BEI Lanjutkan Suspensi Saham WIKA, Ini Alasannya

20 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melanjutkan penghentian sementara (suspensi) perdagangan efek PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) di seluruh pasar.

BEI melanjutkan suspensi saham itu seiring PT Wijaya Karya Tbk telah menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Wijaya Karya tahap I Tahun 2022 seri A yang jatuh tempo pada 3 November 2025.

“Hal tersebut mengindikasikan adanya permasalahan pada kelangsungan usaha perseroan,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Adapun berdasarkan pada:

1.Surat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (”Perseroan”) nomor SE.01.00/A.CORSEC.00282/2025 tanggal 23 Oktober 2025 perihal Penyampaian Ringkasan Risalah RUPSU atas Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Wijaya Karya Tahap I Tahun 2022.

2.Surat Perseroan nomor SE.01.00/A.CORSEC.00269/2025 tanggal 31 Oktober 2025 perihal Informasi terkait Kesiapan Dana Pembayaran Jatuh Tempo Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Wijaya Karya Tahap I Tahun 2022 Seri A.

3.Surat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) nomor KSEI-6584/DIR/1025 tanggal 31 Oktober 2025 perihal Penundaan Pembayaran Pelunasan Pokok SUKUK MUDHARABAH BERKELANJUTAN III WIJAYA KARYA TAHAP I TAHUN 2022 SERI A

Perseroan telah menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Wijaya Karya tahap I Tahun 2022 seri A yang jatuh tempo pada 3 November 2025

Dengan mempertimbangkan itu, BEI memutuskan melanjutkan suspensi perdagangan efek WIKA di seluruh pasar hingga pengumuman bursa lebih lanjut.

"Bursa meminta kepada pihak-pihak terkait untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” demikian seperti dikutip.

WIKA Bukukan Kontrak Baru Rp 6,19 Triliun hingga Kuartal III 2025

Sebelumnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan kontrak baru senilai Rp 6,19 triliun hingga September 2025. Capaian ini menegaskan keberlanjutan kinerja WIKA sebagai salah satu perusahaan konstruksi nasional.

Dari total kontrak tersebut, sektor industri penunjang konstruksi mendominasi dengan kontribusi 47,13%, diikuti sektor infrastruktur dan gedung sebesar 38,14%, sektor EPCC 6,57%, serta sektor properti 6,04%.

Jika dilihat dari sumber perolehannya, kontrak baru WIKA berasal dari BUMN sebesar 38,98%, pihak swasta 30,95%, dan Pemerintah 27,95%. Komposisi ini mencerminkan diversifikasi proyek yang solid serta ketangguhan portofolio WIKA dalam merespons berbagai peluang pembangunan nasional.

Sebagai bentuk kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional yang sejalan dengan program Asta Cita serta penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance), WIKA kembali meraih sejumlah proyek strategis di sektor irigasi.

Proyek-proyek ini tidak hanya memperkuat infrastruktur sumber daya air, tetapi juga mendorong peningkatan produktivitas pertanian di berbagai daerah.

Rincian Kontrak

Di Jawa Tengah, WIKA mengerjakan proyek pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah untuk memperluas jangkauan irigasi di lahan pertanian produktif. Di wilayah Sumatra, perusahaan tengah menggarap proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tahap II di Jambi, pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah di Kabupaten Muara Enim, serta di beberapa lokasi di Kabupaten Musi Rawas.

Sementara di Kalimantan, WIKA terlibat dalam proyek Jaringan Irigasi Air Tanah di Provinsi Kalimantan Tengah, serta di Kalimantan Utara yang mencakup Kabupaten Tana Tidung, Nunukan, dan Bulungan.

Seluruh proyek tersebut dirancang untuk meningkatkan efisiensi distribusi air pertanian dengan memanfaatkan energi surya sebagai sumber daya terbarukan. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen WIKA terhadap pembangunan ramah lingkungan dan efisiensi energi.

Memperluas Portofolio

“Capaian kontrak baru hingga September ini menjadi bukti konsistensi WIKA dalam menjaga pertumbuhan usaha yang berkelanjutan, menghadirkan multiplier effect bagi masyarakat, serta memperkuat peran Perseroan dalam pembangunan nasional,” ujar Direktur Utama WIKA., Agung Budi Waskito dalam keterangan resmi, dikutip Senin (20/10/2025).

Ke depan, WIKA berencana memperluas portofolio proyek yang kompetitif, memperkuat kiprah di sektor-sektor strategis, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah operasionalnya. Dengan inovasi dan prinsip keberlanjutan sebagai fondasi, WIKA optimistis dapat terus menjadi motor penggerak pembangunan nasional.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |