Mau Luncurkan ETF Emas, BEI Masih Tunggu Aturan OJK

17 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan peluncuran instrumen investasi Exchange Traded Fund (ETF) Emas hingga tahun 2026. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, menyampaikan bahwa peluncuran direncanakan akan dilakukan sebelum berakhirnya semester I-2026.

“Tahun depan, basically kembali kepada aturan yang di atas kita (OJK) yang kapan bisa keluar. Sebelum Juni (2026),” ujar Irvan dalam wawancara cegat di Gedung BEI, Jakarta, Senin.

Irvan menjelaskan, saat ini BEI masih menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelum dapat meluncurkan ETF Emas.

“Kita nunggu peraturan OJK-nya seberapa cepat nanti keluar,” ujar Irvan.

Sebelumnya, BEI sempat menargetkan peluncuran ETF Emas pada kuartal IV-2025 setelah terbitnya peraturan dari OJK.

Rencana penerbitan ETF Emas ini berawal dari diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion.

Sebagai informasi, ETF merupakan reksa dana yang diperdagangkan di bursa layaknya saham, menggabungkan karakteristik reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme transaksi saham untuk jual beli di pasar.

ETF Emas memungkinkan investor berinvestasi secara langsung pada emas batangan fisik, maupun melalui kontrak derivatif untuk memperoleh eksposur tidak langsung terhadap harga emas.

Mengacu pada data World Gold Council (WGC) per 20 Juni 2025, total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) dari ETF Emas global tercatat mencapai 388,8 miliar dolar AS atau setara 3.587 ton emas.

ETF Emas Bakal Rilis Kuartal IV 2025, BEI Harap Investor Mulai Diversifikasi Investasi

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan instrument investasi ETF emas dapat dilakukan pada kuartal IV 2025. Seiring hal itu, BEI harap investor di pasar modal Indonesia melakukan diversifikasi portofolio investasi ke instrument Exchange-Traded Fund (ETF) emas.

Demikian disampaikan Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik, seperti dikutip dari Antara, Kamis (31/7/2025).

"Kita berharap investor yang saat ini sudah menjadi investor di pasar modal, yang jumlahnya 17,4 juta (investor) itu bisa mulai mendiversifikasi investasinya dalam ETF Emas," kata Jeffrey seusai acara bertajuk "Keren, Muda & Cuan Bersama Bullion Emas" di Jakarta, Kamis.

Jeffrey memastikan keamanan dan kualitas instrumen investasi ETF Emas, seiring adanya standardisasi likuiditas dan fatwa syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), yang akan memberikan kenyamanan bagi investor dalam berinvestasi instrumen ETF Emas.

"Kemudian, juga ada ekosistem pasar modal, mulai dari transaksi, kliring dan penjaminan, settlement dan penyimpanan, kemudian menggunakan ekosistem yang ada di pasar modal sampai kepada perlindungannya," tutur Jeffrey.

BEI juga akan memastikan transparansi transaksi instrumen investasi ETF Emas kepada publik, seiring adanya layanan keterbukaan informasi di BEI.

"Nanti akan diatur, dan itu harus diungkap dalam prospektus agar diketahui oleh publik. Itulah salah satu keunggulan di pasar modal yaitu transparansi kepada publik," ujar Jeffrey.

Instrumen ETF Emas

BEI menargetkan peluncuran instrumen investasi ETF Emas pada kuartal IV 2025, setelah resminya penerbitan peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Inisiatif peluncuran ETF Emas muncul setelah diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion.

ETF merupakan reksa dana yang diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di Bursa, dengan penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli.

Instrumen ETF Emas bisa membuat investor untuk berinvestasi secara langsung pada emas batangan fisik, ataupun menggunakan kontrak derivatif untuk mendapatkan eksposur tidak langsung.

Berdasarkan data World Gold Concil (WGC) per 20 Juni 2025, total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) dari instrumen investasi ETF Emas mencapai 388,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sebanyak 3.587 ton emas.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |