Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang sideways pada perdagangan Senin (7/7/2025). Sentimen keputusan kebijakan tarif dagang Amerika Serikat mempengaruhi laju IHSG.
Head of Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG hari ini berpotensi bergerak sideways di kisaran 6.830-6.950 pada perdagangan Senin pekan ini. Hal ini seiring menunggu kepastian tarif Presiden AS Donald Trump untuk Indonesia.
Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 6.780-6.830 dan level resistance 6.950-7.000.
Analis Senior PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Alfatih menuturkan, IHSG pekan lalu melemah tetapi masih dalam kisaran transaksi sepekan terakhir. “Nampak market masih wait and see antar tren turun Mei-Juli 2025, dan tren naik dua pekan terakhir. Jika tembus 6.820, indeks dapat tertekan ke 6.740, terendah sejak akhir Mei 2025,” kata Alfatih.
Ia mengatakan, IHSG akan konsolidasi di antara 6.800-6.990
Rekomendasi saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Fanny memilih saham PT Sentul City Tbk (BKSL), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA).
Rekomendasi Saham
Trading Idea hari ini: BKSL, TOBA, BMRI, AMMN, MDKA, dan RAJA
BKSL Buy on Weakness dengan area beli di 128-131, cutloss di bawah 126. Target dekat di 135-137.
TOBA Spec Buy dengan area beli di 810-820, cutloss di bawah 800. Target dekat di 835-855.
BMRI Spec Buy dengan area beli di 4680-4730, cutloss di bawah 4.600. Target dekat di 4.800-4.870.
AMMN Spec Buy dengan area beli di 8425-8500, cutloss di bawah 8.250. Target dekat di 8.625-8.800.
MDKA Spec Buy dengan area beli di 2020-2070, cutloss di bawah 2.000. Target dekat di 2.100-2.170.
RAJA Spec Buy dengan area beli di 2220-2290, cutloss di bawah 2.200. Target dekat di 2.350-2.370.
Penutupan IHSG pada 4 Juli 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Jumat (4/7/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham memerah dan transaksi harian saham di bawah Rp 10 triliun.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup melemah tipis 0,19% ke posisi 6.865,19. Indeks LQ45 merosot 0,27% ke posisi 763,51. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.916,67 dan level terendah 6.843,69.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menuturkan, Bursa regional Asia bergerak melemah, pelaku pasar berjuang untuk mendapatkan arah yang jelas karena pelaku bergulat dengan ketidakpastian perdagangan global.
“Dari mancanegara, pelaku pasar tetap berhati-hati setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana untuk mulai mengeluarkan surat tentang tarif perdagangan, yang berpotensi menetapkan tarif unilateral baru,” ujar dia seperti dikutip dari Antara.
Di sisi lain, AS mulai mencabut pembatasan ekspor pada teknologi-teknologi utama seperti perangkat lunak desain chip, etana, dan mesin jet ke China, yang menandakan upaya untuk meredakan ketegangan perdagangan.
Langkah-langkah itu merupakan bagian dari perjanjian perdagangan AS dan China yang lebih luas, bertujuan untuk melanjutkan pertukaran logam tanah jarang dan teknologi canggih.
Sentimen IHSG
Di sisi lain, data tenaga kerja AS yang kuat menunjukkan perusahaan menambah lebih dari 147.000 pekerjaan pada Juni 2025, dan tingkat pengangguran secara tak terduga turun menjadi 4,1%.
Data itu memperkuat alasan bagi Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil. Selain itu, pelaku pasar menilai data itu dapat meredakan kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi AS.
Dari dalam negeri, pelaku pasar merespons langkah DPR RI yang menyetujui permintaan pemerintah dalam penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp85,6 triliun menutupi pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Langkah itu merupakan kebijakan yang proaktif, yang akan mendorong stabilitas fiskal yang lebih baik sehingga ini akan meningkatkan kepercayaan pasar terhadap ekonomi dalam negeri.
Sebanyak 323 saham melemah sehingga bebani IHSG.260 saham menguat dan 207 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 858.815 kali dengan volume perdagangan 17,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,3 triliun.
Mayoritas sektor saham memerah. Sektor saham infrastruktur anjlok 1,34%, dan catat koreksi terbesar. Disusul sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,81%, sektor saham transportasi terpangkas 0,63%. Sektor saham basic merosot 0,26%, sektor saham consumer siklikal tergelincir 0,44%, sektor saham kesehatan susut 0,05%.
Di sisi lain, sektor saham energi bertambah 0,26%, sektor saham industri menanjak 0,43%, sektor saham keuangan mendaki 0,32%, sektor saham properti menguat 0,28%, sektor saham teknologi melonjak 0,78%.