mengoptimalkan peran BUMN dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur nasional.

“Sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden bahwa terkait BUMN Karya ini perlu dilakukan konsolidasi dari tujuh BUMN Karya yang sudah ada. Tujuan utamanya adalah kembali kepada fokus pada core business-nya bagi BUMN Karya, selain itu juga untuk peningkatan sinergi dan efisiensi operasional,” ujar Hanugroho dalam Public Expose, Selasa (4/11/2025).

Ia menjelaskan isu integrasi Waskita Karya sebelumnya pernah muncul beberapa tahun lalu, dengan rencana penggabungan ke PT Hutama Karya (Persero). Namun, saat ini arah kebijakan tersebut akan dikaji kembali secara menyeluruh dengan melibatkan konsultan independen untuk memastikan skema dan komposisinya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi industri terkini.

“Kami melakukan konsolidasi bersama dan antara aset manajemen dan kita akan melakukan kajian kembali terkait dengan proses integrasi ini sehingga ini sifatnya belum final. Bentuknya seperti apa dan tentunya mau tidak mau memang proses integrasi ini akan tetap dijalankan, tetapi skema dan komposisinya seperti apa ini basisnya dari kajian yang akan dilakukan oleh konsultan independen,” jelasnya.

Fokus pada Integrasi

Hanugroho menambahkan, selain fokus pada integrasi, Waskita Karya juga terus melakukan langkah-langkah efisiensi di berbagai lini bisnis. Perseroan berkomitmen memperkuat struktur keuangan melalui program divestasi aset jalan tol dan menghindari ekspansi investasi baru selama proses restrukturisasi berlangsung.

Menurutnya, strategi ini dilakukan agar perusahaan dapat memenuhi kewajiban terhadap kreditur sekaligus menjaga stabilitas operasional.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa seluruh proyek penugasan nasional, terutama di sektor jalan tol, tetap menjadi prioritas untuk diselesaikan dan telah berhasil diserahkan kepada pemerintah sesuai target. 

Hanugroho juga menyebut Waskita memiliki tim yang berpengalaman dan mampu menjaga kualitas hasil pekerjaan meskipun dalam kondisi keuangan yang menantang.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |