Liputan6.com, Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) atau EMP melalui anak usaha yang sahamnya dimiliki 48% yakni PT Pema Global Energi (PGE) telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) (PI) pada Kamis, 10 Juli 2025.
Penandatanganan Nota Kesepahaman itu untuk rencana pengembangan fasilitas Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) di Wilayah Kerja B yang mencakup lapangan gas Arun di Aceh.
Teknologi CCUS dapat menangkap emisi CO2 (yang dihasilkan oleh fasilitas produksi yang ada) dan diinjeksikan kembali kedalam reservoir yang masih produktif untuk meningkatkan produksi migas yang ada.Demikian dikutip dari keterangan resmi, Minggu (13/7/2025).
Setelah produksi mencapai titik optimal, barulah terjadi peralihan ke fase CCS yang mana injeksi atas CO2 yang ditangkap dilakukan tanpa adanya peningkatan produksi.
Berdasarkan studi geological & geophysical reservoir yang dilakukan pada 2023, lapangan gas Arun memiliki karakteristik yang tepat untuk program pengembangan fasilitas CCS dan CCUS.
Lapangan gas Arun memiliki reservoir batu gamping (limestone) dengan seal rock (batuan penutup) yang sangat baik untuk tempat penyimpanan CO2 dan dapat meminimalkan kebocoran CO2 ke permukaan.
Lapangan gas Arun juga memiliki lokasi yang strategis di dekat area Selat Malacca yang sangat sibuk sehingga dapat menjadi hub dari berbagai sumber penghasil CO2. Lapangan gas Arun diestimasikan dapat menyimpan sekitar 10 trilyun kaki kubik atau 504 juta ton CO2.
Anak usaha Energi Mega Persada (ENRG) lainnya, yaitu EMP Gebang Limited, juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan PI untuk penjualan gas yang aakan diproduksikan oleh blok gas Gebang (“Gebang”) di Sumatera Utara kepada PI.
Acara tersebut dihadiri oleh para perwakilan dari EMP, EMP Gebang Limited, Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), PGE, PI, PT Pembangunan Aceh (“PEMA”), dan PT EMP Energy Aceh.
Pasokan Produksi Gas Gebang
"Dengan pengembangan fasilitas CCS / CCUS di Wilayah Kerja B ini, kami berharap untuk dapat mendukung rencana pemerintah untuk mencapai target net zero emission di tahun 2060,” ujar Direktur Utama dan CEO Energi Mega Persada, Syailendra S.Bakrie seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (13/7/2025).
Ia menambahkan, pada kuartal pertama 2025, Wilayah Kerja B telah memproduksikan sekitar 45 juta kaki kubik gas per hari dan 1.033 barel minyak per hari. “Blok tersebut juga mengoperasikan cadangan terbukti & terukur sebesar 159 miliar kaki kubik gas dan 10,8 juta barel minyak,” tutur Syailendra.
Wakil Direktur Utama & CFO EMP, Edoardus Ardianto, menambahkan, dari diskusi sebelumnya, Perseroan mengerti PI membutuhkan sekitar 100 juta kaki kubik gas per harinya untuk pengoperasian pabrik-pabriknya. Gebang diharapkan dapat memulai produksi gasnya sekitar 40 juta kaki kubik per hari pada semester pertama 2027.
“Produksi gas tersebut diharapkan akan meningkat sampai dengan 140 juta kaki kubik gas per hari di tahun 2030. PI merupakan salah satu target market dari gas yang diproduksikan oleh Gebang di masa mendatang,” kata dia.
Dorong Nilai Tambah Energi Aceh
Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Nasri Djalal, mengatakan,pemanfaatan CCS / CCUS di lapangan Arun oleh PGE adalah momentum emas untuk menjadikan Aceh sebagai regional carbon hub di Indonesia. BPMA siap mengawal aspek teknis dan regulasi demi memastikan proyek ini berjalan aman, efisien, dan memberi manfaat jangka Panjang bagi daerah.”
Sementara itu, Direktur Utama PGE, Andhika Mahardika mengatakan, pihaknya percaya CCS / CCUS akan menjadi babak baru bagi lapangan gas Arun yang dikelola oleh PGE.
"Bersama PT Pupuk Indonesia (Persero) kami wujudkan sinergi di antara energi bersih dan industri strategis nasional. Ini adalah kontribusi konkret Aceh untuk target nett zero emission Indonesia dan ketahanan pangan nasional,” kata dia.
Direktur Utama PT Pembangunan Aceh (PEMA), Mawardi Nur, menyampaikan, ini bukan sekadar proyek energi. Ini adalah bentuk nyata sinergi antara daerah dan pusat untuk masa depan yang lebih bersih dan mandiri.
“Melalui pemanfaatan aset lapangan gas Arun oleh PGE, kita dorong nilai tambah energi Aceh agar kembali berkontribusi besar bagi bangsa,” tutur dia.
Perkuat Ketersediaan Bahan Baku
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) (PI), Rahmad Pribadi, menjelaskan lebih lanjut, melalui dua MoU strategis tersebut, Pupuk Indonesia tidak hanya memperkuat ketersediaan bahan baku tetapi juga menjadi enabler transisi energi bersih untuk mewujudkan swasembada pangan dan industri pupuk yang lebih tangguh, efisien dan berkelanjutan,
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menambahkan, oenandatanganan Nota Kesepahaman ini sejalan dengan visi & misi Aceh untuk memajukan sektor industri kami.
"Kami juga menanti untuk usaha pengurangan karbon di sektor industri yang ada. Kami berharap bahwa proyek CCS / CCUS ini dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Aceh. Ini merupakan bagian dari rencana kami untuk mengurangi tingkat pengangguran yang ada,” kat adia.