Berkshire Hathaway, Perusahaan Investasi Warren Buffett Kantongi Kas Rp 6.348 Triliun

1 day ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett Berkshire Hathaway mengumumkan laporan keuangan selama sembilan bulan pertama 2025. Perseroan membukukan kenaikan laba bersih dan lonjakan tajam di laba operasional.

Mengutip CNBC, Minggu (2/11/2025), Berskhire Hathaway mencatat laba termasuk keuntungan dari investasi Berkshire di perusahaan publik lainnya naik 17% menjadi USD 30,8 miliar atau Rp 512,40 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah 16.636) year on year (YoY). Hal itu setara USD 21,413 per saham kelas A. Pada periode tahun lalu, perseroan mencatat laba USD 26,25 miliar.

Selain itu, laba operasional Berkshire yang dihasilkan dari bisnis-bisnis sepenuhnya dimiliki perseroan termasuk asuransi dan kereta api melonjak 34% YoY menjadi USD 13,48 miliar pada kuartal ketiga. Kenaikan ini didorong dari lonjakan laba underwriting asuransi lebih dari 200% menjadi USD 2,37 miliar.

Selain itu, Berkshire juga tidak menemukan saham lain yang menarik dengan penjualan bersih pada kuartal ketiga menghasilkan keuntungan kena pajak sebesar USD 10,4 miliar atau Rp 173,01 triliun.

Buffett sekali lagi menahan diri untuk tidak membeli kembali saham meskipun terjadi penurunan harga saham yang signifikan. Perusahaan menyatakan tidak ada pembelian kembali saham selama sembilan bulan pertama tahun 2025. Saham Kelas A dan B konglomerat tersebut masing-masing naik 5% pada tahun 2025, sementara S&P 500 naik 16,3%.

Tanpa pembelian kembali saham, kas Berkshire melonjak menjadi USD 381,6 miliar atau Rp 6.348 triliun, dan catat rekor baru. Pada rekor tertinggi sebelumnya sebesar USD 347,7 miliar atau Rp 5.772 triliun yang dicapai pada kuartal pertama tahun ini.

Aksi Korporasi Berkshire Hathaway

Pada Mei, Buffett yang berusia 95 tahun mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO pada akhir tahun setelah enam dekade yang legendaris. Greg Abel, wakil ketua operasi non-asuransi Berkshire, akan mengambil alih posisi kepala eksekutif, sementara Buffett akan tetap menjadi ketua dewan direksi. Abel juga akan mulai menulis surat tahunan pada tahun 2026.

Saham konglomerat yang berbasis di Omaha ini telah anjlok dua digit dari rekor tertinggi sepanjang masa setelah pengumuman tersebut. Aksi jual ini sebagian mencerminkan apa yang disebut premium Buffett, atau harga ekstra yang bersedia dibayar investor karena rekam jejak miliarder tersebut yang tak tertandingi dan keterampilan alokasi modalnya yang luar biasa.

Bulan lalu, Berkshire mengumumkan kesepakatan untuk membeli unit petrokimia Occidental Petroleum, OxyChem, senilai USD 9,7 miliar atau Rp 161,37 triliun secara tunai. Kesepakatan ini menandai akuisisi terbesar Berkshire sejak 2022, ketika perusahaan membayar USD 11,6 miliar atau Rp 192,98 triliun untuk perusahaan asuransi Alleghany.

Berkshire Hathaway Siap Borong Unit Oxychem, Segini Nilainya

Sebelumnya, miliarder Warren Buffett kembali menjadi sorotan. Perusahaan investasi milik Warren Buffett, Berkshire Hathaway, hampir mencapai kesepakatan untuk membeli unit kimia Occidental Petroleum, OxyChem.

Nilai transaksi dari kesepakatan ini diperkirakan mencapai USD 10 miliar atau sekitar Rp 166,33 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.633). Demikian dikutip dari CNBC, Rabu (1/10/2025), dari laporan Wall Street Journal.

Jika terealisasi, kesepakatan ini akan menjadi pembelian terbesar Berkshire Hathaway selama 3 tahun terakhir. Sebelumya, pada 2022, perusahaan ini mengambil alih perusahaan asuransi Alleghany dengan nilai mencapai USD 11,6 miliar atau Rp 192,94 triliun.

Kesepakatan itu diumumkan pada Maret dan selesai pada Oktober 2022. Saat ini, Berkshire tercatat menyimpan dana tunai dalam jumlah terbesar sepanjang sejarahnya, yakni sebesar USD 344 miliar atau Rp 5.721 triliun.

Walaupun kabar kesepakatan ini telah beredar, harga saham Occidental Petroleum yang berbasis di Houston justru turun 1,8% pada perdagangan Selasa. Padahal, Berkshire sudah memegang hampir 28,2% saham Occidental dengan nilai lebih dari USD 11 miliar atau Rp 182,92 triliun.

Buffett sebelumnya sempat menegaskan tidak berniat untuk menguasai seluruh saham perusahaan minyak yang didirikan oleh Armand Hammer itu.

Keterlibatan Warren Buffet di Occidental

Keterlibatan Buffett di Occidental bukanlah hal yang baru. Pada 2019, ia membantu pembelian Anadarko Petroleum dengan menyuntikkan dana sebesar USD 10 miliar.

Sebagai imbalannya, ia memperoleh saham preferen dan hak istimewa untuk membeli saham biasa di kemudian hari.

Langkah investasi Buffett di Occidental berlanjut di awal tahun 2022. Setelah membaca laporan rapat keuangan Occidental, ia mulai memborong saham perusahaan tersebut di pasar terbuka.

Ia memanfaatkan kondisi pasar yang sedang goyah akibat pandemi Covid-19 untuk memperoleh harga saham lebih murah.

Saat ini, Occidental menawarkan dividen 2% per tahun kepada para pemegang saham.

Perusahaan ini juga tengah gencar mengembangkan bisnis penangkapan karbon, yang disebut-sebut sebagai langkah strategis menghadapi transisi energi di masa depan.

Buffett yang kini berusia 95 tahun berencana mundur dari posisinya sebagai CEO pada akhir 2025.

Meski begitu, ia tetap akan menjabat sebagai ketua dewan dan posisi CEO-nya akan digantikan oleh Greg Abel, mantan bos Berkshire Hathaway Energy. Ia dikenal sebagai sosok yang berpengalaman panjang di bisnis energi.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |