Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Rabu (16/7/2025). IHSG hari ini akan menguji area 7.177.
IHSG kembali naik 0,61% ke posisi 7.140 dan masih didominasi oleh volume pembelian pada perdagangan Selasa, 15 Juli 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG mampu berada di atas moving average (MA) 200 harian dan mencapai target minimal yang diberikan pada Selasa pekan ini.
Herditya mengatakan, saat ini posisi IHSG diperkirakan berada pada akhir wave (b) dari wave [b] pada label hitam, sehingga meskipun menguat akan relatif terbatas menguji area 7.177.
“Pada label merah, IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji resistance kuatnya di 7.2407.476,” kata Herditya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.049,6.994 dan level resistance 7.143,7.191 pada Selasa pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.025-7.240. Namun, PT Pilarmas Investindo Sekuritas untuk mencermati IHSG seiring potensi koreksi mulai terlihat.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Sedangkan Herditya memilih saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) - Buy on Weakness
Saham BFIN bergerak flat ke 800 dan disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakannya pun masih mampu berada di atas MA20. "Kami perkirakan, posisi BFIN sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave C," kata Herditya.
Buy on Weakness: 780-795
Target Price: 840, 890
Stoploss: below 770
2.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Buy on Weakness
Saham BMRI menguat 0,21% ke 4.700 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi BMRI sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c] dari wave B. Hal tersebut berarti, BMRI masih rawan berbalik terkoreksi," kata Herditya.
Buy on Weakness: 4.440-4.650
Target Price: 4.880, 5.000
Stoploss: below 4.410
3.PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) - Spec Buy
Saham INKP bergerak flat ke 5.725 dan masih didominasi oleh tekanan jual, tetapi pergerakannya masih mampu berada di atas MA20. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi INKP saat ini berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [v].
Spec Buy: 5.450-5.675
Target Price: 6.025, 6.175
Stoploss: below 5.325
4.PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) - Buy on Weakness
Saham SRTG menguat 5,63% ke 1.690 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, selama SRTG masih mampu berada di atas 1.550 sebagai stoplossnya, posisi SRTG sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (ii)," kata Herditya.
Buy on Weakness: 1.640-1.665
Target Price: 1.755, 1.810
Stoploss: below 1.590
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Indonesia dan AS Raih Kesepakatan Dagang
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyoroti kesepakatan tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Indonesia. Presiden AS Donald Trump menyampaikan AS mencapai kesepakatan dengan Indonesia. Semua barang dari Indonesia hanya akan dikenakan tarif sebesar 19%, sedangkan dari AS ke Indonesia tidak akan dikenakan pajak apapun dan AS juga memiliki akses penuh kepada AS.
AS telah mengenakan pajak 32% kepada Indonesia dan dengan kesepakatan kemarin telah diturunkan menjadi 19%.
Lalu apa yang dilakukan Indonesia? Indonesia sepakat membeli energi dari AS senilai USD 15 miliar, produk pertanian USD 4,5 miliar dan pesawat Boeing sebanyak 50.
“Apabila terjadi proses transshipment dari negara dengan tarif lebih tinggi, tarif itu juga akan ditambahkan kepada tarif yang dibayarkan oleh Indonesia,” demikian seperti dikutip.
Indonesia dan AS juga tengah mempersiapkan pernyataan bersama antara AS dengan memberikan beberapa informasi detil termasuk langkah-langkah nontariff dan perjanjian komersial.
“Saat ini Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, dan Menkeu AS Scott Bessent tengah menyusun kesepakatan antara AS dengan Inggris, Vietnam, China dan Indonesia yang memang sudah dikatakan berhasil oleh Trump,” demikian seperti dikutip.
Meskipun sejauh ini semua masih secara garis besar, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan,kesepakatan sudah dapat dicapai tentuk merupakan salah satu berita yang sangat baik bagi Indonesia untuk mampu bertahan di tengah ketidakpastian tekanan akan tarif yang diberikan oleh Trump.