Liputan6.com, Jakarta - PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) menandatangani perjanjian kredit pada 5 November 2025 dengan sejumlah lembaga keuangan.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/11/2025), PT Cita Mineral Investindo Tbk menandatangani perjanjian dengan DBS Bank Ltd, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT Bank OCBC NISP Tbk serta PT Bank DBS Indonesia sebagai agen dan agen jaminan dengan jumlah fasilitas sebesar USD 100 juta. Nilai itu setara Rp 1,66 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.696).
"Tujuan penggunaan pinjaman tersebut untuk modal kerja umum,” demikian seperti dikutip dalam keterbukaan informasi BEI.
Adapun tujuan umum perusahaan jangka pendek dengan periode jatuh tempo adalah 12 bulan yang kemudian dapat diperpanjang oleh perseroan dengan mengajukan permintaan perpanjangan fasilitas kepada pemberi pinjaman.
Tingkat bunga untuk fasilitas pinjaman itu antara lain:
- Bagian dari fasilitas pinjaman yang didanai oleh pemberi pinjaman luar negeri adalah SOFR+0,5%
- Bagian dari fasilitas pinjaman yang didanai oleh pemberi pinjaman dalam negeri adalah SOFR+0,5%
Fasilitas tersebut dijamin dengan sertifikat jaminan fidusia atas piutang perseroan, sertifikat jaminan fidusia atas klaim asuransi perseroan, sertifikat jaminan fidusia atas barang bergerak perseroan, dan sertifikat jaminan fidusia atas barang persediaan perseroan serta jaminan gadai saham perseroan yang dimiliki oleh PT Harita Jayaraya sekitar USD 200 juta.
Ketentuan lain mengenai perjanjian yakni janji keuangan yang mana perseroan wajib memastikan pada hari terakhir setiap kuartal tahun keuangan perseroan antara lain:
- Rasio consolidated net debt to consolidated EBITDA tidak lebih dari 3,5:1
- Interest service cover ratio tidak kurang dari 1,75:1
- Rasio consolidated net debt to equity tidak lebih dari 1,5:1
Cita Mineral Investindo Pertahankan Target Produksi Bauksit 4,7 Juta Ton
Sebelumnya, PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) menargetkan produksi bauksit pada tahun 2025 tetap di kisaran 4,7 juta ton, serupa dengan capaian tahun sebelumnya. Pada 2024, Cita Mineral Investindo mencatatkan produksi sebesar 4,7 juta ton dengan penjualan mencapai 3,6 juta ton.
Meski persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk tahun 2025 sebenarnya memberikan ruang produksi lebih besar, CITA memilih tetap fokus pada dua Izin Usaha Pertambangan (IUP) utama, yaitu IUP 107 dan 108 di wilayah Air Upas.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi konservatif dan berkelanjutan perusahaan dalam mengelola sumber daya dan menjaga stabilitas operasional.
Dengan tetap mempertahankan level produksi, CITA juga dinilai mampu menyesuaikan diri dengan dinamika pasar bauksit dan alumina yang fluktuatif.
“2024 produksi cita adalah sebesar 4,7 juta ton dengan penjualan 3,6 juta. Kemudian 2025 juga relatif lebih kurang sama meskipun secara persetujuan RKAB kami sebetulnya memiliki persetujuan yang lebih besar daripada itu,” kata Direktur PT Cita Mineral Investindo Tbk, Yusak Lumba Pardede dalam paparan publik perseroan, Jumat (16/5/2025).
CITA mematok target produksi bauksit olahan (Metallurgical Grade Bauxite/MGB) sebesar 4,8 juta ton dan target penjualan sebesar 4,4 juta ton sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) yang telah disetujui oleh Kementerian ESDM. Seluruh penjualan MGB tahun 2024 dilakukan kepada entitas asosiasi dengan rata-rata harga Rp 41,05 juta per DMT.
Kinerja Kuartal I 2025
Memasuki kuartal pertama tahun 2025, CITA menunjukkan awal yang menjanjikan dengan pertumbuhan laba bersih yang sangat signifikan. Laba bersih pada periode ini meningkat sebesar 161,8% menjadi Rp 1,03 triliun dibandingkan Rp 394,17 miliar pada kuartal pertama tahun sebelumnya. Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh bagian laba dari entitas asosiasi WHI.
Dari sisi pendapatan, penjualan turun tipis sebesar 2,38% menjadi Rp 670,61 miliar dibandingkan Rp 686,97 miliar pada kuartal pertama 2024. Namun, laba kotor justru mengalami kenaikan sebesar 1,75% menjadi Rp 265,35 miliar, mencerminkan adanya perbaikan efisiensi operasional dan harga jual yang relatif stabil.
"Laba bersih pada kuartal pertama tahun 2025 meningkat menjadi Rp 1,03 triliun, meningkat 161,8% dari Rp 394,17 miliar pada kuartal I 2024," ungkap Yusak.
Harga Alumina
Salah satu faktor eksternal yang dinilai akan memengaruhi kinerja CITA ke depan adalah dinamika harga pasang alumina. Harga ini sangat bergantung pada kebijakan dan operasional dari PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW), mitra strategis CITA dalam hilirisasi bauksit.
Perubahan harga alumina akan berdampak langsung terhadap kinerja keuangan WHW. Sebagai pemegang saham di WHW, performa anak usaha ini otomatis akan memengaruhi kontribusi terhadap laba CITA secara keseluruhan.
CITA menyadari bahwa strategi jangka panjang di sektor hilirisasi akan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta efisiensi operasional smelter. Oleh karena itu, perusahaan akan terus memantau pergerakan pasar dan mengambil langkah adaptif yang diperlukan.
“Dari sisi produksinya sekitar 4,7 juta ton. Tapi kalau kita bicara kondisi surplus pasang alumina akan sangat dipengaruhi oleh harga pasang alumina yang dilakukan oleh WHW. Kemudian dari kinerja WHW sendiri yang akan berdampak terhadap kepemilikan CITA di WHW itu," jelas Yusak.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3046084/original/091856600_1581323843-20200210-Pasar-Saham-di-Asia-Turun-Imbas-Wabah-Virus-Corona-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5184178/original/018769500_1744269681-20250410-IHSG-AFP_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4220931/original/010439400_1668038510-Laba_Rugi_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3068179/original/053507800_1583319245-20200304-Dilanda-Corona_-IHSG-Ditutup-Melesat-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4883222/original/037561100_1720093648-20240704-IHSG-ANG_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2880731/original/011466500_1565694718-daleta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4220932/original/073840600_1668038725-Laporan_Keuangan_5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4834401/original/078687200_1715874903-WhatsApp_Image_2024-05-16_at_15.35.00.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5167902/original/099608000_1742374598-20250319-OJK-ANG_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3020527/original/046868200_1578913888-20200113-Rupiah-Perkasa_-IHSG-Ditutup-Cerah--ANGGA-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5182434/original/081857500_1744088913-20250408-Perdagangan_Saham-AFP_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4771351/original/095342300_1710333128-20240313-IHSG-ANG_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4112074/original/097506200_1659528504-IHSG_Ditutup_Menguat-Angga-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1816144/original/091915700_1514544768-20171229-ISHG-AY6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3566690/original/055374600_1631185686-20210909-PPKM-IHSG-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5182873/original/071417500_1744109076-20250408-Penutupan_IHSG-HER_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2408411/original/021376800_1542192171-Pasar-saham-Indonesia1.jpg)










:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5301775/original/021588100_1753955544-IMG-20250731-WA0002.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1503744/original/055901900_1486724745-20170210--IHSG-Ditutup-Stagnan--Bursa-Efek-Indonesia-Jakarta--Angga-Yuniar-01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5282785/original/066244500_1752484046-WhatsApp_Image_2025-07-14_at_15.39.33.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5279978/original/047537000_1752203571-Mazda_CX-5_2026_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5283706/original/024785100_1752563457-Foto_1__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5281801/original/076560300_1752418549-WhatsApp_Image_2025-07-13_at_21.50.18.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5301675/original/040205900_1753953158-1000135918__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5283007/original/067274600_1752495681-20250714_090004.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5283462/original/065578600_1752556069-BAIC_B80_Wagon.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285517/original/031972900_1752690541-Evakuasi_Bapak_Anak_dari_Sumur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2935920/original/023277800_1570705755-20191010-IHSG-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5253250/original/043594100_1750039171-1744843717-pak-gubernur-KDM-_-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2216035/original/023260300_1526473912-20180516-IHSG-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5302333/original/037237800_1754020466-IMG-20250731-WA0140.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5282032/original/060242700_1752460633-WhatsApp_Image_2025-07-11_at_08.31.07.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3550569/original/020379800_1629871407-prison-553836_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1557108/original/064059100_1491369242-LGBT5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5282222/original/078112800_1752469425-90-2.jpg)