Prediksi IHSG Hari Ini 8 Juli 2025, Berpotensi Naik di Tengah Sentimen Tarif Trump

12 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang break resistance 6.900, dan IHSG hari ini berpotensi koreksi jika gagal break di 6.900 pada perdagangan Selasa (8/7/2025).

Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, setelah pengumuman tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dirilis, tarif Indonesia tidak berubah yakni 32% sama seperti yang diumumkan pada April 2025. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berpotensi mencoba break resistance 6.900. “Tapi, jika IHSG gagal break resistance di 6.900, potensi koreksi ke range 6.780-6.850,” ujar Fanny.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.780-6.850 dan level resistance 6.950-7.000 pada perdagangan Selasa pekan ini.

Sementara itu, Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tanar menuturkan, IHSG menunjukkan sinyal teknikal yang netral dalam jangka pendek. Ia mengatakan, dengan RSI di 49,97, indikator ini menunjukkan pasar berada dalam fase netral, tanpa ada dominasi buyer dan seller yang kuat.

“Hal ini mengindikasikan bahwa pergerakan harga IHSG cenderung terbatas dalam kisaran yang sempit, dengan potensi untuk bergerak lebih lanjut tergantung pada sentimen pasar dan faktor eksternal lainnya,” tulis dia dalam catatannya.

Tasrul menuturkan, level support IHSG terdekat berada di 6.835,76 dan resistance pertama berada di 6.923,22 dan resistance kedua di 6.964,20. Jika IHSG berhasil menembus resistance pertama, ada potensi melanjutkan kenaikan menuju resistance kedua.

"Namun, jika support diuji dan ditembus, kemungkinan penurunan lebih lanjut menuju level support yang lebih rendah cukup besar. Secara keseluruhan, IHSG berada dalam posisi yang menunggu katalis untuk menentukan arah pergerakannya lebih lanjut. Critical level di 6.780,” kata dia.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Fanny memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Mitra Pack Tbk (PTMP). Kemudian PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

Trading Idea hari ini: BBCA, CUAN, PTMP, MBMA, ANTM, dan PGEO

  • BBCA Spec Buy dengan area beli di 8.575-8.625, cutloss di bawah 8.500. Target dekat di 8.700-8.775.
  • CUAN Spec Buy dengan area beli di 12.000-12.225, cutloss di bawah 11.700. Target dekat di 12.700-12.900.
  • PTMP Spec Buy dengan area beli di 114-117, cutloss di bawah 111. Target dekat di 121-126.
  • MBMA Spec Buy dengan area beli di 456-466, cutloss di bawah 446. Target dekat di 472-478.
  • ANTM Buy on Weakness dengan area beli di 2.820-2.890, cutloss di bawah 2.790. Target dekat di 3.000-3.040.
  • PGEO Spec Buy dengan area beli di 1.400-1.430, cutloss di bawah 1.390. Target dekat di 1.470-1.500. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada 7 Juli 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali sentuh posisi 6.900 pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/7/2025), IHSG ditutup menguat 0,52% ke posisi 6.900,93. IHSG berada di level tertinggi 6.900,93 dan level terendah 6.844,86.

Total volume perdagangan saham mencapai 14,33 miliar saham dengan nilai transaksi harian Rp 7,48 triliun. Total frekuensi perdagangan 876.000 kali. Seiring kenaikan IHSG, kapitalisasi pasar bursa mencapai Rp 12.106 triliun.

Pada awal pekan ini, mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham consumer siklikal dan energi masing-masing catat penguatan terbesar yakni 0,93% dan 0,67%. Sektor saham industri bertambah 0,45%, sektor saham consumer nonsiklikal mendaki 0,25%, sektor saham keuangan menguat 0,44%, sektor saham properti menanjak 0,26%. Lalu sektor saham teknologi mendaki 0,48% dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,27%.

Sementara itu, sektor saham basic turun 0,21%, sektor saham kesehatan tergelincir 0,66%, dan sektor saham transportasi merosot 0,33%

Pada awal pekan ini, investor asing masih melanjutkan aksi jual saham. Tercatat aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 593,26 miliar. Dengan demikian, sepanjang 2025, investor asing lepas saham sebesar Rp 56,58 triliun.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |