Wahana Interfood (COCO) Bidik Penjualan Tumbuh 20% di Kuartal IV 2025

Liputan6.com, Jakarta PT Wahana Interfood Tbk (COCO) atau Win&Co Group target pertumbuhan penjualan di atas 20 persen pada kuartal IV 2025. Melalui peningkatan pasar, pelanggan dan inisiatif pengembangan usaha yang direncanakan.

Direktur Utama Win&Co Group Sugianto Soenario mengatakan, beberapa faktor yang menjadi kenaikan penjualan yakni, perseroan aktif terlibat dalam pameran makanan dan minuman ternama di kota-kota besar selama beberapa bulan terakhir

Selain itu, Win&Co Group juga menjalin kerja sama dengan pengusaha hampers dalam rangka perayaan festive 2025 dan 2026, dan perpanjangan kontrak kerja sama dengan para pelaku usaha chain restoran ternama.

"Awal tahun kemarin merupakan fase penyesuaian kami. Namun dalam kuartal III capaian ini menunjukkan bahwa Win&Co Group bangkit kembali dan merupakan awal kekuatan dari fundamental Win&Co Group yang solid dalam menghadapi perubahan pasar," kata Sugianto, Selasa (4/11/2025).

"Kami melihat potensi pertumbuhan berkelanjutan seiring penguatan strategi bisnis midstream yang kini menjadi prioritas utama perseroan," imbuh dia.

Adapun sisi penjualan COCO menunjukan tren positif pada kuartal III 2025, di tengah dinamika industri kakao dan cokelat yang jadi lini usaha utama perseroan.

Mengutip pada laporan keuangan, walaupun secara kumulatif year on year penjualan bersih COCO terkontraksi 7,2 persen, namun di kuartal III 2025 penjualan bersih perseroan tumbuh 4,1 persen (qtq) dibandingkan kuartal III 2025, mencapai Rp 111,46 miliar.

Hingga akhir September 2025, EBITDA perseroan tercatat membaik jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Win&Co Group mencatatkan EBITDA disesuaikan sebesar minus Rp 6,74 miliar.

"Memasuki akhir tahun 2025, Win&Co Group terus mematangkan strategi ekspansi di segmen midstream khususnya dalam pengembangan kapasitas produksi dan integrasi pasokan bahan baku," ujar Sugianto.

Sebelumnya, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) menyampaikan rencana untuk menambah kegiatan usaha baru.

Informasi ini disampaikan melalui keterbukaan informasi kepada publik sebagai bagian dari pemenuhan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya Peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

Penambahan kegiatan usaha ini mencakup dua bidang baru, yakni:

1. Industri Pengolahan Gula Lainnya Bukan Sirop (KBLI 10729), dengan contoh produk seperti Tiramisu Filling, Cheese Filling, White Glaze, Matcha Filling Glaze, Strawberry Filling Glaze, Mango Filling Glaze, Filling & Spread rasa buah, dan Icing Sugar.2. Industri Tepung Campuran dan Adonan Tepung (KBLI 10614), yang mencakup produksi Whipping Cream.