Harga Saham ADRO Menguat Hari Ini 3 November 2025

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) menguat pada sesi pertama perdagangan Senin, (3/11/2025) usai merilis laporan keuangan.

Berdasarkan data RTI, saham ADRO ditutup naik 3,71% ke posisi Rp 1.955 per saham pada sesi pertama. Harga saham ADRO dibuka bertambah 10 poin ke posisi Rp 1.895 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 1.985 dan level terendah Rp 1.895 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 24.590 kali dengan volume perdagangan saham1.262.900 saham. Nilai transaksi Rp 246 miliar. Kapitalisasi pasar saham sebesar Rp 57,46 triliun.

Adapun selama lima hari terakhir, harga saham ADRO naik 8,91% ke posisi Rp 1.955 per saham. Namun, harga saham ADRO masih lesu secara ytd. Saham ADRO susut 22,73%.

Penguatan saham ADRO terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menghijau. IHSG naik 1,16% ke posisi 8.258,83. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 8.272,92 dan level terendah 8.201,36.

Sebanyak 345 saham menguat sehingga angkat IHSG. 288 saham melemah dan 175 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.279.032 kali dengan volume perdagangan 13,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9,1 triliun.

Pada perdagangan 29 Oktober 2025, saham ADRO dibuka stagnan di posisi Rp 1.785 per saham, kemudian bergerak di rentang tertinggi Rp 1.945 dan terendah Rp 1.775 per saham. Total frekuensi perdagangan mencapai 75.433 kali dengan volume 4.687.417 saham, serta nilai transaksi sebesar Rp 885,5 miliar. 

Sebelumnya, pada 8 Oktober 2025, harga saham ADRO juga mencatat lonjakan impresif sebesar 12,12%, ditutup pada posisi Rp 1.850 per saham. Kala itu, saham ADRO dibuka stagnan di level Rp 1.650, mencapai level tertinggi Rp 1.850 dan terendah Rp 1.625. Total frekuensi perdagangan mencapai 48.456 kali dengan volume 3.243.081 saham, serta nilai transaksi sebesar Rp 569,2 miliar.

Namun, euforia tersebut tidak bertahan lama. Keesokan harinya, pada 9 Oktober 2025, harga saham ADRO berbalik arah dan lesu, turun 4,59% ke posisi Rp 1.765 per saham pada pukul 14.02 WIB. Pada sesi pertama perdagangan hari itu, saham ADRO ditutup merosot 2,7% ke posisi Rp 1.800, menunjukkan volatilitas yang tinggi.

Perseroan juga telah merilis laporan keuangan hingga September 2025. Perseroan mencatat penurunan pendapatan dan laba hingga September 2025.

Pendapatan ADRO turun 12,96% menjadi USD 1,34 miliar hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,54 miliar. Demikian mengutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI).

Beban pokok pendapatan naik tipis 1,03%  menjadi USD 884,65 juta hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya USD 875,55 juta. Dengan demikian, laba bruto terpangkas 31,17% menjadi USD 463,52 juta hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya USD 673,48 juta.

Beban usaha merosot menjadi USD 87,38 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD 94,56 juta. Seiring kinerja itu, laba usaha turun 39,96% menjadi USD 355,82 juta hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya USD 592,64 juta.

Perseroan mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 74,5% menjadi USD 301,59 juta hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,18 miliar.

Laba per saham dasar dan dikusi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi USD 0,01022 dari periode sama tahun sebelumnay USD 0,03844

Ekuitas perseroan turun menjadi USD 5,15 miliar hingga Septemebr 2025 dari Desember 2024 sebesar USD 5,37 miliar. Liabilitas naik menjadi USD 1,43 miliar hingga September 2025 dari Desember 2024 sebesar USD 1,33 miliar.

Aset turun menjadi USD 6,59 miliar hingga kuartal III 2025 dari Desember 2024 sebesar USD 6,70 miliar.  Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 1,07 miliar hingga September 2025 dari Desember 2024 sebesar USD 1,4 miliar.