Perdagangan Perdana di BEI, Saham Indokripto Koin Semesta (COIN) Melonjak 35%

10 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/7/2025). COIN menjadi perusahaan tercatat ke-18 di BEI pada 2025. 

Pada awal perdagangan, COIN berhasil mencatatkan peningkatan harga saham 35% atau 35 poin pada saat pembukaan ke level Rp135 per lembar. COIN pun mencatatkan auto rejection atas (ARA) pada saat pembukaan. 

Berdasarkan data RTI, harga saham COIN dibuka naik Rp 35 ke posisi Rp 135 per saham dari harga perdana Rp 100 per saham. Saham COIN berada di level tertinggi Rp 135 dan terendah Rp 135 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.292 kali dengan volume perdagangan 26.302 saham. Nilai transaksi Rp 354,2 juta.

Selama masa penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) yang berlangsung pada 2-7 Juli, calon investor menyambut secara positif terhadap saham COIN. 

Tercatat, saham COIN mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga lebih dari 180 kali dengan total pemesanan lebih dari 200.000 calon investor. 

Direktur Utama PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) Ade Wahyu, menilai tingginya antusiasme masyarakat terhadap saham COIN memperlihatkan kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto sebagai instrumen investasi. 

Ia optimistis hasil tersebut menjadi momentum awal yang baik bagi perjalanan COIN ke depan dalam mendorong terciptanya ekosistem aset kripto yang transparan, teregulasi, dan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). 

"Kami berterima kasih kepada regulator, para profesi penunjang, mitra-mitra dan investor atas kepercayaan dan dukungannya yang menyambut baik kehadiran COIN di pasar saham. Sebagai induk usaha dari PT Central Finansial X (CFX) sebagai Bursa Aset Kripto dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC), kami percaya animo dari masyarakat terhadap saham COIN menggambarkan penerimaan aset kripto yang semakin luas dari masyarakat dan mengajak seluruh pihak untuk ikut melakukan pengawasan,” ujar Ade di Jakarta, Rabu, 9 Juli 2025.

IPO Coin

COIN, perusahaan yang fokus pada aktivitas bursa berjangka dan aset kripto melalui anak usahanya ini menawarkan sebanyak 2.205.882.400 saham baru atau setara dengan 15% dari total modal disetor penuh pasca IPO. Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp100 per saham, sehingga total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp220,59 miliar.

Dana hasil penawaran umum akan digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis anak perusahaan, termasuk peningkatan infrastruktur teknologi dan perluasan layanan kustodian aset kripto.

Induk Usaha Bursa Kripto CFX Siap IPO dengan Kode Saham COIN

Sebelumnya, PT Indokripto Koin Semesta Tbk, induk usaha dari Bursa Aset Kripto CFX, siap melangsungkan penawaran umum saham perdana (IPO) pada 9 Juli 2025 dengan kode saham COIN. Perusahaan ini menargetkan perolehan dana IPO hingga Rp231,62 miliar. Ini akan menjadi IPO perusahaan holding bursa aset kripto pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama PT Indokripto Koin Semesta Tbk, Ade Wahyu, menyampaikan perseroan akan melepas sebanyak 2,2 miliar saham ke publik, atau sekitar 15% dari total saham yang dicatatkan.

Harga saham yang ditawarkan berada di kisaran Rp100 hingga Rp105 per lembar. PT Ciptadana Sekuritas Asia ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

"IPO COIN adalah sesuatu yang membanggakan dan akan menjadi sejarah bagi industri aset kripto di Indonesia. Sebagai perusahaan holding bursa aset kripto pertama yang melantai di pasar modal Indonesia, kami yakin IPO COIN dapat mendukung pertumbuhan iklim investasi dan perekonomian Indonesia,” kata Ade dalam keterangan resmi Kamis (26/06/2025).

Lebih lanjut, Ade menjelaskan dana hasil IPO ini akan memperkuat struktur keuangan perusahaan, terutama dalam mendukung kebutuhan modal kerja dari dua anak usahanya yaitu PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC).

CFX dikenal sebagai satu-satunya bursa aset kripto yang telah berizin dan diawasi oleh OJK, sementara ICC adalah lembaga kustodian kripto yang juga telah mendapat pengawasan OJK.

85 Persen Dana IPO Disalurkan ke CFX

Rencananya, sekitar 85% dana IPO akan disalurkan ke CFX, dan sisanya ke ICC. Dana ini akan digunakan untuk menunjang operasional masing-masing anak usaha.

“Sekitar 85% dana IPO COIN akan diberikan kepada CFX dan sisanya diberikan kepada ICC. Dana IPO COIN untuk kedua anak usaha tersebut dalam bentuk penyertaan modal yang akan digunakan untuk modal kerja (Operational Expenditure) atas kegiatan operasional CFX dan ICC,” terang Ade.

Ade menambahkan kehadiran COIN sebagai induk dari CFX dan ICC menghadirkan ekosistem aset kripto yang lebih terintegrasi, aman, dan mengikuti prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

Hal ini ditujukan untuk memastikan proses perdagangan dan penyimpanan aset digital berlangsung profesional, transparan, dan patuh pada regulasi yang berlaku.

“CFX dan ICC memiliki peranan penting dalam industri aset kripto di Indonesia. Tidak hanya berperan untuk melakukan pengawasan dan penyimpanan, keduanya juga berfokus pada kegiatan usaha yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan pasar aset digital termasuk aset kripto, serta memastikan ekosistem aset kripto yang aman dan inovatif di Indonesia,” tambah Ade.

Per 25 Juni 2025, CFX telah memiliki 31 anggota terdaftar. Dari jumlah tersebut, 20 anggota sudah mengantongi izin resmi sebagai Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD) dari OJK. Selain itu, terdapat pula tujuh anggota pialang berjangka yang tergabung dalam platform CFX.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |