Qatar Airways Jual Seluruh Saham Cathay Pacific Senilai Rp 14,99 Triliun

Liputan6.com, Jakarta - Qatar Airways resmi menjual seluruh sahamnya di Cathay Pacific Airways senilai sekitar USD 897 juta atau setara dengan Rp 14,99 triliun (estimasi kurs 16.712 per USD). Langkah ini menandai berakhirnya kepemilikan maskapai asal Doha tersebut di perusahaan penerbangan kebanggaan Hong Kong setelah delapan tahun.

Cathay Pacific mengumumkan pada Rabu malam bahwa Qatar Airways telah mengajukan penawaran untuk menjual seluruh 9,7% sahamnya, yang kemudian dibeli kembali oleh Cathay dengan harga 10,8374 dolar Hong Kong per saham. Harga tersebut sekitar 4% lebih rendah dari penutupan harga terakhir saham Cathay Pacific.

Qatar Airways pertama kali membeli saham Cathay Pacific pada November 2017 dari Kingboard Chemical Holdings asal Hong Kong. Saat itu, langkah ini menjadikannya pemegang saham terbesar ketiga setelah Swire Pacific dan Air China.

Investasi tersebut juga menjadi langkah besar pertama Qatar Airways di Asia, dengan tujuan memperkuat pengaruh global dan meningkatkan lalu lintas penumpang melalui hub utamanya di Doha, Qatar.

CEO Qatar Airways Badr Mohammed Al-Meer mengatakan keputusan keluar dari Cathay mencerminkan strategi investasi yang disiplin. Ia menambahkan, setelah melalui periode kinerja keuangan yang kuat, perusahaan kini ingin mengoptimalkan portofolio dan fokus pada pertumbuhan jangka panjang.

Maskapai asal Timur Tengah ini memang dikenal aktif berinvestasi di berbagai maskapai global seperti IAG (induk perusahaan British Airways), LATAM Airlines di Amerika Selatan, dan Virgin Australia untuk memperkuat posisinya di pasar internasional.

Cathay Pacific sendiri membayar sekitar 35% lebih tinggi dari harga awal yang dibayarkan Qatar Airways saat membeli sahamnya delapan tahun lalu. Dana pembelian kembali saham ini akan bersumber dari kas internal dan fasilitas kredit yang sudah ada.

Ketua Cathay Pacific Patrick Healy mengatakan pembelian kembali saham Qatar Airways menunjukkan keyakinan kuat terhadap prospek masa depan perusahaan. Maskapai ini juga telah menyiapkan rencana investasi senilai 100 miliar dolar Hong Kong selama tujuh tahun, termasuk pembaruan armada, peningkatan kabin, dan fasilitas lounge baru.

Jika transaksi ini disetujui, kepemilikan Swire Pacific di Cathay akan meningkat menjadi 47,69% dari sebelumnya 43,12%, sementara Air China juga akan naik menjadi 31,78% dari 28,74%.

Meski Qatar Airways keluar sebagai pemegang saham, kedua maskapai menegaskan tetap melanjutkan kerja sama strategis mereka melalui keanggotaan di aliansi oneworld, yang memungkinkan koneksi penerbangan lintas benua tetap terjaga.